JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT YA ORANG BAIK🧚♀️
"K-KARENA, a-aku-"
Ucapanku terputus saat tangis Anne pecah dan menggelegar di taman bunga gomphrena yang sunyi ini. Aku memutar bola mataku jengah. Drama apa lagi ini? Duh duh, apakah ada jasa apa namanya...yang bisa membunuh tanpa menyentuh itu loh! Menyentat? Menyentet? atau apa ya? Menyantet? Ya!
Apakah ada yang membuka jasa menyantet? Kali kali saja, kalian sama sama kesal dengan Anne (?)
"Hiks, ayah, aku hanya ingin bertunangan dengan Fairley! Aku sudah selalu mengalah dengan keluarga ayah ini! Aku dan ibu bahkan harus tinggal di mansion yang lebih kecil tanpa ayah, hiks," adu Anne sembari menangis tersedu sedu. Jika sudah menyangkut tanggung jawab untuk bersikap adil seperti ini, ayah berada di titik kelemahannya. Benar benar, Anne ini! Darimana dia tau titik kelemahan ayah?!
"Baiklah! Hentikan tangis manja-mu itu! Lakukan apa yang kau mau tanpa menyinggung keluargaku!" tegas ayah tidak lupa dengan dadanya yang naik turun menahan amarah. Apabila ini cerita bergambar, maka sudah bisa dipastikan, dari hidung dan telinga ayah sedang mengeluarkan asap kemurkaaan.
"Ayah, bagaimana bisa seperti itu? Kau memang marquiss, seseorang yang memiliki kedudukan tertinggi diantara kita. Tapi bukan berarti kau bisa memutuskan sepihak, apalagi soal perasaan masa depan!" bantahku. Memangnya ayah pikir dia siapa, bisa menghalangi rencanaku untuk mendapatkan informasi dari Fairley?!
"Sudahlah, Violet. Biarkan dia melakukan apa yang dia mau, asalkan tidak mengganggu keluarga kita-"
"Benar, ayah! Terimakasih banyak!" sela Anne yang mana makin membuatku muak. 'Hei, setidaknya jika tidak bisa berbuat baik, jangan membuat orang lain marah atau tersinggung dengan hal yang kau lakukan, Anne!' rutukku dalam hati.
"T-tapi ayah-" belum sempat menyelesaikan ucapanku, ayah menyelaku, sama seperti yang Anne lakukan pada ayah. Well, dari sini, aku mengetahui sifat suka menyela Anne, menuruni sifat buruk ayah.
"Tidak apa-apa, Violet. Jika kau takut tidak memiliki pasangan nantinya, tidak perlu khawatir. Kau adalah salah satu kandidat ratu yang akan bersanding bersama Pangeran Hazelton." mendengar ucapan ayah yang terlontar dengan konotasi tenang dan senang berbanding terbalik dengan ekspresi wajahku yang melebarkan mata dan membuka mulut terkejut.
Ini berbeda! Dikehidupan sebelumnya, aku diumumkan menjadi kandidat ratu saat usiaku menginjak remaja, dan akan menikah dua tahun setelahnya. Tapi apa-apaan ini? Betapa susahnya untuk hidup damai tanpa para antagonis dalam hidupku ini? Jika mungkin dikehidupan sebelumnya mereka menganggapku antagonis yang bengis, tapi kejujuran yang sesungguhnya adalah dua orang itu yang menjadi antagonis sialan---Anne dan Gerald---di hidupku .
Aku mengedarkan mataku agar tidak bertemu dengan mata ayah, yang memandang penuh harap padaku. Lagi dan lagi, tanpa sengaja, netra ku bersitatap dengan Anne. Mengapa ekspresinya terlihat seperti terkejut, takut, dan marah (?) berbanding dengan Fairley yang keberadaannya sempat dilupakan olehku. Fairley mengerjap bingung, dengan gigi yang digertakkan pelan agar tidak menimbulkan suara.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Queen's Hourglass [ON GOING]
Fantasy[Fantasy - Romance] Kematian adalah hal paling menakutkan bagi semua orang. Tak terkecuali bagi Violet. Ia tidak tau dosa besar apa yang telah dilakukannya hingga nasib buruk tak henti untuk hadir memberi kesan getir. Disaat-saat terakhir hidupnya...