d u a b e l a s

407 214 94
                                    

Question : Kalian lebih suka cerita ini jadi versi panjang (30-45 chapter) atau versi singkatnya (25-30 chapter) ? Aku butuh jawaban kalian untuk meneruskan cerita ini ke chapter chapter selanjutnya.

HARI ini adalah hari yang sangat dinanti nanti olehku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HARI ini adalah hari yang sangat dinanti nanti olehku. Selain dapat merayakan pesta, aku juga bisa melakukan sedikit hiburan nantinya. Pagi pagi sekali, tubuhku sudah terombang ambing kesana kemari karena tarikan oleh para maid.

Aku juga tak kalah semangat saat mengenakan gaun cantik dan mewah yang kubeli kemarin. Mataku memandangi gadis yang hari ini berusia delapan tahun dari pantulan cermin. Diriku sangat memesona. Warna rambut yang sangat kontras dengan gaunku, tidak mengurangi sedikitpun nilai estetika yang terpancar dariku hari ini.

"Nona, kau ingin memakai beberapa perhiasan? " tanya Quella sembari menunjukkan perhiasan beraneka warna yang mengkilap. Ya, Quella sudah bisa mulai bekerja lagi hari ini. Awalnya aku tidak mengizinkannya, tapi apa boleh buat? Quella terus memohon bahkan berusaha berlutut agar diperbolehkan untuk bekerja kembali.

Aku memang jahat, tapi tidak kepada orang orang baik. Tentu saja Anne bukan termasuk kedalam kategori orang baik, melihat perilakunya di kehidupan sebelumnya padaku. 

"Ya, aku mau yang paling berkilau," jawabku. Aku memang sangat menyukai benda benda yang mewah. Biarpun aku sudah tidak tertarik dengan tahta, namun aku masih sangat sangat tertarik dengan harta.

Saat aku menjadi Viola, di zaman modern itu banyak orang yang mengaku bahwa tidak memerlukan harta berlimpah, hanya bersama orang yang kau cinta, maka kau bahagia. Tetap saja, kata kata itu hanya pemanis. Memangnya siapa orang yang tidak menginginkan uang di muka bumi ini? Terserah mereka mau menganggap aku gila harta, yang terpenting, aku bisa hidup bahagia tanpa kekurangan.

"Sudah selesai, nona. Sekarang nona bisa menemui Marquiss dan keluarga nona yang lain," aku menganggukkan kepalaku tiga kali untuk merespon perkataan salah satu maid berambut sebahu itu.

Dengan satu putaran, aku bisa melihat betapa menawannya penampilanku hari ini di pantulan cermin besar. Seringaian ku terbit pertanda aku tidak sabar dengan pertunjukan hari ini. Kutarik knop pintu hingga terbuka dan melangkahkan kakiku menuju ruangan yang berada tepat dibalik pintu besar yang sudah ditempati oleh puluhan bangsawan baik anak anak hingga orang dewasa.

Ayah mengamit lenganku ku dengan senyum lebarnya.

"Ayah! Kenapa tidak menggenggam tanganku juga?!" aku baru mengerti jika semua permintaan Anne tidak dituruti, ia akan menjadi gadis pemarah.

"Violet adalah bintang di pesta kali ini. Tolong jangan bersikap memuakkan!" sahut ayah dengan mata yang melotot menatap Anne.

"Tidak apa ayah, jangan pedulikan dia," ucapanku sukses membuat Anne berdecak kesal lalu memilih untuk berjalan di samping Fairley yang menggerakkan kursi rodanya seorang diri.

The Queen's Hourglass [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang