PART 11 : IN & OUT

1.3K 162 23
                                        


Yerim membungkuk, meringis memegangi perutnya lagi.

Jungkook menegakkan tubuhnya, "tidak usah bertingkah begitu untuk mengalihkan perhatian." Ucapnya masam, "Aku juga tidak mau menjadi sahabatmu. Tidak mau menciummu dengan cara seperti itu."

Yerim tak menjawab, masih meringis.

Raut wajah Jungkook berubah khawatir, "reaksi analgetiknya sudah hilang? Kau benar benar kesakitan?" Tanyanya, memegang bahu Yerim.

Yerim mengangguk pelan. Jungkook merebahkan tubuh Yerim, berbaring di bed.

"Aku akan memanggil Noona." Ucapnya, mengusap dahi Yerim sekilas sebelum bergegas pergi.


Yerim meletakkan lengannya di dahinya, bernafas berat melalui mulut. Rasa nyeri itu memang terasa lagi. Tapi bukannya tidak tertahankan. Dia bersikap seperti itu untuk menghindari ucapan Jungkook tadi. Keluar dari situasi yang tidak bisa ditanganinya.


Karena tidak masuk akal, jika Jungkook meminta Yerim untuk menciumnya.


Dan lebih tidak masuk akal lagi, bahwa di detik pertama, Yerim hendak melakukannya. Melakukan sesuai permintaan Jungkook.



*



Kim Namjoon masuk ke ruang perawatan Yerim, Seungwan dan Jungkook mengekor di belakangnya. Ia baru saja berbicara dengan dr. Seo, spesialis Obgyn yang menangani Yerim. Membicarakan tentang tindakan yang harus dilakukan dalam pengobatan Yerim.

Yerim duduk bersandar di bed nya. Wajahnya pucat, tapi ia tersenyum menyambut kakaknya.

"Kenapa tidak memberitahu lebih awal kalau kau kesakitan begini setiap siklusmu?" Tanya Namjoon, duduk di samping Yerim.

"Mana mungkin aku membicarakan hal itu dengan Oppa."

"Bicara dengan Seulgi kalau begitu. Kenapa menahan sakit sampai begini?"

"Itu juga yang terfikir olehku." Sahut Seungwan, duduk di sisi Yerim yang lain sementara Jungkook berdiri di belakangnya.

"Aku tidak terfikir itu aneh. Kupikir itu hal yang wajar. Jadi, aku akan di operasi?"

"Itu pilihan yang terbaik." Sahut Seungwan, "kau sudah mendengar dari dr. Seo tadi. Kami menyebutnya Fibroid. Atau bahasa umumnya Miom. Kau tau tentang itu?"

Yerim menatap Namjoon, lalu mengangguk.

"Ibu Yerim juga pernah di operasi karena hal yang sama, saat Yerim kecil." Jawab Namjoon, "Apa itu berkaitan? Anak dan ibu mengalami sakit yang sama?"

Seungwan mengangguk, "Yerim beresiko lebih besar karena ibunya juga pernah mengalaminya. Maaf Yerim, apa ibumu meninggal karena itu?" Tanya Seungwan hati hati.

Jungkook tersentak. Baru tau kalau Yerim sudah tidak mempunyai ibu.

"Aku hanya tau Eomma terkena kanker serviks. Itu penyebab kematiannya. Apa aku juga beresiko?"

"Ya. Untung kita menemukan Fibroid ini lebih cepat sehingga ukurannya belum terlalu besar. Maka dari itu dr. Seo menyarankan untuk operasi, supaya kita langsung memotong masalahnya agar tidak menjadi bom waktu yang bisa meledak suatu saat nanti." Jelas Seungwan.

Namjoon menggenggam tangan Yerim. Mata Yerim berkaca kaca menatapnya, "jangan beritahu Appa. Dia akan sedih."

"Kalau kau memutuskan Operasi, ayahmu harus tau Yerim-aah." Sahut Namjoon.

EUPHORIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang