26. Unraveling

989 128 29
                                    

Dalam cahaya temaram yang nyaris redup. Anna mengelus kepala Brian yang tertidur di pangkuannya. Setidaknya ia bisa merasa lega karena orang-orang terkasihnya baik-baik saja. Siapa yang menyangka di saat ia sedang menikmati makan siang bersama Louis tiba-tiba Piana di guncang gempa bumi?

Yang ia tahu, wilayah eropa termasuk Prancis memang jarang sekali terkena musibah bencana alam. Bukan berarti tidak pernah, hanya orang-orang bahkan menyebut jika bencana alam di wilayah eropa itu adalah sesuatu yang langka. Memang benar, karena gempa bumi berkekuatan 4.8 SR yang 6 jam lalu mengguncang Piana itu baru pertama kali ia alami.

Beberapa gedung hancur dan beberapa orang mengalami luka-luka. Dan yang Anna pikirkan saat gempa terjadi tentu saja adalah putranya, Brian. Tapi sekarang semuanya sudah aman. Dan syukurlah rumahnya baik-baik saja. Namun, Anna belum berani untuk tinggal sendiri, pada akhirnya ia memutuskan tinggal di rumah bibi Amy untuk sementara waktu hingga keadaan kembali normal.

"Anna."

Wanita itu mengangkat wajahnya, "bibi."

Bibi Amy mengulum senyum tipis, lantas mendudukan diri di samping Anna. Ia menggenggam tangan wanita itu, "kau pasti sangat ketakutan."

Anna menunduk, menatap putranya dengan lembut, "aku hanya takut terjadi sesuatu dengan Brian."

"Aku mengerti perasaanmu. Sekarang semuanya sudah baik-baik saja. Kau tidak perlu cemas."

Anna mengangguk, "iya bibi. Maaf aku tidak membantu bibi untuk membereskan rumah."

"Tidak apa-apa. Tadi aku sudah membereskan beberapa barang yang rusak bersama Louis. Rumahmu pasti juga berantakan, kita akan membereskannya nanti." Ujarnya seraya mengusap surai Brian dengam lembut. "Sekarang tidurlah. Semuanya akan baik-baik saja."

"Bibi juga."

Bibi Amy mengangguk, lantas membawa tungkainya keluar dari kamar yang saat ini di tempati oleh Anna.

Anna menghela nafasnya, dan perlahan memindahkan Brian ke tengah ranjang dengan sangat hati-hati. Karena ia tidak ingin membuat putranya terbangun. Anna menjatuhkan kecupan di dahi Brian sebelum akhirnya beranjak dari tempat tidur.

Usai menyelimuti Brian, Anna melangkahkan kakinya ke luar dari kamar dan mendapati Louis yang sedang duduk di sofa dengan kedua mata yang terpejam.

Anna terdiam memandang laki-laki itu. Jika tadi Louis tidak bersamanya, ia tidak tahu apa yang akan terjadi pada dirinya. Saat semua orang berlarian keluar, laki-laki itu yang pertama kali menyadari jika ada gempa dan langsung menyeret Anna keluar dari restoran. Dan untungnya tidak ada korban jiwa dalam musibah ini.

"Anna." Mata Louis menyipit. "Kenapa kau berdiri di situ?"

"Aku pasti membangunkanmu." Anna mengayunkan tungkainya menuju sofa.

Louis sedikit menggeser tubuhnya saat Anna duduk di sampingnya, "tidak. Aku memang belum tidur. Hanya memejamkan mataku." Ujarnya seraya menatap Anna, lalu melanjutkan, "kenapa kau keluar? Ada sesuatu yang kau butuhkan?"

Anna menggeleng, menyandarkan punggungnya pada sofa, "tidak. Aku hanya ... tidak bisa tidur."

"Kau pasti masih shock. Tidak apa-apa, sudah dipastikan tidak akan ada gempa susulan."

The Housemaid  -BBHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang