Tidak ada kata yang tepat untuk mendeskripsikan bagaimana hubungannya dengan Baekhyun saat ini. Anna mengalah, seperti yang laki-laki itu minta, ia tidak akan menjauhkan Brian dengannya. Sementara, Anna masih belum yakin dengan perasaannya, ia menggantungkan permintaan maaf lelaki itu.
Dari balik jendela, Anna memandangi putranya yang tengah bermain dengan Baekhyun di halaman rumah. Keduanya terlihat seperti ... selayaknya ayah dan anak. Dan itu membawa gelenyar aneh menyelimuti hatinya.
Selama ini, Brian memang belum pernah menanyakan sosok ayah kepadanya. Dan Anna pun tidak ingin repot-repot untuk menjelaskan kepada putranya itu tentang siapa ayahnya.
"Mommy!"
Anna seketika tersadar dari lamunannya kala mendengar sang putra memanggil dari kejauhan. Ia tersenyum simpul. Untuk sepersekian detik tatapannya beradu dengan manik Baekhyun.
Membawa tungkainya keluar, Anna menghampiri keduanya. Ia terkekeh saat anak laki-lakinya itu mendekap kakinya, kepalanya menunduk, "apa sayang?"
Brian mendongak, "apa Brian boleh pergi ke taman bermain bersama paman Baekhyun?"
Wanita itu terdiam, mengelus surai putranya dengan lembut, "boleh."
"Yeay!" Brian berseru penuh semangat. Melepaskan pelukannya dari kaki sang ibu lalu kembali menghampiri Baekhyun, "ayo paman! Brian sudah meminta ijin pada mommy."
Laki-laki itu tersenyum, di genggamnya tangan mungil itu, "Ann-"
"Pergilah. Jangan pulang terlambat." Anna memotong ucapan Baekhyun. Laki-laki itu mengangguk seraya tersenyum, dan sebelum keduanya benar-benar pergi ia kembali membuka suara, "hati-hati."
"Bye mommy!"
Anna tersenyum sambil melambaikan tangannya, menatap putranya hingga keduanya meninggalkan halaman rumah. Ia menghembuskan nafas panjang. "Apa yang ku lakukan sudah benar?"
Kembali masuk ke dalam rumah, Anna berniat untuk menghubungi Jongin. Sejak pagi ia sama sekali belum bertemu dengan laki-laki itu. Namun, niatnya terhenti saat rungunya mendengar ketukan pada pintu.
Anna kembali meletakkan ponselnya, lantas keluar dari kamar. Dan mendapati Jongin yang baru saja masuk ke dalam rumah.
"Sepi sekali. Apa Brian belum bangun?" Jongin mendaratkan tubuhnya di atas sofa.
Anna menghampiri laki-laki itu, "kau sudah makan? Aku akan menyiapkannya untukmu."
"Aku masih kenyang." Ujar Jongin seraya menyandarkan punggungnya.
Wanita itu menggigit bibirnya, membawa tubuhnya untuk duduk, "Jong, apa kau masih marah?" Ia menunduk, "aku minta maaf."
Jongin mendesah pelan, "berhenti meminta maaf, Ann."
Anna mengangkat wajah, menatap laki-laki itu penuh rasa bersalah, "tetap saja. Aku tahu kau pasti sangat kecewa. Karena itu, maafkan aku."
"Ya, aku kecewa dan juga sangat marah." Jongin menatap Anna, "tapi, bukan padamu. Apa kau sudah memberitahu Brian soal Baekhyun?"
Wanita itu menggeleng pelan, "aku tidak tahu bagaimana memberitahunya." Ia menunduk, dan kembali menatap Jongin, "Jong, apa menurutmu Brian akan marah padaku? dia belum tahu siapa ayahnya. Aku takut jika Brian menganggapku membohonginya selama ini karena aku tak pernah memberitahunya."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Housemaid -BBH
Fanfiction[Mature] Klise. Sebuah takdir membawa Jena bertemu dengan Baekhyun. Laki-laki itu berhasil membuat Jena jatuh ke dalam pesonanya. Hingga keduanya terikat oleh sebuah ikatan yang tak seharusnya. Jena menyesal. Namun, ia sudah terlambat. (Pu...