Chapter 16: Don't Keep Blaming Yourself

818 139 7
                                    

Haruto sungguh amat terkejut dengan sosok yang berada di hadapannya saat ini. Ia sama sekali tidak tahu penjelasan yang pantas dan tepat untuk diutarakan kepada Jeongwoo.

Saat Haruto kaku terdiam, tiba-riba tersungging senyum manis dari wajah Jeongwoo.

"Memangnya kamu pikir aku siapa?" ucap pemuda manis tersebut yang sontak membuat Haruto duduk terlemas dengan perasaan penuh kelegaan.

"Kenapa harus memasang ekspresi wajah Jeongwoo, Hwi? Kamu bisa membuatku serangan jantung mendadak," omel Haruto sambil memasang tampang kesal ke arah Jeongwoo─yang sebenarnya adalah Daehwi.

"Aku kan hanya bertanya apakah itu Sulky, tetapi kamu langsung memasang wajah ketakutan seperti itu," ucap Jeongwoo sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Baiklah, percuma aku mengomelimu. Benar, itu tadi Sulky dan ia ingin aku menemuinya," ucap Haruto dimana Jeongwoo berjongkok untuk menyamakan posisinya dengan Haruto.

"Untuk apa dia ingin menemuimu? Jangan bilang, ia mau menceritakannya semuanya padamu?" tanya Jeongwoo beruntun dimana Haruto menggangguk mantap.

"Wajah tampan memang benar-benar berfungsi dengan baik. Bahkan Sulky yang selalu menutup diri mau terbuka padamu," ucap Jeongwoo sambil menepuk-nepuk pipi Haruto, dimana langsung ditepis kasar oleh pemuda Jepang tersebut.

"Lebih baik kamu doakan saja pertemuanku dengan Sulky dapat membantu titik terang buat sikap tertutup Jeongwoo," ucap Haruto dimana Jeongwoo lantas melipat tangannya untuk menunjukkan bahwa ia berdoa sesuai permintaan Haruto. Haruto yang gemas melihat tingkah Jeongwoo─yang masih dikendalikan Daehwi─ lantas memukul kepala Jeongwoo asal yang berhasil membuat pemuda Ikhsan tersebut mengeluarkan sumpah serapah.

.

.

Dengan penyamaran super maksimal, Haruto menghampiri tempat yang menjadi lokasi pertemuannya dengan Sulky. Dengan penuh tekad kuat, Haruto membuka pintu ruangan tersebut.

Begitu Haruto menjejakkan kakinya ke dalam, ia langsung disambut dengan jajaran bunga beraneka ragam yang tersusun rapi. Toko itu terlihat sangat sepi, sampai dimana Haruto melihat seorang gadis berparas cantik memintanya untuk duduk di sebuah kursi yang berada di hadapan gadis tersebut.

"Kamu punya usaha toko bunga?" ucap Haruto membuka pembicaraan ketika ia duduk sesuai arahan dari gadis tersebut, yang tak lain tak bukan adalah Sulky.

"Tidak. Aku bekerja disini," ucap Sulky sambil memberikan segelas air mineral untuk Haruto.

"Gumawo," ucap Haruto sambil melepas topi dan syal yang menjadi perlengkapan penyamarannya.

Keadaan pun berubah menjadi hening, dimana baik Haruto maupun Sulky tidak unjuk buka suara.

"Haruto─ terima kasih kamu sudah bersedia untuk menemuiku," ucap Sulky.

"Aku yang justru berterima kasih karena kamu sudah mau menceritakan padaku," timpal Haruto.

"Maafkan sikapku yang dingin padamu waktu itu," balas Sulky.

"Melihat orang asing yang menemuimu dan menanyakan hal yang ingin kamu lupakan, kurasa sikapmu waktu itu masih masuk dalam kadar wajar," ucap Haruto sambil meneguk air yang diberikan Sulky.

"Jeongwoo─ apa ia masih belum merelakan kepergian Daehwi dan Baekho?" tanya Sulky dimana Haruto menganggukkan kepalanya.

"Mengalami mimpi buruk berkali-kali, itulah kondisi Jeongwoo saat ini," ucap Haruto dimana raut wajah Sulky berubah sendu.

Jeongwoo, Jeongwoo and JeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang