Yerim mendadak salah tingkah karena tatapan Jungkook padanya begitu intens. Seperti melihat menembus kedalam. Ia mengusap tengkuknya gugup, "begitulah, jadi aku ada disini, hehehehehe."
Jungkook menekan telunjuknya ke dahi Yerim, mendorongnya pelan, "aku tau kau ini bodoh, tapi aku tidak tau kau ternyata bodoh banget!"
"YA!" Yerim bersungut sungut, menepis tangan Jungkook.
"Oppamu akan membunuhku jika mereka tau kau disini sekarang!"
"Mereka tidak akan tau kalau kau tidak memberitahunya." Sahut Yerim enteng.
Jungkook mendengus, tak habis pikir dengan gadis ini yang terus bersikap seenaknya sejak ia bertemu Jungkook dalam kondisi sulit di gang sempit tadi. Yerim terus membahayakan diri dengan terus melibatkan dirinya, membuat Jungkook ingin mendorong gadis ini jauh jauh.
Membuat Jungkook ingin terus menyimpan gadis ini disisinya.
"Dengar." Jungkook membungkukkan tubuhnya, agar bisa mensejajarkan matanya dengan milik Yerim, "Jangan pernah lagi kau berkeliaran malam malam begini! Jangan kau ikut campur seperti tadi! Kau menghampiri gang sempit dan gelap sendirian, tanpa pertimbangan, jangan pernah kau lakukan lagi!"
Yerim memutar bola matanya.
"Aku serius!"
"Kenapa kau bersikap seperti Oppaku sekarang?" Gerutu Yerim.
Tanpa Yerim antisipasi, Jungkook tersenyum. Membuat dadanya tiba tiba berdegup kencang. Kenapa? Kenapa kenapa kenapa? Kenapa sekarang ia ingin sekali.. ingin... ingin..
Tatapan Yerim tertuju pada bibir tipis Jungkook yang masih tersenyum.
Suara Jungkook membuat Yerim kembali pada kenyataan, "sekarang kau sudah disini. Terfikir tidak bagaimana kau pulang?"
"Ya pulang saja, tinggal jalan."
Jungkook menatap Yerim lelah, "terserahmu lah."
"Apa yang akan kita lakukan sekarang?" Tanya Yerim bersemangat. Tatapannya menjelajah seisi rumah Jungkook, "main game?" Tanyanya sambil melangkah menuju komputer Jungkook yang masih menyala, "atau menonton film?" Pandangan Yerim tertuju pada tumpukan kaset yang ada di sebelah TV.
Yeah, benar. Itu yang ada di fikiranmu ketika kau mendatangi rumah pria yang tinggal sendiri pada jam dua pagi sementara yang ada di fikiran pria itu mungkin berbeda. Batin Jungkook.
"Sesukamu." Ucap Jungkook datar, "aku akan tidur."
Terdengar suara gemuruh kencang yang berasal dari perut Jungkook. Pemuda itu segera memegangi perutnya.
Senyum Yerim menyebalkan sekali. Jungkook ingin mengambil sesuatu lalu melempar Yerim.
"Aigoooo, Uri Kookie lapar?" Ucap Yerim, meniru nada suara Seungwan dengan sempurna sekali.
"Sialan! Jangan panggil aku begitu!"
Yerim terkekeh, melangkah menuju dapur dengan santai seolah olah itu adalah tempatnya sendiri.
"YA Kim Cebol!"
KAMU SEDANG MEMBACA
EUPHORIA
FanficJeon Jungkook membenci Kim Yerim. Cewek itu berisik, kurang ajar, suka memaki, menyebalkan dan pendek. Jungkook membenci semua yang ada pada diri Yerim. Karena perasaan tidak sukanya itu, dia jadi selalu memperhatikan Yerim. Tidak sadar kalau batas...