Jungkook memasuki butik Seulgi dan langsung mendapati Kim Yerim mondar mandir sambil menggigiti ujung kukunya sementara Seulgi duduk di meja gadis itu, matanya serius pada jurnal pembukuan di hadapannya sementara bibirnya berkedut seolah ingin tertawa.
"Siang Noona." Sapa Jungkook, lalu membungkuk untuk melihat Jihoon di stroller di samping Seulgi, "Jihoon Annyeong."
"Oh, kau datang Kook-aah. Jangan ganggu Jihoon, dia baru akan tidur selesai menyusu." Balas Seulgi.
"Kalau dia, kenapa?" Jungkook mengedikkan kepalanya pada Yerim, "kumat?"
Seulgi tertawa, "pacarnya tidak bisa hadir di pernikahan Tae besok. Dia sedang uring uringan."
"Putus saja, putus!" Ucap Jeon 'kompor' Jungkook.
Yerim mendelik marah.
"Bukankah kemarin dulu kau tidak ingin pacarmu bertemu trio Kim sampai kau kabur? Kenapa sekarang kau kesal sekali pacarmu tidak bisa datang di pernikahan Tae yang jelas jelas seluruh keluargamu akan hadir?" Tanya Seulgi.
"Aku ingin Taeyong Oppa bertemu dengan Appa. Ini satu satunya kesempatan sebelum Appa kembali ke Gwacheon."
"Apa kau akan menikah atau bagaimana? Sampai pacarmu harus bertemu ayahmu?" Seru Jungkook keras.
"Poin yang bagus Jungkook." Kali ini Seulgi setuju dengan Jungkook.
"Aku hanya ingin Appa dan Taeyong Oppa bertemu. Tidak ada maksud lain." Yerim menggeleng, "Bukankah sama seperti jika temanku bertemu Unnie, atau Seokjin Oppa. Bukankah itu wajar? Tidak ada yang salah kan?"
Seulgi dan Jungkok menatap Yerim dengan tatapan kesal di wajah mereka.
"Sudah kubilang dia ini bego. Bego dengan B besar!" Celetuk Jungkook pedas.
Seulgi menggigit bibir, ingin tertawa tapi harus mempertahankan wibawanya sebagai yang tertua disini, "jangan bicara kasar Kook!" Seulgi lalu menoleh pada Yerim, "Yerim-aah, mengenalkan pacar pada keluarga apalagi pada ayahmu berarti menandakan hubungan kalian serius. Katakanlah sudah sampai tahap seperti Sooyoung dan Hoseok-ssi."
Yerim menatap Seulgi horor, "Aku tidak berfikir seperti itu! Aku hanya.. aku hanya ingin dua lelaki yang aku sayang bertemu dan berkenalan."
Jungkook berlagak ingin muntah di belakang punggung Yerim.
Sekarang Seulgi mengerti kenapa Joohyun selalu memanggil Yerim dengan 'bocah' atau 'anak kecil', pemikiran gadis ini polos sekali.
"Pasti pacarmu itu kabur karena mendengar kau ingin dia menemui ayahmu." Cemooh Jungkook, "Sebentar lagi pasti dia minta putus."
"Taeyong Oppa tidak akan memutuskanku cuma gara gara hal seperti ini!" Seru Yerim sengit.
Sejujurnya, Seulgi setuju dengan Jungkook. Tapi ia tidak akan mengatakannya.
"Buktinya dia tidak bisa datang kan? Itu alasan saja, bukan tidak bisa, dia tidak mau datang. Kalau aku jadi pacarmu pun aku tidak akan mau datang." Jungkook tersenyum puas.
"Syukurlah kau bukan pacarku!" Sahut Yerim pedas. Yang ditanggapi dengan seringaian menyebalkan dari pemuda Jeon itu, "Sana kau ambil jas mu dan segera enyah dari sini dasar kau si.. si.."
Tatapan Seulgi pada Yerim mampu membunuh pimpinan gangster paling jahat di kota.
"Si..Shittake mushroom!" Yerim membelokkan makiannya. Gugup dengan pandangan galak Seulgi.
Jungkook tertawa terbahak bahak, "bersikap baik di depan Jihoon apanya! Bibi favorit Jihoon apanya! Dasar cewek bo.."
Tatapan setajam sinar laser itu kini terarah pada Jungkook, membuat tawa pemuda itu menghilang, "bo.. botak! Botak Noona, botak bukan kata kasar!"
KAMU SEDANG MEMBACA
EUPHORIA
FanfictionJeon Jungkook membenci Kim Yerim. Cewek itu berisik, kurang ajar, suka memaki, menyebalkan dan pendek. Jungkook membenci semua yang ada pada diri Yerim. Karena perasaan tidak sukanya itu, dia jadi selalu memperhatikan Yerim. Tidak sadar kalau batas...