The Witch

23 10 6
                                    

"Appa... aku bukan putri tidur... tapi putri Rapunsel... yang di kurung dan di culik oleh nenek sihir"

Bab Sebelumnya

"Yah... appa orang baik... cinta pertama ku adalah appa... ini semua gara-gara aku yang merubahnya menjadi orang jahat " Kata Angela dengan tatapan sedih sambil menatap langit yang ada di hadapannya.

"Apa maksudmu Angela... jika kau ingin bercerita aku akan mendengarkan... setidaknya itu bisa membuat mu lebih tenang" kata Taehyung berusaha meyakinkan Angela.

"Apakah kau ingin mendengarkan kisahku?" Kata Angela dengan mata yang berkaca-kaca seakan air mata itu kembali turun menghiasi wajah cantik Angela.

*****

Angela Pov.

Appa seorang pebisnis terkenal di korea. Dia tidak seperti ceo-ceo yang terkenal akan sifat dingin dan kejam seperti yang aku pernah baca di wattpad. Appa memiliki karakter yang hangat dan perhatian, aku bersyukur menjadi anak dari seseorang malaikat seperti Appa. Jika suatu saat nanti aku menikah, aku berharap menikah dengan seorang pria yang mirip seperti Appa.

Dan bunda ku seorang dokter anak yang dulu bekerja di tempat aku pernah di rawat. Aku selalu bertanya-tanya mengapa dulu Appa mau menikahi bunda. Padahal karakter bunda sangat berbeda dengan appa. Bunda selalu jutek, tegas, dan keras kepala. Jika dia sudah memberikan perintah, tidak ada yang bisa menentang perintahnya. Mungkin Appa menikahi bunda karena bunda memiliki wajah yang cantik dan lahir dari tempat yang indah, Indonesia.

Apakah kamu berfikir aku menjadi anak yang kurang perhatian karena memiliki orang tua dengan pekerjaan yang super sibuk?

Tentu saja jawabannya tidak, karena Appa dan bunda selalu menyempatkan diri untuk menemaniku di tengah-tengah kesibukannya.

Ketika aku mengingat masa kecilku bersama kedua orangtua ku, membuat hatiku menghangat.

Flashback On

"Angela... Appa pulang... malaikat kecil Appa... kamu dimana?" Kata Appa memasuki rumah sambil melepaskan sepatu kerjanya.

Ketika mendengar suara Appa, aku langsung berlari ke arahnya dan memeluknya dengan erat.

"Appa... Angela kangen Appa... bunda jahat... Angela benci bunda..." kataku dengan air mata yang terus mengalir.

"Malaikat kecil Appa kenapa menangis? Udah ya... jangan sedih... kan sekarang Appa udah pulang" katanya dengan lembut sambil menghapus air mataku.

"Appa... bunda..."

Perkataan ku terpotong karena suara bunda mengisi seisi ruangan.

"Angela... kembali ke kamar mandi... dan mandi sekarang!" Kata bunda sambil berjalan ke arah kami.

Aku yang sedang kesal dengan bunda hanya mengerucut kan bibir ku, kemudian memeluk Appa ku untuk mencari perlindungan.

"Angela... Angela belum mandi? Hmmm... pantesan Appa mencium sesuatu..." kata Appa sambil mengendus-ngendus penciuman nya ke arahku.

"Ah... di sini ada kuman... di sini... di sini..."katanya sambil menunjuk-nunjuk badanku yang tangannya semakin lama semakin menggelitik pinggangku.

"Appa... Appa... geli... hahahaha... geli... hahahahaha... ampun... ampun... iya aku mandi... hahahaha" kataku sambil tertawa mengisi suara yang ada di rumah itu.

"Ayo... sekarang malaikat kecil Appa mandi dulu... nanti malam... Angela bisa cerita sepuasnya" kata Appa berjanji padaku.

"Bener yah... malam ini Appa milik Angela... bunda... jangan mengganggu Angela bersama Appa" kataku sambil menatap sinis ke arah bunda.

ButterflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang