Chapter 47

715 77 16
                                    

Happy Reading 😉

***

"Mau Kau Mandikan Berapa kali kuda itu tak akan berubah, Deka" kata Chelsea tiba tiba

Deka yang sedang memandikan Kuda pun Terlonjak Kaget.

"Eh.. Putri. Ada apa kau kemari? Orang seperti mu tak cocok berada di kandang kuda" kata Deka sopan

"Ah bisa aja. Aku kesini mau mencari Keberadaan Yang Mulia Raja" kata Chelsea

"Apa kau tak tahu? Raja sekarang berada di dunia manusia" kata Deka

"Hah?" Gumam nya tak percaya

"Dia sedang menemani Pasangannya" kata Deka

"PA-PASANGAN?!" Teriaknya melotot

"Hm. I-iya?" Beo Deka dengan kepala miring

"Ahahahaha.. Kau Bercanda Deka" Kata Chelsea tertawa Namun masih Ada kesan anggunnya sambil menepuk nepuk Bahu Deka

"Kalau tak percaya ya Terserah" gumamnya Menggidikan Bahunya Acuh dan kembali Memandikan kuda kesayangan Juan.

"Deka Deka" pekik Temannya

"Ada apa kau berteriak begitu? Sudah tak waras?" Lontaran frontal Keluar dari mulut Deka

"Yang Mulia Raja Jatuh Sakit" kata Temannya itu

"Siapa?"

"Raja Tedore" kata Nya

"Ditempat Raja Afrizal?" Tanya Deka mulai panik

"Iya, Bodoh! Siapa lagi?" Kata nya kesal

"Apakah Yang Mulia Raja Juan Diberitahu?" Tanya Deka

"Yang mulia sudah Pergi kesana tadi bersama Calon Ratu" kata orang itu membuat Chelsea melototkan matanya.

***

"Ck. Ternyata ini Calon Ratu Kerajaan Smartfren" cibir Chelsea

Vanny yang sedang Duduk melamun dibangku taman pun Terlonjak Kaget.

Vanny menatap sinis Kearah Chelsea itu.

"Siapa kau?" Tanya Vanny dengan mata memincing

"Aku adalah kekasih Yang Mulia Raja Juan" kata Chelsea Bangga

"Cih"

"Heii! Kau meremehkan Ku yaa?!" Pekik Chelsea merasa harga diri nya diinjak injak

"Kau merasa yaaa" ledek Vanny

Plakkkk

"Anjing Lo" Pekik Vanny

"Anak kecil kaya kamu mau main main sama Putri Kerajaan XL" kata Chelsea Bangga

"Dan Orang Seperti mu tak pantas disebut putri" kata Vanny penuh dengan penekanan.

"Kauuu" geram Chelsea

"Apa?!" Tantang Vanny

"Dasar Muka Busuk!" Kata Chelsea penuh amarah

"Oh ya, Dari pada lo. Muka kek plat nomer Jakarta" Cibir Vanny

"B Aja!" Lanjutnya lalu berbalik badan dan melenggang pergi

Tanpa mereka sadari, seseorang mengintip Dari Celah semak semak.

"Menarik" gumamnya menyunggingkan Senyum Miringnya.

***

"Kondisinya semakin memburuk" kata tabib yang memeriksa Raja Tedore

"Bagaimana bisa terjadi" pekik Raja Juan

Vanny mengusap Punggung Juan berniat menenangkan.

"Ayah. Apa yang terjadi padamu" Gumam Juan menatap sendu Ayahnya yang tak sadarkan diri

"Awalnya, Paman terkena anak panah yang telah dilapisi Racun. Paman berniat untuk menolong Jendral Rhu" kata Afrizal

"Kerajaan ini diserang?" Tanya Juan diangguki Afrizal

"Arghhhhhh" Juan mengacak Rambut nya Frustasi

"Ayah sedang dalam perjalanan Menuju Istana" kata Afrizal

"Memang, Kemana Raja Alfath?" Tanya Juan

"Sedang mencari Obat Penawar untuk paman Tedore" kata Afrizal

"Bersama Ibu Suri?" Tanya Juan diangguki Afrizal.

"Bodoh" Gumamnya

"Kenapa tidak Prajurit lainnya saja? Bagaimana kalau terjadi apa apa kepada mereka?" Kata Juan Marah

"Maaf" Afrizal menundukkan Kepalanya

***

"Jantungku kenapa Berdetak Lebih Cepat?" Gumam Mamily

"Ada apa Mi?" Tanya Athan

"Oh.. tak apa" gumam Mamily

"Mami. Hafidz Mau Nikah" kata Hafidz polos

Pletakkk

"Heh! Lu kira Nikah Gampang apa?!" Sentak Athan

"Pasti Gadis Itu ya" kata Mamily Senang

"Iya" hafidz tertawa malu

"Biar Mami sama Papi yang Urus. Tenang saja" kata Mamily Tersenyum

______________________________________

Holla Gengsss..

Jan lupa Vote dan Komen Yess

Next,

This Is Love❤️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang