Part 26 - Lost Memories

1.3K 224 62
                                    

Dengan napas terengah-engah, Jisoo mencoba menetralkan debar jantungnya, merasa panas di seluruh tubuhnya, dan mencoba menenangkan diri agar tidak gemetar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan napas terengah-engah, Jisoo mencoba menetralkan debar jantungnya, merasa panas di seluruh tubuhnya, dan mencoba menenangkan diri agar tidak gemetar. Mimpi buruk? Mimpi buruk yang membuat Jisoo ketakutan dan gelisah.

Sebagian dari diri Jisoo merasa itu hanya mimpi, namun sebagian lainnya menyatakan jika itu akan terjadi.

Menolak membuat dirinya terjebak dalam mimpi yang belum tentu akan terjadi, Jisoo bangun dan berjalan ke kamar mandi. Memilih menyegarkan tubuh untuk bertemu dengan Sowon

Mau tidak mau dia harus melakukan konsultasi untuk apa yang selama ini dia alami.

Setelah selesai bersiap, Jisoo bergegas berangkat ke rumah sakit. Menolak menyadari laki-laki yang sudah berdiri melebarkan senyum di depan apartemennya. Dia berjalan begitu saja. Lelah jika harus meladeni Jaehyun yang sekarang berjalan mengikutinya tanpa mengatakan apapun.

Ketika Jisoo sudah di samping pintu mobilnya, laki-laki itu menarik lengannya pelan, mengajaknya masuk ke dalam mobil lain. Berbaik hati memasangkan sabuk pengaman, dan menyodorkan sekotak nasi goreng kimchi dengan telur matahari, juga segelas teh herbal yang masih hangat.

"Hari ini kau ke rumah sakit 'kan? Aku antar," gumam laki-laki itu mulai mengendarai mobil menuju jalanan kota yang mulai padat oleh banyak kendaraan.

Jisoo tidak mengatakan apapun, yang jelas Jaehyun tidak akan membiarkannya turun jika makanan di tangannya tidak habis. Jadi Jisoo makan dengan tenang, membiarkan Jaehyun memenuhi mobil dengan musik dan suara merdu laki-laki itu.

Begitu mereka sampai, Jaehyun mengikuti langkahnya tanpa bertanya. Hingga mereka sampai di ruangan Sowon, dengan Eunwoo yang sedang berbicara dengan wanita itu.

Dan ketika melihatnya, Eunwoo menghampirinya, membawanya duduk, seolah tidak melihat ada Jaehyun yang menatap tajam pada laki-laki itu.

"Baiklah, sebaiknya dokter Eunwoo keluar dan juga maaf," Sowon menoleh pada Jaehyun. "Anda juga harus keluar."

Jisoo bernapas lega karena tidak perlu melakukan konsultasi dengan dua orang itu di dalam.

"Bagaimana kabarmu, Jisoo?" tanya Sowon menyuguhkan teh hangat di hadapannya.

Jisoo menggumamkan terima kasih. Lalu menarik napas panjang, sebelum menghelanya. "Aku tidak tahu harus merasa baik atau tidak. Belakangan ini aku jarang mendapati kenangan buruk itu, dan aku mulai terbiasa dengan sentuhan, seperti pelukan."

Sowon mengeryitkan keningnya. "Apa laki-laki yang bersamamu tadi adalah orang yang kau ceritakan sebelumnya?"

Meski ragu, tapi Jisoo mengangguk. "Kurasa bukan hanya dia yang memberi pengaruh, tapi Eunwoo juga. Sikapnya yang peduli dan menjaga ketika kami bersama membuatku berpikir jika tidak akan ada masalah lagi."

"Sudah berapa lama kau merasa tidak mendapat trauma itu lagi?"

"Satu minggu ini atau mungkin lebih. Apa menurutmu aku sudah sembuh?"

Flowers Side (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang