Jeon Jungkook membenci Kim Yerim. Cewek itu berisik, kurang ajar, suka memaki, menyebalkan dan pendek. Jungkook membenci semua yang ada pada diri Yerim. Karena perasaan tidak sukanya itu, dia jadi selalu memperhatikan Yerim. Tidak sadar kalau batas...
Jung Jaehyun tersentak kaget ketika ia keluar dari bilik toilet dan mendapati Jungkook menatapnya tajam dari cermin di wastafel.
"Astaga Jeon! Kau nyaris membuatku terkena serangan jantung." Gumam Jaehyun, lalu menghampiri wastafel untuk mencuci tangannya.
"Bukannya kau bukan kekasih Kim Yerim?"
"Bukannya ini bukan urusanmu?" Balas Jaehyun.
"Lalu kenapa kau menciumnya?" Tanya Jungkook lagi seolah tak mendengar ucapan Jaehyun tadi.
"Dia yang menciumku omong omong."
"Di situasi yang normal, harusnya kau menolak mengingat dia bukan pacarmu." Ucap Jungkook, "kecuali kau lelaki murahan yang mengambil kesempatan."
Perlahan Jaehyun menaikkan pandangannya pada Jungkook. Raut wajahnya mulai kesal.
Nah, ayo! Batin Jungkook. Aku suka keributan.
"Aku tidak pernah menyangka kau banyak omong Jeon. Dan kenapa kau mengurusi aku mencium Yerim atau tidak? Ini hanya dare."
"Kalau kau sahabatnya berarti kau tau seberapa dekat aku dengan kakak kakaknya. Datang ke club, minum, mencium seorang pria. Bagaimana pendapat kakaknya jika mereka mengetahui hal itu?"
"Tukang ikut campur, pengadu, apa kau yakin kau ini lelaki Jeon?" Jaehyun tersenyum sinis.
Wajah Jungkook merah padam, "hati hati kata katamu!"
"Sebaliknya, hati hati kata katamu. Aku tidak tau kenapa kau begitu membencinya. Tapi asal tau saja, tidak perlu jadi pacarnya untuk membelanya. Ingat ingat saja kau juga harus berurusan denganku jika kau menyakiti Yerim!" Ucap Jaehyun tajam, meninggalkan Jungkook.
"Brengsek!"
*
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku harus pulang." Ucap Yerim segera setelah Jaehyun menghempaskan tubuhnya ke samping Yerim.
"Kakakmu mencarimu?"
"Tidak. Belum. Jangan sampai mereka mencariku."
Jaehyun mendekatkan tubuhnya pada Yerim, berucap di telinga gadis itu untuk meningkahi suara musik di sekitar mereka, "kau harus berhati hati pada Jeon itu."
"Kenapa?"
"Entahlah. Dia terlihat benci sekali padamu. Kau berbuat apa sih?"
Kening Yerim berkerut, "aku juga tidak tau. Kupikir dia hanya senang mencari gara gara."
Jaehyun menatap wajah Yerim, lalu tersenyum kecil. Dia mengacak rambut Yerim, "aku tidak habis fikir bagaimana orang sepolos kau bisa mempunyai banyak sekali mantan pacar."