Rasanya tidak sama seperti aku memeluk boneka ketika aku menangis. Aku merasakan kehangatan ketika memeluknya. Kehangatan yang dia berikan mampu mengurangi kesedihan ku dan membuatku tenang.
Bab Sebelumnya
"Tante Park... oppa... Suho oppa... oppa pergi..."
Ketika mendengar ucapanku, wanita itu meng eratkan pelukan nya dan menangis di pundak ku. Setelah cukup tenang dia melepaskan pelukan nya dengan perlahan dan menghapus air mataku.
"Sayang... Angela... coba lihat tante... Suho oppa sekarang sudah bahagia di atas sana bersama teman-teman yang lain... jadi kamu jangan sedih... jika kamu merindukannya kamu bisa memandang langit... karena dia akan mengawasi kamu dan tante dari atas sana" katanya lirih dengan air mata yang terus mengalir.
*****
Beberapa hari setelah kepergian Suho oppa, aku seperti kehilangan senyum ku. Berdiam diri sambil memeluk boneka yang di berikan Suho oppa dengan tatapan kosong. Dan terkadang tanpa sepengetahuan orang lain aku diam-diam menangis ketika merindukannya.
Di tengah malam ketika aku menutup mulut ku dengan boneka pemberiannya untuk mereda tangisan. Aku merasakan seseorang menaiki tempat tidur ku dan memeluk ku dari belakang.
"Appa? Kenapa appa disini? Appa engga kerja?" Kata ku dengan suara di buat riang sambil membelakangi Appa ku.
"Appa hari ini meliburkan diri karena terlalu kangen sama anak appa yang paling cantik dan menggemaskan ini" katanya sambil mengetatkan pelukan nya.
Aku hanya menganggukkan kepala ku dan tanpa berbicara apa pun.
Tiba-tiba tangan appa mengelus kepalaku dan berkata,
"Angela... sayang... tadi appa mendengar suara tangisan mu... Angela masih sedih?"
"Angela ga nangis... mungkin appa mendengar suara hantu kali... hehehehe" kataku dengan tertawa renyah dan air mata yang terus mengalir.
Setelah mendengarkan jawabanku, laki-laki itu memutar tubuhku untuk berhadapan dengannya. Kemudian menghapuskan air mataku dengan perlahan dan berkata,
"Angela... jangan berbohong sayang... appa tau... kamu akan semakin sedih jika harus tersenyum dengan hati yang sakit... menangislah nak... dalam pelukan appa... ga papa" katanya sambil menyembunyikan wajahku dalam pelukan nya.
Setelah mendengarkan perkataannya, membuatku menangis dengan kencang untuk meluapkan semua kesedihan ku.
"Hiks... hiks... appa... hatiku sakit... Suho oppa pergi... aku sangat merindukannya... " tangis ku sambil mengetatkan pelukan ku.
Appa hanya terdiam mendengarkan semua tangisan ku sambil menepuk-nepuk punggung ku dengan perlahan.
Rasanya tidak sama seperti aku memeluk boneka ketika aku menangis. Aku merasakan kehangatan ketika memeluknya. Kehangatan yang dia berikan mampu mengurangi kesedihan ku dan membuatku tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Butterfly
FanfictionAngela Kim harus pergi ke korea untuk menemui seseorang, sesuai dengan janjinya pada orang yang telah menyelamatkannya. Tanpa Angela ketahui, seseorang yang harus dia temui merupakan seorang pria tampan berhati dingin, dia Kim Taehyung. Dia tid...