s e m b i l a n

517 260 77
                                    

Sudah melihat cerita dengan judul 'IDIOSYNCRATIC' di daftar cerita buatanku? Coba deh, kalian baca dulu anotasinya, cerita itu spin off dari 'The Queen's Hourglass' maka dari itu, cerita nya masih coming soon. Tentang si Ezipheeya dan Azof.

VOTE DAN COMMENT NYA YA ORANG BAIK

"MALEDICTUS corde meo, in hydria magicae," s

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"MALEDICTUS corde meo, in hydria magicae,"
s

ebut Haidar saat membaca salah satu halaman di buku tebal berwarna cokelat yang sudah berdebu dengan tulisan yang memudar namun masih bisa terbaca jika diamati dengan teliti.

"Male--- apa?" sahutku meminta Haidar untuk mengulangi ucapannya. Sedikit susah dibaca untuk orang awam tentang sihir sepertiku. Aku hanya bisa menggaruk pelan rambutku yang tak gatal dan mengerjap bingung.

"Ah sudahlah, untuk orang yang buta sihir sepertimu, ucapkan saja artinya." aku sedikit menaikkan sebelah alisku dengan sedikit terpancing emosi. Hei, apakah si tua ini menghinaku?

"Jangan banyak bicara, Haidar! Cepat beritahu apa artinya!" ucapku mendesak Haidar agar cepat mengatakan artinya, tanpa merendahkan ilmu sihirku. Haidar ini memang sedikit menyebalkan dan tua. Umurnya jauh diatas ayah. Tapi, karena setahuku para penyihir memiliki kelebihan terlihat awet muda.

"Maledictus corde meo, in hydria magicae artinya hati terkutuk dalam toples sihir." tanganku hampir saja menggebrak meja berisikan puluhan ramuan yang mengeluarkan asap asap dengan bau dan ketebalan yang berbeda. Yang pasti, jika kulitku menyentuhnya, pasti akan berdampak dan berefek yang tidak tidak. Oke Violet, bukan itu yang penting untuk saat ini. Apa maksud dari hati terkutuk salam toples sihir itu?

"Hati terkutuk----hatiku yang terkutuk?" aku menunjuk diriku sendiri dengan telunjuk ku yang bergetar.

"Ya,"

"Apa alasanku dikut--tidak tidak. Ganti pertanyaan, siapa yang mengutukku?" Haidar tidak langsung menjawab pertanyaanku. Dia mengangkat tongkat sihir seukuran ranting pohon miliknya setinggi mungkin yang ia bisa. Tak lama muncul sebuah sosok yang tadi ku lihat dikamarku hendak menghancurkan jam pasir berwarna ungu itu pada cermin besar yang berada tepat di belakangku.

"Itu, Quella?"

"Bukan. Dia Raquell. Mungkin memang mirip dengan maid pribadimu. Tapi mereka berdua orang yang berbeda."

"Siapa Raquell-" aku menghentikan sebentar pertanyaanku agar mendapat jawaban yang lengkap dari Haidar, "Dan, apa alasan Raquell mengutuk ku?" lanjut ku dengan tatapan yang menuntut penjelasan dari Haidar.

"Raquell adalah penyihir yang haus akan keabadian. Jika ia memberimu tanda seperti yang kau katakan itu, berarti kau adalah targetnya kali ini. Ia akan mengincar nyawamu untuk keabadiaannya. Jantung mu telah dikutuk. Tidak ada yang bisa dilakukan." Haidar mengakhiri perkataannya bersamaan dengan hilangnya sosok wanita berambut hijau menyala itu dari pantulan cermin.

The Queen's Hourglass [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang