Anna menyambut tangan Baekhyun yang terulur kepadanya. Lelaki itu tersenyum, menggenggam tangannya dan membawanya ke dalam sebuah restoran mewah.
Alunan musik klasik menyambut mereka. Cahaya lampu dan dekorasi di dalamnya di atur sedemikian rupa hingga memberikan kesan hangat dan romantis. Keduanya berjalan mengekori seorang waitress yang langsung mengarahkan mereka ke salah satu meja yang berada di dekat jendela.
Setelah duduk di kursinya, Anna menatap Baekhyun, "kenapa ... sepi sekali?"
"Aku sengaja menyewa tempat ini hanya untuk kita berdua." Ujar Baekhyun dengan enteng.
Anna menahan bibirnya yang nyaris menganga tak percaya. Astaga.
"Kau tidak perlu melakukan itu, Baekhyun ..."
Lelaki itu memiringkan kepalanya, "kau tidak suka? Aku menyiapkan semua ini untukmu, Anna."
"Bukan. Maksudku-" wanita itu menggigit bibirnya, "aku menyukainya. Sangat menyukainya. Terimakasih, Baekhyun." Anna menundukkan pandangannya. Sebagai seorang wanita yang memiliki status berbeda dengan Baekhyun baik dari segala hal. Seringkali Anna menyadari jika dirinya memang tak dapat meraih lelaki itu. Baekhyun terlalu jauh, bahkan untuk di sentuh dengan ujung jarinya. Dan apa yang dilakukan lelaki itu untuknya, menurut Anna terlalu sedikit berlebihan meskipun Anna mengakui jika menyukainya.
"Anna."
Wanita itu mengangkat wajahnya, "hm?"
Baekhyun tersenyum, "jangan pikirkan apapun malam ini. Dan nikmati semuanya. Karena setelah ini, masih banyak yang akan kita lakukan. Anggap saja makan malam ini sebagai hidangan pembuka sebelum kita menikmati hidangan utama."
Dahi Anna berkerut samar. Meski merasa aneh dengan perumpamaan yang Baekhyun ucapkan. Namun ia memahami perkataan lelaki itu. Ia terkekeh pelan, lalu meneguk air putih yang ada di atas meja.
"Ann, kau ingin tahu bagaimana perasaanku saat kembali bertemu denganmu?" Baekhyun kembali membula suara dan membuat sang wanita menatapnya.
"Aku merasa lega. Dan ada perasaan lain yang sulit untuk dijelaskan pada saat itu. Ku pikir kau akan menghindariku dan berpura-pura tidak mengenaliku. Bukankah sikapku terlihat menyebalkan?"
Baekhyun mengukir senyum tipis di bibirnya, "sejujurnya, aku hampir tidak mengenalimu. Mungkin karena potongan rambutmu yang berubah. Tapi, tentu saja ada sesuatu yang tidak pernah berubah meskipun 6 tahun aku tidak melihatnya."
Anna mengernyitkan dahi, "apa itu?"
"Hm ... kau tidak perlu tahu." Ujar Baekhyun, lalu menyuapkan sepotong daging ke dalam mulutnya. Kontan hal itu membuat sang wanita merotasi bola matanya.
"Baek."
"Ya?" Lelaki itu menatap lurus kepada wanita yang duduk di depannya. Menunggu apa yang hendak disampaikan Anna. "What is it, Anna?"
Wanita itu menelan salivanya, merasakan jantungnya yang tiba-tiba berdegup kencang. Ia meremat jemari tangannya. "Apa ... maksud dari ucapanmu sebelumnya?"
Sebelah alis Baekhyun terangkat, "ucapanku? Yang mana?"
"Saat ... di hotel." Anna berucap dengan ragu.
Baekhyun tersenyum kecil. Kini ia paham maksud dari pertanyaan sang wanita. "Calon istriku? My future wife, Annastasia." Ujarnya dengan nada yang menggoda. "Kenapa? Kau keberatan dengan panggilan itu?"
"..tidak." Anna menunduk malu, menyembunyikan wajahnya yang tersipu.
"Anna. Boleh aku berbicara serius sekarang?"
Anna kembali menatap Baekhyun seraya mengangguk pelan. Lelaki itu terlihat mengeluarkan sesuatu dari dalam saku jasnya. Atmosfer di sekeliling mereka mendadak terasa menegangkan atau hanya dirinya yang merasakan?
"Aku ingin melakukannya dengan benar kali ini. Tidak ada paksaan, tidak ada tuntutan. Terlepas dari bagaimana kita bertemu, dan semua yang sudah terjadi di masa lalu. Aku bersumpah, aku tidak pernah menyesalinya, Anna. Bahkan jika kau pernah membenciku atas apa yang sudah kulakukan padamu, aku tidak pernah bisa melakukan hal yang sama. Sampai saat ini, dan untuk selamanya, kau ... Annastasia akan menjadi satu-satunya wanita yang aku inginkan. Aku sangat menginginkanmu, Anna." Baekhyun menatap sang wanita, kemudian ia beranjak dari kursinya dan menarik Anna untuk berdiri.
"Baekhyun ..."
"Terimakasih untuk tidak mendengarkan permintaanku saat itu. Terimakasih karena sudah mempertahankan anak kita. Kau wanita yang hebat, Anna. Kau seorang ibu yang luar biasa." Baekhyun tersenyum saat cairan bening lolos dari sudut mata sang wanita.
"Kau tahu, aku sempat berpikir, kenapa kau tidak menikah? Kenapa kau memilih untuk membesarkan Brian sendirian? Dan menurutku, Louis adalah pria yang baik. Tapi saat aku melihat kalian berdua, aku merasa tidak rela. Aku tidak mau kau dimiliki oleh orang lain."
"Aku tidak menyukai Louis. Dia sudah seperti saudaraku."
Baekhyun mengulum senyum tipis, "aku tahu. Dan sekarang, aku akan benar-benar menjadikanmu milikku." Ia meraih sebelah tangan Anna, lalu memasangkan sebuah cincin di jari manis sang wanita.
Anna menunduk, untuk sejenak memandangi cincin yang melingkar indah di jari manisnya. Kedua sudut bibirnya melengkung ke atas, lalu tatapannya bertemu dengan Baekhyun.
"Jangan pergi dariku lagi, Anna. Karena kali ini, aku tidak akan pernah melepaskanmu." Baekhyun tersenyum dengan lembut ketika cairan bening jatuh di kedua pipi Anna, ia merengkuh pinggang wanita itu, dan memeluknya dengan erat.
"Aku mencintaimu. Baekhyun." Anna berbisik tepat di samping telinga lelaki itu, membuat senyuman Baekhyun semakin lebar. Karena 3 kata yang sangat ingin ia dengar akhirnya terucap dari bibir sang wanita.
End
***
Halloo!!Alhamdulillah akhirnya aku bisa menyelesaikan ceritanyaa hehe.
maaf kalau bagian epilog nya hanya sedikit. Karena bagian ini seharusnya nyatu sama chapter sebelumnya, tapi sengaja aku pisahin khusus epilog hehe.
Dan maaf juga karena aku baru bisa publish epilognya setelah aku ngilang selama ... 3 bulan++. I'm so sorry guys. Tp skrng aku punya kesempatan untuk publish endingnya.
Maaf ya kalau endingnya tidak memuaskan🥲 tapi aku lega karena aku bisa menepati janjiku sama kalian semua yang sudah baca cerita ini.
terimakasih banyak buat yg setia ngikutin cerita ini, aplg yg udh baca dari pertama kali aku publish The Housemaid. Makasih banyaakk!!
Thank youu><
KAMU SEDANG MEMBACA
The Housemaid -BBH
Fanfiction[Mature] Klise. Sebuah takdir membawa Jena bertemu dengan Baekhyun. Laki-laki itu berhasil membuat Jena jatuh ke dalam pesonanya. Hingga keduanya terikat oleh sebuah ikatan yang tak seharusnya. Jena menyesal. Namun, ia sudah terlambat. (Pu...