PART 13 : SEE THE STAR

1.2K 147 19
                                    


Jihoon menarik narik baju Yerim, "Eomma? Mana?"

Yerim menunduk, meraup Jihoon dalam pelukannya, "maafkan bibi Jihoonie. Eomma sebentar lagi datang. Maaf."

"Mau Eomma." Bocah itu menangis.

"Sabar ya, Eomma akan segera datang." Yerim menimang Jihoon, "jangan menangis. Kau juga jangan membenci bibi, eoh?"

Jungkook tersentak. Dia mendekati Yerim, mengulurkan tangan, "berikan padaku."

Yerim berbalik, memunggungi Jungkook. Jihoon meronta ronta di gendongannya sementara bahu Yerim juga berguncang pelan.

"Gendong sama Samchoon ya?"

Jihoon mengulurkan tangannya pada Jungkook tapi Yerim berbalik kembali memunggungi Jungkook, mengeratkan pelukannya pada Jihoon.

"Jangan kau juga Jihoonie. Apa kau juga membelanya? Membenciku?" Bisik Yerim.

"Jangan mengada ada!" Tukas Jungkook, menelan ludah melihat air mata Yerim. Sialan! Ia terlalu kasar tadi. Tanpa sadar menyakiti Yerim. "jangan ngomong macam macam di depan Jihoon, nanti kita kena hajar Noona."

Yerim berbalik lagi, masih menunjukkan punggungnya pada Jungkook. Jihoon makin meronta ronta, "Eomma! Mau Eomma! Bibi nakal."

Bahu Yerim makin berguncang, air mata sudah melelehi pipinya. Ia kesal sekali. Ia tau Jungkook hanya ingin melindunginya. Pelanggan tadi memang kurang ajar. Tapi tidak bisakah Jungkook  bicara baik baik? Sadarkah ia kalau kata katanya melukai Yerim? Secara tidak langsung Jungkook menuduhnya akan melakukan apapun demi pelanggan. Murahan. Gampangan. Sakit sekali rasanya. Mendengar kata kata itu keluar dari mulut Jungkook. Mengetahui bahwa itulah yang dipikikan Jungkook tentangnya.

Jihoon terus meronta ronta di gendongannya. Yerim terisak pelan, akhirnya menyorongkan Jihoon yang juga menangis pada Jungkook.

Jungkook memeluk keduanya. Ia merentangkan tangannya, merengkuh Jihoon dan Yerim sekaligus. Jihoon maupun Yerim meronta, tapi Jungkook mengeratkan pelukannya.

"Jangan bilang begitu jagoan." Ucap Jungkook pelan, "bibi Yerim tidak nakal."

Jihoon menangis kencang. Tangan kanan Jungkook mengusap kepala Jihoon sementara tangan kirinya mengelus rambut Yerim.


Pintu terbuka, dan Park Sooyoung masuk. Terkejut melihat pemandangan di depannya, "ada apa?"

Jungkook melepaskan pelukannya. Sooyoung mendatangi mereka. Menyambut Jihoon yang mencondongkan tubuh padanya sambil menangis tersedu sedu.

"Omona, sayangku." Sooyoung menimang Jihoon, membelai rambutnya, "tidak apa apa sayang." Pandangannya terarah pada Yerim yang masih menangis diam diam dan Jungkook yang terlihat sama kacaunya dengan Yerim, "kalian bertengkar lagi?"

Yerim menghapus air matanya, ia lalu langsung menuju mejanya, membuka buku jurnal dan langsung menenggelamkan diri disitu.

Jungkook mengikuti pergerakan Yerim dengan matanya. Ia merasa bersalah, melihat Yerim masih mengeluarkan air mata di sela sela usahanya untuk menyibukkan diri. Tapi Jungkook juga masih kesal. Apa Yerim sungguh sungguh tidak mengerti? Dia melakukan itu karena ia menyayangi cewek pendek bodoh itu! Sudah membuatnya naik darah terus terusan dengan Jung Jaehyun, kini malah idiot itu juga bersikap begitu pada orang yang tidak ia kenal! Apa Kim Yerim benar benar sebebal itu?? Menganggap semua lelaki bisa ia tangani? Akan bersikap baik seperti saudara saudara lelakinya?


Sinting!


Jungkook menunduk, menghindari tatapan menyelidik Sooyoung yang masih menenangkan Jihoon.

EUPHORIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang