PART 12 : SILVER SPOON

1.2K 147 23
                                    


Belajar dari kejadian kemarin, Jungkook mengetuk pintu ruang perawatan Yerim. Tapi tak ada jawaban sehingga ia pun membuka pintunya dan masuk ke dalam. Dilihatnya Yerim duduk di sofa dengan tiang infus yang masih setia di sebelahnya, tengah mengobrol dengan ponselnya.

"Aku sudah baik baik saja. Tadi aku juga berjalan jalan keluar sebentar, menghirup udara segar. Tidak. Sekarang sudah di kamar lagi."

Jungkook menghampiri Yerim, duduk di sebelahnya. Sangat rapat sehingga bahunya dan bahu Yerim saling berbenturan.

Yerim mendelik pada Jungkook, bergeser sedikit, "tidak apa apa. Tidak usah. Aku sudah baik baik saja. Selesaikan saja urusan Oppa dahulu."

Jungkook mencondongkan kepalanya mendekat pada kepala Yerim. Hendak menguping. Yerim mendorong dadanya keras keras dengan satu tangan.

"Baiklah. Oppa juga. Sampai nanti." Yerim menyimpan kembali ponselnya, lalu berbalik menghadapi Jungkook siap mendampratnya, tetapi kemudian matanya menyipit, kemarahan yang lebih besar tersimpan disana, "Idiot kau!" Yerim memukul dada Jungkook dengan kekuatan yang luar biasa untuk ukuran seseorang yang baru saja menjalani operasi.

"YA! Kasar sekali sih!"

Yerim melangkah sambil menggeret tiang infusnya berpindah ke bed.

"Siapa tadi?"

Yerim naik ke bed, berhati hati dengan tangannya yang dililiti infus dan jahitan baru di perutnya.

"Kau menelepon siapa?" Tanya Jungkook, segera bangkit untuk membantu Yerim dengan selang infus yang tak sengaja membelit tubuhya.

Setelah posisinya aman, Yerim merebahkan tubuh, mengambil posisi miring, dan mulai memejamkan mata, berniat mengabaikan sepenuhnya pemuda Jeon ini. Pergi saja sana berkenalan dengan cewek baru Jung itu! Batinnya kesal. 


Dan Yerim menjerit kecil.


Jungkook menekan tangannya di sisi kepala Yerim, tubuhnya menaungi Yerim, mengungkungnya.

Mulut dan mata Yerim sama sama terbuka, menyadari jaraknya dan Jungkook sama dengan nol.

"Siapa. Yang. Kau. Telepon." Ucap Jungkook penuh penekanan. Nafasnya menerpa wajah Yerim tiap kali ia membuka mulut.

Lagi, Yerim mendorong dada Jungkook sehingga pemuda itu terjajar mundur dan duduk di kursi di samping bed Yerim.

"Oppa yang mana lagi?" Tanya Jungkook. Raut wajahnya dingin.

Kata kata Jungkook itu menyentil Yerim. Begitukah pandangan Jungkook padanya? Gadis dengan banyak Oppa?

"Itu Seokjin Oppa!" Semburnya.

Kim tertua itu memang sedang ada pekerjaan di luar kota, mengharuskannya pergi selama beberapa hari sehingga tidak ada disini ketika Yerim masuk rumah sakit. Dia hendak pulang ketika mendengar kabar Yerim harus di operasi, tetapi saudara saudaranya yang lain dan juga Yerim melarangnya. 

"Oh." Raut wajah Jungkook berubah tenang mendengarnya.

"Puas? Sekarang enyahlah dari sini!"

Wah, maaf saja, aku baru saja senang bisa melihatmu hari ini cebol!

"Kalau aku tidak mau, kau mau apa?" Jungkook mengangkat dagunya.

"Mengusirmu." Ucap Yerim dengan penuh dendam kesumat, "mengusirmu dan melemparmu pada cewek Jung siapalah itu."

Bola mata Jungkook membulat ketika mengerti maksud perkataan Yerim dan ia tertawa terbahak bahak.


EUPHORIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang