ALYSYA: RENCANA

167 13 2
                                    

happy reading-

▪ ▪ ▪

"Assalamu'alaikum Mama?" teriak Alysya sembari mengetuk pintu. Sekarang ini Bromo, Nara, Arsya, Alcha dan dirinya sudah sampai dikediaman Karin.

"Ma berat," keluh Alcha saat membawa seserahan berupa buah-buahan yang sudah ditata rapi.

Cewek itu dipaksa ikut untuk membawa seserahan.

Nara melirik malas. Pasalnya anak gadisnya itu selalu mengeluh hanya membawa buah-buahan saja, "Cuman buah gitu. Nih lihat Mama bawa gemblong sama roti buaya,"

Alcha mencibik dengan bibir maju kedepan.

"Wa'alaikumsalam," jawab Karin dan terkejut saat melihat keluarga Andreas beserta anaknya membawa seserahan didepan pintu.

"E-eh ada apa ya?"

"Bazar ramadhan," jawab Alcha dengan sinis membuat Arsya yang dibelakangnya langsung menjitak kepala Adiknya.

"Sakit ih!"

"Jaga etika lo anjir," tegurnya dengan pelan namun penuh penekanan.

"Kek lo punya aja si," Alcha langsung kicep saat dipandang tajam Bromo.

"Mari masuk," ajak Karin dan diikuti yang lain.

"Alysya bikin minuman dulu ya," pamitnya dan diangguki Karin.

"Mohon maaf atas kedatangan kami mendadak lagi ya Kar," ujar Nara dengan perasaan tidak enak. Karin tersenyum tipis lalu menatap Bromo yang melihat isi ruangan.

"Gak ada yang jelasin nih ceritanya?" sindir Alcha pada Nara.

"Tunggu Alysya dulu," jawab Nara.

"Silahkan diminum," Alysya menaruh minuman dimeja.

"Jadi ayo jelasin secara detail. Biar gada kesalah pahaman ntar," desak Alcha membuat Bromo, Arsya dan Nara berdecak.

Gue pengen tau teaksi Tante karin kalo anaknya mo nikah ha-ha-ha!

"Apa yang dijelasin?" tanya Karin pada Nara yang tersenyum canggung.

"Arsya aja deh yang jelasin," cowok yang duduk disamping Alysya menelan ludah susah.

"Loh kok aku si Ma?"

"Kan kamu yang butuh,"

"Sukur lo!"

"Nasib jadi cowok ya Pa?" Bromo mengendikkan bahu acuh.

"Sokor dicuekin," ledek Alcha membuat Arsya menatap jengah kearah cewek itu.

"Ehek!" Karin berdeham.

Arsya melihat Karin dengan canggung, "Maafin Arsya ya Tan kalo tiba-tiba dateng bikin serangan jantung Tante--"

"Heh! Kamu itu malah doain yang enggak-enggak," tegur Nara membuat Arsya berdecak.

"Apa si Mah," kesalnya membuat Nara ingin menjewer telinga anak cowoknya itu.

"Ucapan kamu tadi seolah-olah ngedoain bukan minta restu gimana si anak cowok Mama kok gini,"

ALYSYA (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang