Part 8. The End of Flashback Edition

1.2K 145 391
                                    

Nahh udah update ni

Happy Valentine semuaa ❤️❤️

Karna ini spesial hari kasih sayang, part kali ini akan ada beberapa POV (Point Of View).

Author buat seperti ini agar kalian bisa merasakan dengan jelas apa yang tokoh-tokoh alami.

Happy reading.....

---------------

Taera POV

Tuhan.....

Sudah lama aku tak menyapamu
Maafkan aku Tuhan...
Aku memang bukan hambamu yang baik
Aku terlalu lama meninggalkanmu

Tuhannn...

Ampunilah dosaku
Aku terlalu banyak berbuat dosa
Aku juga bukan anak yang baik
Aku selalu menyusahkan Appa...

Tapi Tuhan..

Untuk pertama kalinya aku mohon
Kabulkanlah permintaanku
Aku hanya meminta satu
Buatlah dia menjadi milikku

Kumohon Tuhann.....
Kabulkanlah doa hamba
Hambamu yang hina ini

Aamiin...

****

Untuk pertama aku berdoa pada Tuhan. Bukan aku tak mempercayai-Nya, tapi semenjak kematian Eomma, sudah tak ada lagi yang mengajarkanku untuk berdoa.

Appa sendiri bukanlah orang yang taat, dan setelah kematian Eomma, Appa seperti marah pada Tuhan. Karna bukan hanya mengambil separuh jiwanya tapi juga calon adikku.

Entah mengapa hati ini begitu gelisah,
malam ini aku merasakan sesuatu akan terjadi.

Atau hanya perasaanku saja?

"Ahhhhh....." Aku mengacak rambutku dengan kasar.

" Lebih baik aku terus berdoa dan tidur dari pada memikirkan yang bukan-bukan."

Aku mencoba untuk memejamkan mataku. Tapi tak ini sungguh tak bisa di ajak kompromi. Aku benar-benar tak bisa tidur.

"Apa ini karna pertama kalinya setelah seminggu bersama, Jun Jae memilih untuk tidur di kamarnu sendiri...?"

" Taeraaa.... Tenang...."

" Jun Jae berkata di sedang ada telekonferensi dengan rekan bisnisnya, dan dia tak mau mengganggumu. Kau harus mempercayainya Taera...."

Aku mencoba meyakinkan diriku sendiri.

Aku mencoba untuk mengalihkan pikiranku dari Jun Jae....

Mungkin aku hanya merindukannya...
Yaa... mungkin hanya itu.

Aku menekan ponselku dan menghubungi teman lamaku dari Prancis. Sebelum ke Maldive, aku sebenarnya tinggal di Paris, tempatku mengasah ilmu perhotelan yang Appa inginkan.

Tapi... tanpa sepengetahuan Appa, aku juga belajar menjadi Patisserie (chef bidang kue). Dan saat Appa mengetahuinya, aku pun harus kembali ke Korea, disana lah awal pertengkaran kami. Dan akhirnya aku memilih lari, berlibur di Maldive. Untuk menghindari Appa.

Semoga Ji Ah masih bangun, disana kan masih sore. Kalau disini pukul 10 malam, brarti disana pukul 6 sore.

" Tut... Tut... Tut...."

" Allô (Halo)...."

" Bonjour Ji Ah (Haii Ji Ah).... Comment allez-vous (Bagaimana kabarmu)?"

"Haiii Taera.... Je vais bien, et toi (Kabarku baik, bagaimana denganmu)? Aku sudah lama tak mendengar kabar dari mu."

" Aku baik... Sekarang aku sedang berada di Maldives."

Not Officially Yours Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang