Bagaimana bisa toko bunga sederhana memikiki bidadari yang sangat cantik di dalamnya?
Jaehyun bisa melihat jika ini adalah pandangan pertama yang mempesona. Kim Jisoo membuatnya selalu mematung sesaat dengan kecantikannya.
Ia bertekad mendapatkan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sampai kapan kita harus menunggu? Aku sudah tidak ingin tinggal di tempat ini? Kau tahu sendiri bagaimana orang tua Suho memperlakukanku?"
Sehun menghela napas berat. Kepalanya nyaris meledak mendengar keluhan dari Irene sejak dia datang. Jika bukan karena Irena adalah istri Suho dan mereka memiliki seorang anak, dia tidak akan membuang waktu datang ke tempat ini.
Setiap kali dia datang, tidak hanya keluhan Irene yang didengarnya, namun tatapan tidak suka dari ibu Suho juga didapat Sehun.
Mereka sedang berasa di taman halaman belakang, Sehun sedang menemani putri Suho bermain pasir. Tentu sambil mendengarkan Irene.
"Sehun, apa kau mendengarku?"
Sehun menancapkan bunga di atas istana yang dibuatnya. "Iya, aku mendengarmu sejak tadi," sahutnya bertepuk tangan bersama putri Suho.
"Berhenti bermain. Kita butuh bicara serius!" seru Irene menggendong putrinya.
Baiklah, Sehun sudah lelah dengan semua ini. Dijauhi Jisoo karena wanita itu tahu dia teman dekat Suho saja sudah cukup membuatnya pusing, dia tidak ingin terjebak dalam keadaan seperti ini terus menerus.
Setidaknya setelah membantu Jaehyun menghentikan niat gila Chanyeol sudah cukup membuatnya nyaris kehilangan kedudukan di SKY. Dan dia tidak ingin berurusan dengan apapun tentang Suho, meskipun dia satu-satu saksi yang melihat kematian Suho.
"Kita akan bicara serius jika kau berhenti mengirim orang untuk memukuli Jaehyun," ucapnya tajam yang membuat langkah Irene terhenti.
Wanita itu memanggil pelayan yang kebetulan lewat, kemudian meminta pelayan itu membawa putrinya untuk mandi. Lalu Irene berbalik dan menariknya agar duduk di bangku taman.
Tatapan wanita itu berubah tajam dan serius. Harusnya Sehun tahu jika Irene dan Suho sama-sama gila.
"Jaehyun pantas mendapatkan itu. Dia orang yang selalu mengganggu Suho," desis wanita itu tajam.
"Mengganggu seperti apa? Jaehyun dan orang tuanya tahu jika kau yang mengirim orang untuk memukulinya. Mereka tidak melakukan tindakan hanya karena kau adalah keluarga mereka."
"Aku tidak peduli mereka akan melaporkanku atau tidak. Tapi aku tetap ingin Jaehyun mendapat balasan karena mencoba membunuh Suho," ucap Irene lagi.
Kening Sehun mengeryit dalam. "Mencoba? Jadi kau tahu bukan Jaehyun yang melakukannya?"
Kali ini Irene terlihat terkejut. Wanita itu menutup mulutnya. Tapi kemudian terlihat jika Irene benar-benar memiliki kemarahan di matanya. "Aku tahu. Aku tahu semuanya. Termasuk tentang siapa Kim Jisoo."
Sehun merasa kepalanya mendidih. Kedua tangannya mencengkram lengan Irene. "Jika aku sampai tahu kau melukai Jisoo barang seujung kukunya saja, ku pastikan kau juga akan menderita."
