PART 2 : YOUR EYES TELL

1.3K 170 17
                                    


"Terimakasih Oppa." Ucap Yerim ketika ia dan Jimin sampai di depan rumahnya.

"Masuklah." Jimin memastikan mobil Seokjin memang sudah berada di garasi, memastikan keberadaan pria itu di rumah.

Sebuah mobil mendekati mereka, berhenti di tepi jalan. Mobil Taehyung. Pria itu keluar, ekspresi wajahnya marah yang langsung diantisipasi Jimin.

"Kau!" Tunjuknya pada Yerim, "Kata siapa kau bisa keluar dari rumah ini??"

Yerim tersentak. Langsung menatap Jimin. Yang di tatap juga terkejut.

"Aku tidak memberitahunya!" Jimin menatap Yerim, menolak tuduhan bahwa ia membocorkan apa yang baru saja mereka obrolkan dengan sahabatnya.

Taehyung memelototi Jimin, "Kau juga tahu?? Kau tahu??"

"Bicara di dalam." Jimin menarik Taehyung ke dalam rumah. Memberi tatapan pada Yerim supaya mengikutinya.



"Kalian datang bersama?" Sapa Seokjin melihat Yerim, Jimin dan Taehyung masuk bersamaan. Lalu menyadari ekspresi mereka, "Apa? Ada apa?"

"Sekarang, katakan siapa yang mempengaruhimu untuk tinggal terpisah??" Taehyung berkacak pinggang, menatap Yerim.

"Siapa yang memberitahu Oppa?" Yerim balik bertanya.

"Tidak penting! Jawab saja pertanyaanku!"

"Tinggal terpisah?" Seokjin berucap pelan, menatap Yerim.

Bola mata Yerim bergerak gerak gelisah. Ia menatap gugup pada Jimin. Jimin mengangkat bahu. Tapi tersenyum menguatkan.

Namjoon datang, mengangkat alisnya menatap situasi di hadapannya. Jimin menggeleng pelan padanya, hanya ia yang memperhatikan kedatangan Namjoon.

"Benar. Aku ingin tinggal terpisah." Ucap Yerim.

"Kenapa?" Tanya Seokjin, setelah mengangkat tangannya pada Taehyung, mencegah pria itu menyemburkan amarah.

"Aku ingin punya privasi." Yerim mengangkat dagunya.

Ah. Jimin menggelengkan kepalanya sedikit. Alasan yang salah Yerim.

Taehyung sudah siap meledak, sementara telinga Seokjin mulai memerah, "kenapa kau menginginkan privasi? Kau punya kamarmu sendiri."

"Aku wanita dewasa, kalian juga pria dewasa. Bukankah memang seharusnya kita tinggal terpisah?"

"Aku tidak berfikir seperti itu. Kita keluarga." Jawab Seokjin.

"Tetap saja. Aku tidak berfikir bahwa kita akan selamanya tinggal bersama."

"Kenapa tidak? Aku tidak keberatan kalau kita semua tinggal bersama sampai hari kematian kita." Ucap Seokjin, menatap Yerim.

"Wah, aku tidak mau tinggal bersama Joohyun Noona, tapi ya, kau, Jin Hyung, dan aku akan tinggal bersama. Apa masalahnya dengan itu, Yerim-aah?" Sahut Namjoon.

"Dia ingin tinggal terpisah supaya pacarnya bisa bermain dengan bebas." Desis Taehyung.

Yerim terkesiap keras, matanya yang besar membelalak, "Itu tidak benar!!"

Wajah Seokjin juga memerah sekarang. Ia menatap Yerim tajam.

"Sekarang katakan! Siapa pacarmu itu?? Yang menghasutmu untuk hal omong kosong ini??" Seru Taehyung lagi.

"Tidak ada!" Jerit Yerim, mulai menangis, "Aku ingin tinggal terpisah karena kelakuan kalian seperti babi!!"

Namjoon dan Seokjin berpandangan.

EUPHORIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang