Ekstra Part 1

211 25 0
                                    

Happy Reading gengs...

Author POV

"Atan tungguin" kesal bocah berpipi gembul berumur 3 tahunan dengan cemberut yang menambah kesan menggemaskan bagi orang yang melewatinya.

"Panggil Abang!" Kata bocah satunya dengan menatap tajam sang adik.

"Abang tungguin ihh" bocah gembul tadi menghentakkan kakinya dengan kesal dan semakin berlari mengejar sang Abang.

Dengan jahil, sang Abang berlari mundur dengan menjulurkan lidahnya Berniat menjahili sang adik.

"Abang awassss!" Pekik sang adik.

Brakkkk

"Awss"

"Sakit?" Tanya sang adik polos.

"Ya sakit lah" jawab sang Abang ngegass sambil melihat lututnya yang berdarah.

Fathan tanpa sengaja menabrak bocah perempuan yang sedang menaiki sepeda.

"Hiks mommy, huwaaa"

Tangis bocah bersepeda itu mengalihkan atensi keduanya.

Keduanya mendekati bocah itu. Fathan yang menatap bocah itu dengan mata tajam dan Fathin yang menatap dengan tatapan berbinar.

Mendapat tatapan dari Fathan, bocah tadi semakin menangis dengan keras. Alhasil mendapat tabokan dari Fathin.

"Abang, jangan di tatap sepelti itu, nanti kakaknya takut!" Fathin mempelototi Fathan, berharap abangnya itu takut.

"Terserah" Fathan berjalan meninggalkan keduanya.

"Abang pulang dulu, nanti pulangnya jangan malam malam!" Lanjutnya sambil terus berjalan meninggalkan Fathin dan bocah tadi.

"Hai, nama kamu siapa?" Tanya Fathin sambil membantunya berdiri.

"Aku Liza, kamu?" Tanya bocah yang ternyata bernama Liza.

"Ouh lija, aku patin" kata Fathin.

"Liza, bukan lija!" kesal Liza, Fathin hanya cengengesan.

"Kamu mau nggak jadi temanku?" Tanya Fathin menundukkan kepalanya.

"Tentu saja" kata Liza girang, Fathin ikut tersenyum.

"Memang kamu tidak punya teman?" Pertanyaan polos itu meluncur begitu saja di mulut liza.

"Abang selalu jauhin aku sama temen temen aku. Katanya meleka ga baik." Kata Fathin menunduk sedih.

Setiap ia ingin dekat dengan teman temannya, abangnya selalu melarang dan mempelototi temannya itu agar menjauh.

Merasa kasihan, Liza mengusap bahu fathin.

"Kita harus menjadi teman, oh tidak. Sahabat!" Pekik Liza diangguki antusias Fathin.

***

"Lio mau main, ayah!" Kesal bocah tampan berumur 3 tahunan.

"Lio, dari tadi pagi kamu sudah main kan. Ini sudah hampir sore, istirahat lah nak." Kata sang ayah menasehati.

"Tapi Lio pengen kaya Lia. Dia main setiap hari, bisa jalan jalan sepuasnya. Lio pengen bebas!" Kata Lio keras kepala.

"Tapi Lia tau waktu, dia hanya main untuk beberapa saat saja. Lah kamu, pergi pagi pulang malam, udah kaya lagu saja." Kesal Juan.

Jadi, Lio dan Lia adalah anaknya Juan dengan.. yah tau lah, Vanny sksksk.

"Lia pulangg" pekik seorang bocah manis dengan manjanya meminta gendong si bapak.

This Is Love❤️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang