Tubuh Jena menggeliat saat merasakan hawa dingin yang menusuk kulitnya. Dengan kedua mata yang terpejam, ia meraba-raba selimut untuk menutupi tubuhnya. Namun, sesaat kemudian ia tersadar, kedua matanya sepenuhnya terbuka.
Ia menunduk ke bawah saat merasakan beban berat yang ada di atas perutnya, bukan bantal atau selimut melainkan tangan kekar milik Baekhyun.
Jena menelan salivanya, kepalanya menoleh ke samping, menatap laki-laki yang kini tengah tidur tengkurap di sampingnya. Ia masih tidak percaya semalam mereka benar-benar melakukan itu. Namun, Jena tak bisa menampiknya, ia menyukainya dan menikmati setiap sentuhan Baekhyun pada tubuhnya.
Dengan sisa tenaganya, Jena mendudukan tubuhnya, seraya menahan ngilu di area selangkangannya, dia bangkit lalu memunguti pakaiannya yang tercecer di lantai dan memakainya kembali. Tak hanya itu, ia juga membereskan pakaian milik Baekhyun dan menaruhnya ke dalam keranjang pakaian kotor.
Jena tidak tahu apa yang merasukinya semalam sehingga ia membiarkan Baekhyun mengusai tubuhnya. Namun, dirinya tak ingin menganggap ini sebagai penyesalan, anggap saja itu hal yang biasa.
"Lupakan Jena, lupakan." Jena merapal dalam hati, mencoba menangkan dirinya. Ia menatap Baekhyun sekali lagi sebelum akhirnya keluar dari kamar lelaki itu.
Pukul 7 pagi dan Jena sudah rapih dengan seragam kerjanya. Ia keluar dari kamarnya menuju dapur. Aroma sedap dari masakan yang di masak bu Lee menginvasi rongga hidungnya. Jena membawa tungkainya menghampiri wanita paruh baya itu.
"Selamat pagi, bu Lee." Jena mengulas senyum di bibirnya.
"Oh, ya. Pagi." Balas wanita itu, sekilas menatap Jena lalu kembali melanjutkan pekerjaannya.
Jena hanya melirik sebentar, lalu melanjutkan langkahnya, menuju kamar Baekhyun untuk membangunkan lelaki itu.
Di tangga, Jena berpapasan dengan Sooyeon, ia melemparkan senyum dan wanita itu hanya menatapnya datar kemudian melewati Jena begitu saja membuat gadis itu mengernyit. Namun Jena tak ingin memusingkan hal itu, ia meneruskan langkahnya hingga sampai di lantai atas.
Usai mengetuk pintu sebanyak 3 kali dan tak mendapat sahutan, gadis itu masuk ke dalam.
Bayangan semalam seketika memenuhi kepala Jena layaknya adegan film erotis, hanya saja film yang ada dalam bayangan Jena adalah dirinya sendiri, membuat bagian leher hingga wajahnya memanas.
Jena menggeleng, berusaha mengenyahkan bayangan itu di kepalanya. Sekilas ia menatap Baekhyun yang masih tertidur, lalu berjalan ke arah jendela dan membuka tirainya lebar-lebar, membuat cahaya matahari menerobos masuk ke dalam.
Silau mentari itu berhasil mengusik tidur Baekhyun, lelaki itu membuka kedua matanya, ia menyipit menatap Jena.
"Sudah lewat jam 7, Tuan. Anda harus bangun."
Melihat Jena membuat sudut bibir Baekhyun berkedut, "kemari."
Ragu-ragu Jena menghampiri Baekhyun, ia berdiri di samping tempat tidur. Namun, masih tak terjangkau oleh lelaki itu yang membuat si empunya mendesah pelan, "lebih dekat."
Jena berusaha bersikap tenang dan memajukan dirinya lebih dekat. Ia memekik tertahan ketika Baekhyun tiba-tiba menarik tubuhnya, menggulingkannya hingga ia kembali berada di bawah lelaki seperti semalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Housemaid -BBH
Fanfiction[Mature] Klise. Sebuah takdir membawa Jena bertemu dengan Baekhyun. Laki-laki itu berhasil membuat Jena jatuh ke dalam pesonanya. Hingga keduanya terikat oleh sebuah ikatan yang tak seharusnya. Jena menyesal. Namun, ia sudah terlambat. (Pu...