Perlahan Jung Jaehyun melangkah mendekati Jungkook. Menutup pintu di belakangnya, ia berdiri di depan Jungkook. Jaehyun tersenyum melihat wajah Jungkook yang ketara sekali memperlihatkan ekspresi keterkejutan yang nyata.
"Kau baik baik saja?" Tanyanya geli, "perlu picu jantung?"
Jungkook mengubah raut wajahnya. Tapi tak urung keterkejutan masih tersisa disana.
Jaehyun melipat lengan di depan dadanya, "lucu kan? Kau meributkan persahabatanku dengan Yerim. Meributkan dia yang menciumku. Tapi kenyataannya seperti ini." Ia tersenyum mengejek.
"Kau tidak pernah menjelaskan padaku!" Tukas Jungkook, "wajar jika aku berfikir yang tidak tidak tentang kalian."
"Kenapa aku harus menjelaskannya padamu?" Jaehyun mengerutkan keningnya, "Ini urusan pribadiku."
"Aku menyukai Kim Yerim."
Akhirnya Jungkook mengatakannya dengan gamblang. Bukan hanya di pikiran atau di dalam hatinya. Dan itu membuatnya lega. Mengakui kepada orang lain bahwa ia menyukai Yerim membuatnya lega. Seolah beban terangkat dari hatinya. Dengan mengatakannya membuat perasaan itu lebih nyata.
Semua keajaiban ini, adalah jawabannya. Bagaimana perasaannya berubah dari benci menjadi menyukai Kim Yerim.
Mungkin dialah kebenaran dan kebohongannya. Cinta dan bencinya. Musuh dan temannya. Surga dan nerakanya. Tidak harus terpisah. Jungkook bisa merasakan itu semua dengan Kim Yerim. Karena batasannya selalu melebur. Berubah ubah. Satu yang tidak pernah berubah sejak dulu, bahkan sebelum ia menyadari perasaannya untuk Yerim.
Bahwa Jungkook selalu memperhatikan Yerim. Matanya selalu tertuju pada Yerim. Kehadiran gadis itu, keberadaannya, selalu nyata bagi Jungkook. Tidak bisa ia abaikan. Penting.
Jaehyun tidak terlihat terkejut. Seolah sudah mengetahuinya, "lalu?"
"Yang tadi bersamaku adalah Noonaku. Yerim juga mengenalnya."
"Lalu?" Ekspresi geli melintasi wajah Jaehyun lagi, "aku bukannya ingin tau. Bukan urusanku."
"Aku tidak mau kau menganggapku main cewek disini dan mengadu pada Yerim."
Jaehyun mendenguskan tawa, "aku tidak pernah ikut campur pada urusan Yerim. Sebagaimana ia juga tidak ikut campur pada urusanku."
"Baguslah, kurasa aku juga akan lebih menyukaimu setelah ini." Jungkook menolehkan kepalanya ke belakang.
"Kita lihat saja nanti."
"Aku harus kembali. Aku meninggalkan Noona ku sendirian." Jungkook menepuk lengan Jaehyun, sudah menganggap pemuda itu sebagai teman sekarang, "kita bicara lagi nanti." Ucapnya lalu langsung melesat pergi.
Jungkook melangkah terburu buru. Setengah berlari. Dan jantungnya mencelos ketika dari kejauhan ia melihat seseorang tengah bersama Seungwan. Menciumnya.
"Fuck!" Jungkook berlari sekarang, menabrak beberapa orang dalam ketergesaan. Jantungnya berdentam keras. Sialan sialan sialan! Dia akan di bunuh Min Yoongi!
Langkah Jungkook melambat ketika hampir sampai tempat dimana Seungwan berada. Dan akhirnya hanya langkah kecil dengan nafas terengah. Karena yang tengah melumat bibir Noona nya tidak lain dan tidak bukan ya suaminya sendiri.
Min Yoongi melepaskan Seungwan ketika Jungkook tiba, terengah engah menghempaskan tubuhnya ke sofa di hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
EUPHORIA
FanficJeon Jungkook membenci Kim Yerim. Cewek itu berisik, kurang ajar, suka memaki, menyebalkan dan pendek. Jungkook membenci semua yang ada pada diri Yerim. Karena perasaan tidak sukanya itu, dia jadi selalu memperhatikan Yerim. Tidak sadar kalau batas...