Chapter 23

977 88 48
                                    

Happy Reading 😉

***

3 Bulan Kemudian..

Di Ruang Rawat Vanny, Terlihat Athan yang sedang tertidur dengan menggenggam erat tangan Vanny.

Mata Vanny Perlahan terbuka dan mengerjap ngerjapkan matanya Menyesuaikan Cahaya.

Vanny Mengelus Rambut Athan dengan senyum mengembang.

Ternyata dia masih perduli denganku, Batin Vanny.

Vanny meraih Gelas di atas Nakas karena Merasa Haus.

Pyarrrrr

Tetapi, Gelas Itu malah Pecah dan Membuat Athan Bangun dari Tidurnya.

"VANNY KAMU BANGUN" pekik Athan

"Aku panggil dokter dulu ya"

Athan segera Bangkit dari duduknya dan berlari memanggil dokter dengan suara yang menggelegar.

"DOKTERRRR.. DOKTERRRR WOIII PACAR SAYA SUDAH BANGUN.. WOII DOKTER ANJING... ASTAGHFIRULLAH.. NGGAK JADI ANJING DAH.. DOKTER BAEK.. CWPET ELAH"

Padahal, Di Ruangan sudah ada tombol Yang terhubung ke Ruangan dokter itu, ckck.

Vanny yang Mendengar teriakan Athan hanya bisa tersenyum kecil.

Dokter Arsyad langsung Menuju Ruangan Vanny.

"Maaf. Disini sudah ada tombol. Jadi, Anda nggak usah teriak teriak seperti tadi" kata dokter Arsyad geleng geleng kepala. Athan menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Biar saya periksa Nona Vanny dahulu" kata Dokter Arsyad

Kalau dipikir pikir, Wajah ini Mirip dengan seseorang. Tapi siapa? Batin Dokter Arsyad.

Dokter Arsyad langsung memeriksa Keadaan Vanny dan Athan sedari tadi Memperhatikan Gerak gerik Dokter Arsyad.

"Keadaannya sudah mulai membaik. Dan.. ini masih tengah malam, alangkah baiknya kalau kalian lanjutkan tidurnya" kata dokter Arsyad

"Perhatian banget si" cibir Athan

"Saya anggap itu pujian" kata dokter Arsyad langsung Pergi

" tidur gih. Masih malam" kata Athan

***

Hari ini, Athan Sekolah atas paksaan dari Vanny.

"Weh.. tumben sekolah. Biasanya Sehari sekolah sehari bolos" cibir Fadly

"Vanny udah Sadar" kata Athan

"APAHH?!"

"Weh, biasa ae dah" kata Athan

"Lah.. sekarang dia Ama siapa?" Tanya Sadly

"Sendiri" kata Athan dan sedetik kemudian membulatkan Matanya

"APAH? SENDIRI? LO GOBLOK APA GIMANA HAH?!" teriak Fadly

"Iye iye.. gue telpon nyokap gue dulu" kata Athan

Athan langsung menelfon Mamily.

"Hallo mih.. Athan boleh minta tolong nggak" kata Athan

"...."

"Ini Mih.. Vanny udah Sadar tapi nggak ada yang jagain"

"....."

"Makasih mih"

Tut

"Udah beres dah"

***

Jam Istirahat, Athan dkk bergabung dengan Fradella dan Marshanda di kantin.

"Wehh.. kok lu Dah Masuk.. si Vanny yang jagain siapa goblok" pekik Della

"Vanny udah sadar" kata athan

"Bener nih?" Celetuk Marsha

"Iye"

Brakkkkk

"Oke. Fiks, Pulang Sekolah Kita Langsung dah meluncur ke Rumah Sakit" kata Della setelah gebrak meja

"Tapi nggak usah pake gebrak meja juga. Gue kaget anjir" kata Sadly

***

Di ruang Rawat Vanny,, seorang mengendap endap di depan Pintu dengan Gerak gerik yang mencurigakan.

Orang itu masuk dengan membawa pisau tajam dan.. kebetulan Vanny lagi tidur.

"Kali ini Kau tak selamat Gadis kecil" gumam orang itu.

Kebetulan, diluar Kavita Dan dokter Arsyad lewat dan melihat orang yang mencurigakan itu

"Dok dok.. itu siapa?" Bisik Kavita

"Astaga.. Ayo kita masuk" kata. Dokter Arsyad terkejut

"BERHENTI" teriak Kavita membangunkan Vanny

Jlebbbbbb

Terlambat! Benda Tajam itu telah melukai Perut Vanny

"Gue merasa De Javu" gumam Kavita

"SATPAM SATPAM" teriak suster Yang melihat kejadian itu

2 orang Satpam itu langsung menangkap Siska yang mencoba kabur...

Iya gess, orang itu Siska

"Cepat periksa dia" pekik Kavita

Kavita keluar dan menunggu Dokter Arsyad Selesai memeriksa Vanny

"Lohh.. Kapita" pekik Vazo

"Ehh.. Pajo ngapaen" kata Kavita masih panik

"Lo ngapain disini" kata Vazo

"Ini.. pasien didalam di tusuk orang" kata Kavita

"Astaga Vanny" lirih Mamily syok

"Gimana keadaannya" kata Mamily yang mulai menangis

"Lagi di periksa Arsyad" kata Kavita

"Hiks.. Padahal Baru aja dia Melewati masa koma hiks hiks"

"Sakit apa dia?" Tanya Kavita ke Vazo

"Habis kecelakaan setelah Pentas seni 3 bulan yang lalu" kata Vazo

"Astaga"

Tak lama Dokter Arsyad keluar dengan darah yang membasahi Sarung Tangan nya

"Pasien kekurangan banyak darah. Apakah diantara kalian ada yang sama darahnya?" Tanya dokter Arsyad

"golongan Darahnya apa dok?" Tanya Kavita

"A Rhesus Negatif. Tetapi maaf, stok di Rumah sakit ini telah habis" kata dokter Arsyad

"Yahh.. darah Saya B" keluh Mamily

"Saya A.. tapi nggak pake Rhesus Negatif" kata Vazo membuat Kavita ingin sekali tertawa.

"Saya o" kata kavita

"Ehh.. bentar, Darah suami saya A Rhesus Negatif" pekik Kavita

"Gue telpon dulu" kata Kavita

______________________________________

Holla Gengsss

Jan Lupa Vote dan Komen Yess

Next,

This Is Love❤️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang