12. PMR

162 31 45
                                    

Vote dulu gaes...
Spam komen juga dong^_^

Happy Reading•

Persentasi kelompok sudah selsai di laksanakan, dan waktunya tepat sampai jam pelajaran habis.

Kring....

Bel istirahat sudah berbunyi, seluruh siswa-siswi berhamburan keluar kelas ada yang ke kantin, perpus, bahkan yang berdiam diri di kelas pun ada. contoh nya seperti Tria dan sahabat nya.

Ya, saat ini mereka terlalu malas untuk keluar walau hanya sekedar ke kantin, apa lagi Tria sejak kemarin membuka hadiah dari sultan mood nya sampai saat ini hancur. Entahlah, hadiah yang di berikan itu sangat memalukan bagi dirinya, persetan Sultan bukan orang yang dekat dengan nya. Masih mending jika orang yang memberikan hadiah itu orang yang dekat dengan nya. Bayangkan saja setelah kejadian di mini market waktu itu, terus kemaren Sultan memberi kan hadiah berupa pembalut. Ya, hadiah dari Sultan itu adalah prmbalut. Oh, sangat memalukan.

"Woy, tau gak?!" seru Jihan membuka percakapan, mereka semua tampak mengernyitkan alis nya seraya menatap ke arah Jihan

"Ada berita apa nih?" tanya Tia yang sudah paham jalan perbincangan nya ini

"Kemaren..." Jihan sengaja menggantungkan ucapan nya, sesekali dia melirik ke arah Tria. Tria yang awalnya tak mengerti pun kini terlonjak dia melempari Jihan dengan pulpen yang di pegang nya "anjir, woy parah lu!" seru Tria. Ya, dia mulai paham arah pembicaraan Jihan

Jihan tertawa melihat Tria ngamuk seperti ini, mereka berdua saling melempar barang yang ada di dekat nya. Sedangkan teman-teman nya yang lain saling pandang dengan tatapan "kenapa dah?"

"Lah, stres," celetuk Putri

"Asli itu malu mah bet asu, gosah di gibahin atuh ih," ujar Tria dengan nada sedikit berteriak

"Hahaha, anjir ngakak ya si Sultan." Kata Jihan di sela-sela ketawa nya

Selang beberapa detik Zahra dan Dedew yang tau maksud dari ucapan Jihan itu lantas saling tatap. Kemudian tawa mereka pecah

"Oh, kalian dah maen rahasia-rahasia an ya?" Sindir Sinsin seraya mengecat kuku nya dengan kutek yang entah punya siapa

"Iye, entar gue ceritain" pasrah Tria. Ia sebenarnya tak ingin menceritakan ini walaupun ke teman-teman nya sendiri, tapi gara-gara Jihan sialan terpaksa deh

Suasana kelas jadi hening ketika mendengar suara dari ambang pintu. Semua pasang mata menoleh ke ambang pintu kelas dan....

"Misi..." Sapa salah seorang itu sopan

■■■■■

"Yang ikut ekskul Musik minta tolong kumpulin dong," ujar Adit pada teman-teman kelas nya

"Mau ngapain si?" tanya Azka sedikit ketus karna dia baru saja bangun dari tidur nya. Mungkin nyawa nya belum pada kumpul, Ya, memang selama jam pelajaran tadi laki-laki itu tertidur pulas tanpa sepengetahuan guru mapel nya

"Mau nyari orang buat nemenin gue nyanyi ntar pas Demo ekskul" jawab nya di hiasi dengan cengiran yang jujur saja membuat Azka ilfil. Wkwkw

"Alay," celetuk Arga dengan tampang tak berdosa nya

"Yeu, iri bilang---"

"Bos gak seharusnya iri sama bawahan" potong Arga

"Dih, dih pede sia mah" kata Adit sedikit ngegas

"Iri bilang setan, maksud gue itu." Adit segera menghindar kala tatapan Azka menajam pada nya

Hening, tak ada lagi percakapan antara mereka sampai tiba-tiba Rey memasuki kelas mereka. Ya, Rey itu anak IPA sedangkan teman-teman nya yang lain IPS bahkan mereka semua satu kelas ada di kelas 11 IPS 3

High School Love Story [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang