32. Apart

409 68 27
                                    

Ketika Anna mengalah akan egonya. Ternyata disitulah letak kebahagiannya. Apakah ia sudah benar-benar memaafkan Baekhyun? Jawabannya adalah, ya. Tetapi, apakah ia juga membuka hatinya untuk lelaki itu?

Sejauh ini, Anna masih belum bisa menilai bagaimana perasaannya terhadap Baekhyun. Anna hanya merasa jika ia membutuhkan kehadiran Baekhyun di sisinya dan juga sebagai ayah Brian.

Untuk tindakannya semalam. Anna menganggap itu sebagai dorongan spontan yang muncul dalam dirinya. Anna sendiri tidak bisa mengerti kenapa ia melakukan itu. Ia bahkan yang memulai. Namun ketika Baekhyun kembali berhasil menguasai dirinya. Pada saat itulah ia tidak ingin melepaskan laki-laki itu lagi.

Tetapi saat mengingat obrolannya dengan Baekhyun semalam. Muncul perasaan takut yang sampai saat ini masih bersarang di dalam hatinya.

"Ann, sepertinya ayahku ... sudah tahu."

Anna mengernyit, "maksudnya?"

Baekhyun membasahi bibirnya, "seseorang diam-diam mengambil fotoku saat kita bersama, dan Brian juga ada di foto itu. Dia mengirimkannya pada ayahku."

Seketika itu lidah Anna terasa kelu. Ia tak memberi komentar apapun sampai Baekhyun kembali berbicara.

"Aku akan menjelaskan semuanya pada ayah."

Sebenarnya Baekhyun juga sudah memiliki rencana untuk memberitahu kedua orang tuanya. Ia tidak memiliki niat untuk menyembunyikan jika dirinya sudah memiliki seorang anak. Dan Baekhyun hanya ingin apa yang ia sampaikan pada orang tuanya murni atas kemauannya sendiri. Bukan dengan cara yang seperti ini.

"Menjelaskan apa? Kau akan mengatakan jika kau telah meniduri pelayanmu dan membuatnya hamil?."

Pertanyaan retoris itu nyatanya berhasil menggores hati Baekhyun. Ia menatap wanitanya penuh rasa bersalah.

"Anna ㅡ"

"Aku takut, Baek." Anna menunduk, memainkan jemarinya, "aku tidak masalah jika ayahmu atau ibumu nantinya akan menghinaku, mengataiku sebagai perempuan murahan yang menggoda majikannya. Tapiㅡ aku tidak mau mereka menghina anakku. Aku tidak ingin melihatㅡ"

"Anna!"

Anna terperanjat, dan seketika bibirnya terkatup rapat.

"Berhenti berbicara omong kosong. Aku tidak suka mendengarnya."

Bibir Anna bergetar, "maaf, Baek. Aku hanyaㅡ"

Baekhyun menangkup wajah Anna, dan mengusapnya dengan lembut, "aku berjanji itu tidak akan terjadi. Dan jika sampai orang tuaku melakukan itu, itu artinya mereka juga menghinaku. Kau dan Brian adalah bagian dari hidupku. Dan tidak akan ku biarkan seorangpun menghina kalian, tak peduli jika itu orang tuaku. Ku pastikan mereka akan menyesali perbuatannya."

Hati Anna terenyuh mendengar untaian kalimat yang diucapkan oleh Baekhyun. Ia merasakan matanya memanas, "maaf Baekhyun. "

"Berhenti meminta maaf, Ann. Aku yang seharusnya mengatakan itu. Semuanya salahku. Maafkan aku."

Anna menghembuskan nafas panjang. Nyatanya ucapan Baekhyun masih belum cukup untuk membuatnya tenang. Kini perhatiannya tertuju pada Brian yang tengah bermain bersama Jongin di ruang tengah. Ia membawa tungkainya menghampiri mereka berdua.

"Jong, apa Louis ada di rumah? Aku belum melihatnya sejak kemarin." Anna mendudukan tubuhnya di sofa.

"Dia tidak memberitahu mu?" Jongin menoleh, dan menatap Anna.

"Memberitahu apa?"

"Louis sedang pergi ke Paris."

"Paris? Sejak kapan?" Anna nampak terkejut mendengar kabar itu. Sebab terakhir kali ia bertemu dengan Louis adalah saat lelaki itu menjenguk Brian di rumah sakit, bersama bibi Amy. Dan itu sudah 4 hari yang lalu. Selama itu ia tidak tahu? Atau Louis sengaja menghindarinya?

The Housemaid  -BBHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang