Part 11 - Jisoo's Trauma

1.4K 259 27
                                    

Jisoo menarik napas dan menghelanya, menguatkan dirinya untuk kembali masuk ke ruangan yang menemaninya ketika masa gelap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jisoo menarik napas dan menghelanya, menguatkan dirinya untuk kembali masuk ke ruangan yang menemaninya ketika masa gelap. Ujung jarinya sudah dingin. Ada dorongan kuat untuk kembali pulang dari tempat ini, namun mengingat kenangan pahit itu sering datang belakangan ini, tak ayal membuatnya tetap maju.

Ia mengetuk pintu ruangan, dan tak seberapa lama, seorang wanita dengan paras cantik muncul dari balik pintu itu.

Menarik paksa senyumnya, Jisoo menyapa dokternya dan masuk ke dalam ruangan.

"Aku sudah membaca pesanmu kemarin. Tapi aku tidak akan melakukan terapi tambahan. Aku hanya ingin mendengar ceritanya darimu," ucap dokternya sambil menyiapkan minum. "Teh?"

Jisoo mengangguk. "Apa kau yakin tidak perlu terapi?"

Dokternya meletakan teh di hadapannya. "Aku tidak yakin, jadi ceritakan padaku agar kita bisa mengambil langkah selanjutnya."

Sambil menarik napas perlahan, lalu menghembuskannya. "Sowon, ada laki-laki yang datang padaku. Aku tidak kenal siapa dia, tapi dia bertingkah seolah sangat akrab denganku. Laki-laki itu pelanggan di toko bunga kami."

Sowon mengangguk sambil memperhatikannya. "Dia pelanggan di tokomu. Seberapa sering dia datang sebelumnya?"

"Tidak sering. Mungkin dua minggu sekali, atau seminggu sekali. Tapi belakangan ini, meski tidak membeli bunga dia selalu datang ke toko. Sebelumnya Jennie yang selalu melayani laki-laki itu, dan karena sakit, aku sendiri yang mulai melayani jika laki-laki itu membeli."

"Apa sejak laki-laki ini datang traumamu jadi kembali?"

Jisoo menggeleng. "Pertama terjadi di parkiran toko swalayan. Ada orang asing, laki-laki, dia mendorongku ke tembok, menyentuh beberapa bagian tubuhnya, aku mencoba memberontak, tapi dia mencekikku. Setelah itu aku kembali mengingat hal buruk, dan ketika aku sadar, laki-laki pelangganku itu yang menenangkanku."

Sowon masih mendengarkan, sesekali menulis di buku catatannya sambil mengangguk. "Apa yang terakhir kau ingat tentang yang dilakukan laki-laki itu hingga kau tenang."

"Seperti yang dilakukan ibuku. Dia memelukku dan mengusap punggungku," ucap Jisoo mencoba mengingat bagaimana Jaehyun menenangkannya. Dan cara itu selalu sama seperti yang dilakukan ibunya.

"Kapan lagi kau mengingat hal buruk?"

Kening Jisoo berkerut, mencoba mengingat lagi. "Kedua ketika laki-laki itu tiba-tiba mendorongku hingga terbentur kulkas, di situ aku merasa sangat sesak. Dan mengingat hal buruk. Ketiga kalinya, ketika di toko. Dia mendekat dan membuatku terhimpit antara tembok dan dirinya," Jisoo mencoba menarik napas lagi. "Terakhir, kemarin, ketika dia datang ke apartemenku dalam keadaan mabuk. Aku merasa panik dan takut, tapi aku tidak mengingat hal buruk."

"Dan kenapa bisa begitu?"

"Dia mengatakan jika tidak akan melakukan hal buruk padaku, dan terus meyakinkan jika tidak akan menyakitiku. Meskipun aku tidak percaya dan berusaha membuatnya pergi dari rumahku. Sudah."

Flowers Side (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang