Kepala Mingyu terbentur pintu studio Tato yang tiba tiba membuka saat dia akan masuk.
"Adududududuh." Pemuda itu terbungkuk, memegangi kepalanya.
"Sori, sori," Jungkook memegangi lengan Mingyu, menyeretnya pergi.
"YA! Jangan menyeretku!" Mingyu mengibaskan lengannya. Menghentikan langkah, "kenapa keluar? Aku belum masuk kesana."
"Jelek." Jawab Jungkook singkat. Wajahnya tegang.
"Benarkah? Katanya itu studio Tato terbaik di Hongdae."
Jungkook tak menjawab. Pikirannya kemana mana. Setelah mereka berjalan beberapa meter dan Jungkook hanya diam mendengarkan ocehan Mingyu, pemuda itu tiba tiba menghentikan langkahnya.
"Aku harus pergi sekarang. Baru ingat ada kerjaan." Ucapnya lalu berbalik, tanpa menunggu jawaban.
Jungkook kembali ke studio Tato tadi. Dia masuk dan tidak mendapati siapapun di ruang tunggu.
"Apa dia sudah pulang?" Gumamnya.
Matanya tertuju pada tirai yang mengarah ke ruangan dalam dan Jungkook membuat keputusan. Ia melangkah masuk.
Mendapati Kim Yerim disana. Hendak berbaring di kursi bed yang ditujukkan untuk pembuatan Tato.
"Hei, tunggu giliranmu, dilarang masuk!" Seseorang bertubuh besar menghalangi Jungkook.
Jungkook melongok ke balik pundak pria itu, berusaha melihat Yerim yang juga terbelalak menatapnya.
"Aku datang bersamanya." Ucap Jungkook datar. Mengedikkan kepala pada Yerim.
Pria itu menoleh pada Yerim, meminta konfirmasi. Yerim awalnya terlihat seperti ingin membantah, tetapi kemudian dia mengangguk.
Pria bertubuh besar itu menyingkir, Jungkook menghampiri Yerim. Duduk di kursi di sebelah bed. Mata keduanya bertatapan.
"Apa kau akan mengancam melapor pada Oppaku?" Gumam Yerim pelan, "lakukan saja. Aku tidak peduli."
Jungkook menggertakkan gigi, "kau serius ingin melakukan ini?"
Yerim menatap Jungkook tepat di matanya. Dan tidak berpaling saat ia membuka sweaternya keatas.
Jantung Jungkook berdegup tergagap, ia memalingkan wajah. Tapi kemudian menggertakkan gigi lagi dan kembali menatap Yerim.
Gadis itu memakai crop top dibalik sweaternya. Memperlihatkan perutnya yang datar.
"Disini." Yerim menyentuh pinggangnya, "dimulai saja." Ucapnya, lalu berbalik menghadap pada Jungkook karena ia menunjukkan pinggang kanannya. Sehingga harus berbaring menghadap ke kiri. Kearah pemuda itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
EUPHORIA
FanficJeon Jungkook membenci Kim Yerim. Cewek itu berisik, kurang ajar, suka memaki, menyebalkan dan pendek. Jungkook membenci semua yang ada pada diri Yerim. Karena perasaan tidak sukanya itu, dia jadi selalu memperhatikan Yerim. Tidak sadar kalau batas...