ALYSYA: KELUARGA ANDREAS

912 29 0
                                    

Happy reading❤

WARNING BROU!
JIKA ADA KOSA KATA YANG TIDAK MAKSUD AKAL ATAU TIDAK NYAMBUNG TOLONG DIMAKLUMI🙏💏

"Sahabat itu seperti halnya mata dan tangan. Saat mata menangis tangan mengusap, saat tangan terluka mata menangis"
-ARSYA AKSARA ANDREAS


***

"Alysya hamil, Mah," bak disambar petir disore bolong tubuh Mamanya langsung ambruk dan menangis histeris, "Sudah Mama duga, Sya,"

Alysya yang awalnya nunduk langsung dongak mendengar ucapan Mama. Mengerutkan alisnya, "Maksud Mama apa?"

"Coba diingat saat Alysya diperkosa. Apa lelaki itu pake pengaman?" Tanya Mama serak.

Deg

"Gak pake," jawab Alysya dengan pelan. Mama Karin berdiri dan berbalik badan menghadap anak satu-satunya, "Alysya~"

Merasa terpanggil Alysya yang awalnya nunduk langsung dongak natap mata Mamanya dengan lesu, "Apa,"

Terlihat jelas Mama Karin tersenyum paksa dan mengusap bahu anaknya agar tidak runtuh, "Yang kuat ya Nak. Allah pasti ngasih jalan keluar yang terbaik buat Alysya. Mama harap Alysya gak kepikiran mau gugurin anak itu. Kita besarin sama-sama Sya. Mama sama Alysya besarin anak ini. Gak usah takut soal keperluan calon bayi ini. Uang Mama masih banyak ampe tujuh keturunan gak bakalan habis,"

"Sya.. kamu dengerin Mama kan?" Tanya Mamanya pasalnya sedari tadi gadis itu hanya menatap Mama dengan pandangan datar.

"Eh.. i-iya Ma. Alysya janji akan ngerawat bayi ini sampai dewasa. Alysya gak mau gugurin darah daging Alysya sendiri," mungkin itu yang Alysya ucapkan tapi tidak dengan hatinya yang sudah mengumpat pada bayi sialan itu.

"Mama harap begitu. Ouh iya sekali lagi Mama harap Alysya bisa nerima calon anak ini dengan lapang dada walaupun tumbuh tiada Ayah tapi, Alysya janji ya sama Mama harus jadi Ibu dan Ayah yang baik buat calon anak ini. Bagaimana pun dia darah dagingmu,"

"I-iya,"

"Iya apa?"

"Iya itu yang tadi Mama bilang,"

"Iya tadi Mama bilang apa ke Alysya?"

"Nerima calon bayi ini dengan lapang dada walaupun tumbuh tiada Ayah,"

"Mulut Alysya emang bicara kayak gitu tapi, belum tentu hati Alysya juga bicara kayak gitu. True?"

"Hm iya,"

"Kenapa?"

"Bilang sama Mama kalau perlu apa-apa atau ada apa dan kenapa. Jangan dipikul sendiri kasih ke Mama biar pundak Alysya ringan sedikit," lanjut Mama Karin dengan halus.

"Jadi.. kenapa, Sya?"

"Soal bayi ini it's okey. But... sekolah Alysya gimana? Alysya masih mau sekolah dan kuliah terus nerusin usaha Mama. Alysya gak mau berenti ditengah jalan dan gak dapet ucapan selamat mengerjakan ujian lagi,"

ALYSYA (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang