Sudah terhitung 1 bulan fira belum sadar. Dan selama itu pula azmi dengan setia menunggu fira sadar. Abuya, bu nyai, sintia, marisa, 3a, juga sudah menjenguk fira sekitar 2hari setelah kejadian. Bahkan bisa 2 kali seminggu datang menjenguk fira. Oma juga sudah menjenguk fira. Dan ga sedikit perwakilan sazmi yang datang hanya untuk menjenguk.
Abi dan umi juga sudah pamit pulang untuk mengurus kebutuhan adik'nya azmi yang di blitar. Sedangkan bunda sedang istirahat di rumah dan kak rafi sedang sibuk di kantor.
Urusan clara, sudah di penjara. Dan anak buah clara juga banyak yang gabung menjadi anak frexz. Walau dengan segala bantahan dari pihak clara yang menentang kalau clara ga salah, tapi karena pengacara keluarga fira pandai, ia bisa menjebloskan clara ke penjara.
Dan saat ini azmi sedang menggenggam tangan fira. Mengelusnya dengan kasih sayang. Tangan yang biasanya hangat, kini dingin. Lemas. Bibir yang biasanya berwarna peach, kini pucat. Bahkan sangat kering. Mata yang indah, kini menutup rapat. Seperti, tak mau menatap indahnya dunia lagi.
"Fir, Kapan kamu sadar? Kamu ga cape tidur terus? Katanya kita mau sunmori bareng di pesantren. Mau ikut aku majelisan bareng. Katanya kita mau jalan' bareng sama anak frexz. Fir, ga kasian kamu sama bunda? Katanya kamu mau jagain bunda. Ayo bangun,"ucap azmi dengan nada bergetar. Ingin menangis, tapi ia takut nanti tiba' fira sadar,terus melihat dirinya menangis.
"Fir, kamu tau ga? Kamu itu cewe yang kuat loh. Kamu hebat. Fira nya azmi emang hebat dan kuat. Azmi bangga punya fira. Kapan' kita posting kebersamaan kita ya, seperti genggaman tangan, jalan berdua, ayo dong bangun, marahin azmi lagi. Bikin azmi ngambek lagi. Bangun fir, nanti kita beli es krim bareng,"ucap azmi lagi. Karena tak kuasa membendung air mata. Akhirnya air mata azmi jatuh juga. Ia menenggelamkan mukanya di tangan kanan fira.
Sedangkan disisi lain...
Di sebuah padang rumput yang luas dan ditumbuhi tanaman bunga yang indah. Terlihat seorang perempuan yang sedang bermain dengan kupu' yang terbang melintas. Lalu sebuah suara bariton mengentikan aksi perempuan itu.
"Fira,"ucap laki' itu
"Eh ayah,"ucap perempuan yang bernama Fira. Kemudian fira menghampiri ayah nya itu.
"Fira kok disini?,"tanya ayah
"Fira ingin ikut ayah aja boleh?,"tanya balik fira
"Jangan sayang. Fira ga kasian liat suami fira, liat bunda, terus orang' yang tiap kali beribadah selalu menangis? Mendoakan fira untuk kembali. Pulang lah nak. Ini bukan tempatmu, banyak yang menunggumu pulang,"jawab ayah sambil tersenyum
"Ayah..."
"Fira, pulang nak, kalau sudah saatnya, kita bakal sama' lagi kok, ini belum saatnya sayang. Dengerin apa kata ayah ya nak,"ucap ayah
"Tapi, sebelum fira pulang,fira mau peluk ayah boleh?,"tanya fira
"'Silahkan nak,"
Fira pun langsung memeluk sang ayah. Setelah dirasa cukup. Ia melepas pelukannnya.
"Jagain bunda ya nak,"pesan ayah
"Iya yah, yaudah Fira pergi dulu ya yah. Assalamualaikum,"ucap fira sambil melambaikan tangannya.
"Waalaikum salam,"ucap ayah.
Lalu perlahan, kelopak mata fira terbuka. Ia merasa tangan sebelah kanannya basah. Lalu perlahan ia menengok ke bawah. Di lihatnya azmi sedang menangis di tangan fira.
Seulas senyum pun terbit di wajah fira. Dan ide jail terlintas di benak fira. Perlahan, fira melepaskan alat detak jantungnya. Sehingga terdengar bunyi yang cukup nyaring.
![](https://img.wattpad.com/cover/221983927-288-k441633.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl In Pesantren [End]
Fantasía[Belum di Revisi, Author nya mager nge-revisi] --- Yuk baca aja, jangan lupa vote and komen ya. Maafin author kalau banyak typo saat membaca. Ini hanya cerita fiksi ya guys... -Mengandung kata-kata kasar -Yang baik di contoh,yang jelek' jangan di co...