Kepompong

34 19 4
                                    

"Seperti kupu-kupu yang melupakan bahwa dia pernah menjadi kepompong... aku berharap kamu bisa melupakan luka dan semua kesedihanmu... lalu terbang dan menari indah dengan bebas kemanapun yang kamu inginkan... dan jangan lupakan untuk selalu tersenyum dan tertawa dimanapun kamu berada"

Bab Sebelumnya

Angela tidak bergerak sedikitpun, ia menatap punggung Taehyung yang membelakangi nya. Dan memeluk punggung pria itu dengan erat. Ia mengeluarkan tangisannya dengan kencang dan berkata,

"Sakit... hatiku sangat sakit... appa... hiks... hiks... appa... jangan pergi... hiks... jangan tinggalkan aku..." kata Angela dengan lirih dan menutup wajahnya pada punggung pria yang ada di depannya.

" kata Angela dengan lirih dan menutup wajahnya pada punggung pria yang ada di depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


*****

Flashback on (Angela pov.)

Aku Angela Kim, orangtua ku menamai ku dengan Angel karena berharap aku bisa tumbuh menjadi gadis yang cantik, baik hati dan bisa membawa kebahagiaan pada semua orang. Walaupun kenyataannya, aku hanya membawa kesedihan bagi orangtua ku.

Kau tau?
Apa yang paling membuatku sedih? Ketika melihat appa dan bunda menangis. Sejak melihat mereka menangis karena kondisiku, aku bertekad untuk selalu tersenyum dan tertawa sebelum dunia merenggut senyum ku.

Aku seperti gadis berumur 8 tahun pada umumnya yang belajar, bernyanyi, bermain dan menggambar. Hanya saja, aku tidak bisa keluar dari rumah sakit dan bermain bersama teman-teman di sekolah.

*****

Hari ini ulangtahun sahabatku, Suho. Sahabatku yang tersisa setelah semua teman-temanku pergi. Tapi di hari ulangtahunnya suho nampak sedih.

Aku menghampiri tempat tidurnya dan bertanya,
"Oppa... hari ini kan ulangtahun mu kenapa kau sedih?"

Dia hanya diam dan menundukkan kepalanya tanpa merespon ucapanku.

"Tante kemana? Biasanya di hari ulangtahun mu dia akan membawakan kue kesukaan ku dan kita bermain dengan krim kuenya... dan berujung pada kemarahan bunda karena kita mengotori ruangan kita... hahahaha... lucu sekali..." Kataku dengan riang sambil menggenggam tangannya.

"Angela... melihat mu tertawa membuatku lebih baik" katanya dengan lirih sambil mengusap-usap kepalaku.

"Oppa... apakah kau tau? Oppa memiliki gigi yang cantik... coba iiiii..." kataku sambil berusaha membuatnya mengikuti ku.

Anak laki-laki yang berumur 5 tahun di atasku itu dengan enggan mengikuti ucapanku dan menunjukan senyum terpaksa nya.

"Oppa... lihat... kau sangat tampan ketika tersenyum... jadi oppa harus sering senyum... mengerti!" Kataku sambil menatap wajahnya dan memegang pundaknya.

Mendengar ucapan ku membuatnya tersenyum. Tapi senyumnya kembali menghilang ketika melihat 2 ranjang kosong di ruangan kami.

"Aku merinduk kan mereka... akan tiba saatnya bagi ku juga untuk pergi... Angela... kamu harus berjanji padaku... jangan menangisi ku yah... janji?" Katanya sambil mengulurkan jari kelingking nya.

ButterflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang