d u a

791 330 79
                                    

jangan lupa untuk VOTE dan COMMENT untuk ke chapter selanjutnya, terimakasih-!!

HARI ini aku memutuskan untuk berjalan jalan mengelilingi pasar rakyat bersama dengan Edelhard

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HARI ini aku memutuskan untuk berjalan jalan mengelilingi pasar rakyat bersama dengan Edelhard. Kami berdua pergi dengan menunggangi kuda berukuran kecil tanpa pengawal. Haha, itu karena permintaanku untuk tidak tampil mencolok. Keniatanku dalam penyamaran menjadi rakyat biasa patut diacungi jempol, bahkan aku meminjam salah satu pakaian yang kekecilan milik Quella dan salah satu pengawal yang tak lain adalah kakak Quella untuk dikenakan oleh Edelhard.

Jika kalian pikir Edelhard akan mudah mengiyakan ide luar biasa ku, maka kalian salah. Aku harus berakting menjadi bocah-perempuan-manja-dan-lugu untuk merayu Edelhard. Ibu dan ayah sedang mengurusi beberapa lahan pertanian yang kekeringan karena cuaca, sehingga harus berada diluar mansion seharian.

"Kak, apakah kau tau rasanya memiliki masa depan yang menyedihkan?" tanyaku disela sela kegiatan ku yang sedang memeluk pinggang Edelhard agar tidak terjatuh dari atas kuda yang sialnya malah terlihat tinggi untuk anak seumuran ku. Kuda yang kami tunggangi tidak terlalu mewah, kuda ini juga sering terlihat digunakan oleh beberapa anak rakyat biasa. Masih ingat bahwa keluargaku maniak warna ungu? Saat ini kuda yang kami tunggangi berwarna putih namun alas untuk tempat duduk atau bisa disebut mantel (?) berwarna ungu untuk menutupi sebagian tubuhnya.

"Hei, untuk apa memikirkan masa depan yang suram seperti itu? Selagi ada aku, akan ku pasti kan kebahagiaan selalu mendekapmu, Violet," ujar Edelhard dengan lembut dan meyakinkan bahwa masa depan akan sangat gemilang untukku, setidaknya dikesempatan kedua saat ini.

"Aku sangat menyayangi mu kak, sungguh!" aku semakin mengeratkan pelukanku. Sesekali melengok kekanan kiri menikmati pemandangan sekitar. Sangat menyenangkan menjadi rakyat biasa. Tapi sayangnya, beberapa oknum malah mendiskriminasi dan berlaku tidak adil untuk rakyat. Bahkan saat aku menjadi Ratu, aku sedikit kewalahan mengatasi hal itu yang pasti karena Raja malah sibuk bermesraan dengan selir dan berkali kali mengabaikan tugas lalu melemparkannya padaku.

Hanya Quella yang mengetahui hal itu. Tidak ada yang lain. Para maid dan rakyat yang berada di naungan Gerald mengira bahwa waktuku hanya dihabiskan dengan berleha leha, nyatanya aku merasa diriku menjadi seperti kelelawar yang membalik waktu siang dan malam. Disaat si naif Anne hanya memikirkan kehidupan bahagia bersama Gerald, aku hanya bisa merencanakan hal jahat. Puncaknya saat Anne menjadi selir yang hanya diketahui oleh orang yang tinggal di istana memintaku untuk mengumumkan dirinya adalah istri kedua atau biasa disebut selir pada khalayak.

Siapa yang akan tinggal diam saat mendengar permintaan konyol itu?!

Ah sudahlah, nasi sudah menjadi bubur. Lagipula, aku sudah memiliki rencana untuk kabur dari masa depan suram. Caranya? Cukup menghindari orang menyebalkan dikehidupan sebelumnya. Yang kutahu pasti tidak akan mudah. Tentu saja.

The Queen's Hourglass [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang