Happy reading♡
Kalian tau gak?
Sehabis gue un-instal wp.
Part ini kehapus dong😢
Padahal hampir selese
Nulis lagi😭
Untung otak plong kalo enggak
Mungkin gue gak bakalan ngelanjutin cerita ini. Ato alurnya ganti;),,,
Dia anak perempuan yang tidak mendapatkan kasih sayang yang cukup dari Ayah.
-Lalu?
Dia anak perempuan yang sering mendapat pelatih mental dari Ibunya.
-How pity she is
Dia anak perempuan yang memeluk dirinya sendiri saat ada masalah perlahan memaksanya menjadi dewasa.
-Proses menjadi dewasa memang menyakitkan
-Dia termasuk orang yang kuat bisa melewatinya sendirian
Tau apa hal lucu yang menarik setelahnya?
-Apa?
Dia perempuan yang Kau patahkan hatinya.
Lihatlah, Kau membuat pekerjaan hidupnya menjadi dua kali lebih berat.
Dihancurkan oleh keluarga, dipatahkan oleh cinta. Kurang sabar apa dia masih bisa tersenyum dan memaafkan keadaan yang menyakitinya;)
▪▪▪
"Maksud Arsya apa?"
"Nothing ," jawabnya dengan acuh. Setelah itu kedua enggan mengeluarkan suara hanya sesekali berdeham atau batuk ringan.
Sedari tadi mata Alysya melirik Arsya lewat ekor matanya berulang-ulang kali, "Kalo ada sesuatu bilang jangan diam. Apalagi ngelirik takutnya tertarik," ujarnya saat menangkap basah gadis itu yang meliriknya.
Alysya tersenyum kikuk, "Ter-tertarik kemana?"
Arsya mengendikkan bahu acuh, "Kehati lo mungkin,"
"Kalo udah tertarik jangan lepas. Genggam tangannya jangan sampai diambil orang," ujarnya sembari menggenggam kedua tangan gadis itu. Alysya yang mendapat serangan dadakan mulai gelisah ditempat dengan mata yang melihat-lihat isi ruangannya.
"Kalo ada sesuatu bilang. Jangan sampe orang yang mau lo kasih tau udah dikasih tau orang lain," Shit! Alysya baru menyadari bahwa kadar kepekaan seorang Arsya Aksara Andreas begitu besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALYSYA (COMPLETED)
Teen Fiction[Follow dulu sebelum membaca] Dilarang plagiat! Selamat membaca cerita ALYSYA🤗 Gita Alysya Zauza gadis malang yang direnggut kesuciannya secara paksa oleh seorang cowok brandalan dengan tato dilengan kirinya. Gadis itu menangis sekeras-kerasnya, me...