Bagaimana bisa toko bunga sederhana memikiki bidadari yang sangat cantik di dalamnya?
Jaehyun bisa melihat jika ini adalah pandangan pertama yang mempesona. Kim Jisoo membuatnya selalu mematung sesaat dengan kecantikannya.
Ia bertekad mendapatkan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ingat, segera pulang ke rumah setelah membeli sepatu. Aku tidak ingin dimarahi ibu karna kau pulang terlambat. Jika sampai kau pulang terlambat, tidak akan ada uang saku lagi."
Setelah mengatakan banyak hal pada adiknya dan melihat adiknya hingga menghilang di belokan, Jisoo baru masuk ke dalam mobil. Kepalanya mendadak pusing dengan kesibukannya beberapa hari ini.
Tapi setidaknya besok Jennie sudah bisa kembali bekerja dan membantunya lagi.
"Minum ini."
Jisoo menerima teh hangat yang diulurkan Jaehyun padanya. Dia tidak bisa menjadikan Junkyu supir karna adiknya belum memiliki surat ijin mengemudi, jadi ketika Jaehyun menawarkan permintaan membantunya, Jisoo setuju tanpa berpikir lagi.
Hari ini Jisoo harus ke tiga tempat, dan dia nyaris tidak sanggup berjalan. Jadi apa salahnya menerima bantuan dari laki-laki itu agar mereka impas. Meskipun sebenarnya Jisoo yang paling merasa dirugikan.
"Jadi kita ke pasar bunga dulu?"
Jisoo hanya mengangguk sambil terus memijat pelipisnya. Rasanya sangat melelahkan memikirkan banyak hal dalam satu waktu. Bahkan ketika mobil sudah berjalan, rasanya Jisoo ingin sekali segera tidur.
"Kau mau ke rumah sakit sebentar?" mendengar pertanyaan Jaehyun, Jisoo semakin merasa pusing. Tapi dia tetap menggeleng pelan sebagai jawabannya. "Sudah makan malam?"
"Bukankah semakin cepat selesai, semakin cepat kau bisa istirahat?"
"Aku tidak yakin akan tidur ketika sampai apartemen. Jadi jika kau ingin begadang semalaman, kau bisa ke apartemenku."
"Untuk apa? Aku bisa begadang di apartemenku sendiri."
Kening Jisoo mengeryit dalam. Dia menoleh pada Jaehyun yang secara kebetulan juga melihatnya ketika lampu lalu lintas sedang merah. Laki-laki itu mengulas senyum kecil sebelum menunjuk gelas tehnya. "Minum. Sebelum dingin."
Dan sebelum teh di tangannya dingin, Jisoo segera meminumnya. Mereka melanjutkan perjalanan dalam diam, hanya membiarkan musik lewat radio mobil Jaehyun menyala.
Setelah mobil sampai di lokasi yang diinginkan Jisoo, dia bergegas turun.
Orang yang ingin ditemui Jisoo sudah menunggunya di depan dengan wajah khawatir. Dan ketika melihat Jisoo, wajah orang itu berubah menjadi lega. Baiklah, hanya butuh menjelaskan kekeliruan di data keuangan, setelah itu Jisoo akan segera pergi.
"Nona Kim, mohon maaf atas kesalahannya. Ini keuangan yang benar, silakan diperiksa dulu."
Jisoo menerima kertas yang diberikan, membandingkan dengan miliknya yang sudah ia revisi sendiri. Sama.
"Kami merekrut pegawai baru, sepertinya dia mengalami kesulitan di bagian ini."
"Aku tidak keberatan. Tapi semoga tidak terjadi lagi. Karna ini juga merugikanku," ujarnya menandatangani surat klaim.
