Chapter 57

372 52 9
                                    

Happy Reading 😉

***

"Athan, lo ga pulang?" Tanya Della

"Gak"

"Gamau ketemu mami Lo?" Tanya Marsha

"Gak"

"Om Vazo udah pulih loh lukanya" kata Marsha

"Papi dimana?" Tanya Athan

Brakkkkk

"Disini" kata vazo sambil tersenyum polos.

Athan bangkit lalu memeluk Vazo dengan erat.

"Si Anjir, gw berasa ngelihat orang gay loh" kata Della dan mendapatkan jitakan dari Marsha.

"Lo lagi hamil besar, tolol" kata Marsha.

"Lo juga, kampret" kata Della kesal.

"Bego" sahut Athan yang di hadiahi tatapan tajam oleh Della dan marsha.

"Udah udah jangan bertengkar" kata vazo

"Tujuan papi kesini untuk memberitahu kamu berita penting" lirih Vazo.

"Berita apa?" Tanya Athan.

"Kamu harus pulang, nak" kata Vazo

"Untuk?" Tanya Athan bingung

"Pulanglah dulu" kata Vazo

"Gak" kata Athan lalu memalingkan wajahnya.

"Mami kamu..." Vazo menjeda ucapannya, Athan melihat ke arah Vazo.

"Kenapa lagi dengan wanita itu?" Tanya Athan datar.

Marsha dan Della yang paham akan situasi itu pun memilih keluar dari ruang rawat Vanny.

"Sekarang kita pulang dulu" kata Vazo menyeret Athan keluar dari ruangan Vanny.

"Della, Marsha om titip Menantu om dulu ya" kata Vazo lalu pergi dari sana.

Saat di perjalanan, hanya keheningan yang menghiasi mobil Vazo.

"Sebenarnya ada apa sih Pi?" Tanya Athan heran dan lagi, ini masih pagi kawan.

Vazo tak menjawab dan terus menyetir mobilnya dengan kecepatan sedang.

Tak terasa, air mata diam diam menetes di pipi Vazo.

Membayangkan wajah sayu istrinya yang mungkin sekarang sudah terbujur kaku di rumahnya.

Membayangkan wajah sayu istrinya yang mungkin sekarang sudah terbujur kaku di rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cast Vazo dan Mamily. Kalo kalian lupa wkwk.

Tak lama, mobil Vazo memasuki pekarangan rumah yang sudah ada bendera warna merah dan banyak karangan bunga.

Athan turun dari mobil dan terheran melihat banyaknya karangan bunga yang berjajar di rumahnya.

"Papi, ini ada apa sebenarnya?" Tanya Athan

"Masuk saja dulu" kata Vazo

Athan berjalan menuju teras rumah  dan berhenti di salah satu kerangka Bunga yang bertuliskan TURUT BERDUKA CITA ATAS MENINGGAL NYA MAMILY.

"Hah? M-mami? Mami kenapa pi? KENAPA?" Tanya Athan yang sudah berlinang air mata.

"Kemarin saat perjalanan pulang dari rumah sakit, mami kamu tertabrak mobil saat menyebrang jalan" kata Vazo

Dengan cepat, Athan berlari memasuki rumahnya dan menyaksikan Mamily yang terbujur kaku di tutupi kain kafan.

Tak dipungkiri, dirinya masih sangat menyayangi maminya itu, "Mami." Athan semakin menangis dan segera memeluk tubuh kaku yang dingin itu.

"Jangan tinggalin Athan mi hiks hiks" kata Athan sesenggukan.

Hafidz dan istrinya pun hanya bisa menangis dalam diam. Sedangkan Juan, ia tengah melamun di pojok ruangan memikirkan bagaimana kedepannya.

"Apa aku harus kembali dan Hidup seperti sedia kala di kerajaan Smartfren" gumam Juan.

"Yahh, ini adalah pilihan terbaik" kata Juan mantap.

***

Suasana di pemakaman tampak hening dengan hujan Yang mengiringi Proses pemakaman Mamily.

"Yang tenang disana sayang" bisik Vazo di depan batu nisan istrinya itu.

"Athan sayang mami" batin Athan sambil melangkah menjauh dari pemakaman itu.

***

"Saya harap, kamu mau memaafkan saya" kata Juan yang duduk di depan Athan.

"Selesaikan masalah kalian" kata Vazo sambil berjalan menuju kamarnya.

"Hm"

"Saya akan kembali ke dunia asal saya. Dan saya percayakan Vanny pada kamu" kata Juan.

Vazo yang masih di tangga pun menghentikan langkahnya.

"Kamu juga mau meninggalkan kami?" Tanya Vazo berbalik arah menuju ruang tamu kembali.

"Tidak ada cara lain, papi" kata Juan

"Adanya Juan disini hanya memperkeruh suasana dan ... Semua masalah datang dari Juan" kata Juan

"Enggak, nak. Kamu gak perlu merasa bersalah" kata Vazo.

"Biarlah Athan menikah dengan Vanny dan Juan kembali ke Dunia asal Juan" kata Juan.

"Bagaimana dengan keturunan mu?" Tanya Vazo

"Itu masih lama, papi. Umur Juan juga masih muda. Jadi, bisa di pikir belakangan masalah itu. Dengan ini, didepan ayah dan saudara" saya. Saya tetapkan Vanny, Ratu kerajaan Smartfren akan terus menjadi Ratu di Kerajaan Smartfren dengan Kehidupan yang Normal."

"Jadi, ia tetap menyandang gelar Ratu meskipun telah menikah denganmu" kata Juan.

Jdarrrrr

Seakan alam menerima pernyataan dari Juan, sang Raja terkuat di dunia Nya.

"Sebelum saya kembali, ijinkan saja menemui Vanny untuk yang terakhir kalinya" kata Juan.

"Oke" kata Athan acuh

***

"Kapan kamu akan sadar?" Tanya Juan

"Kamu harus kuat"

"Saya pamit" kata Juan mencium pipi Vanny lalu keluar dari ruangan Vanny.

"Papi, kak Hafidz, Athan. Juan pamit" kata Juan melangkah menjauhi koridor Rumah sakit.

"Tunggu" kata Athan.

"Gw kasih Lo kesempatan kedua. Jaga Vanny dan jangan sampai ada luka sedikit pun di tubuh Vanny. Kalo sampai itu terjadi, gue ga akan mengampuni Lo. Jangan pergi" kata Athan lalu menjauh dari sana.

Juan mengembangkan senyumnya lalu berlari untuk memeluk Athan.

"Terimakasih, my twins" lirih Juan didepan telinga Athan.

______________________________________

Ohohoho.

Holla Gengsss...

Aing kembali dengan, emm..

Dahlah.

Selamat membaca, wkwk.

Jan lupa Vote dan Komen Yess :v

Ily 3000🤣

Next,

This Is Love❤️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang