Minal aidin wal faidzin,
Mohon disayang jangan di ghosting.Halo, Violet comeback! /ting😉
Akhirnyaaa, bisa update. Yuk kita mulai update rutin. Kalau ini ramai, sabtu gass deh ya, lyvi up lagi.Ehm, by the way, aku mau pamer bookmark baru nii. Hehe😎
Silahkan putar lagu yang disediakan di mulmed, agar kesan fantasi di chapter ini lebih terasa.
KICAUAN nyaring dari alarm alami berbunyi di pagi hari. Mereka berlayangan mengitari awang awang tanpa takut menghantam mega. Sayap yang mengepak membuat udara terhempas dan menyingkirkan helaian surai ungu milikku. Aku membuka mata seraya menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam netra ku.
"Apakah sudah waktunya aku berangkat ke Akademik?"
"Ya, maka cepatlah bergegas," aku memalingkan kepalaku kearah ucapan yang menjawab pertanyaan semu ku. Tentu aku tahu bahwa hari ini memang waktunya, itu hanya sekedar spontanitas saja. Tapi siapa sangka gadis dengan telinga runcing itu menjawabnya dengan cepat(?)
"Izeph bagaimana bisa kau kemari?" tanyaku dengan kerutan di dahi yang amat kentara.
"Ehm, bagaimana ya? Menurutmu bagaimana?" alih alih menjawab, Izeph malah membalikkan pertanyaan itu padaku. Aku terpaku beberapa saat sebelum akhirnya menutup mulutku dengan kedua telapak tanganku.
"K-kau menghipnotis mereka?!" ringisan kecil dari Izeph benar benar menjawab kebingunganku.
"Lalu untuk apa kau kemari?" tanyaku kali ini untuk mengetahui tujuan Izeph datang di pagi buta.
"Tidak mungkin aku membuat sahabatku berada dalam bahaya seorang diri bukan? Kau tau, di Akademik akan banyak orang orang jahat," jawab Izeph dengan senyuman teduh.
"Telingamu bagaimana?!" aku hampir saja menjerit menyadari hilangnya telinga runcing milik Izeph yang baru saja ku lihat saat baru tersadar dari dunia mimpiku.
"Sudah aku ganti sementara dengan telinga ala manusia. Kau tidak perlu khawatir. Cukup mengatakan bahwa aku adalah seseorang yang kau pilih untuk disponsori oleh keluargamu. Lagipula, aku cukup penasaran dengan para penjahat diluar sana,"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Queen's Hourglass [ON GOING]
Fantasy[Fantasy - Romance] Kematian adalah hal paling menakutkan bagi semua orang. Tak terkecuali bagi Violet. Ia tidak tau dosa besar apa yang telah dilakukannya hingga nasib buruk tak henti untuk hadir memberi kesan getir. Disaat-saat terakhir hidupnya...