Part 17. Open Minded (bagian 1)

901 132 235
                                    


Kucoba 'tuk bertahan
Dalam kisah ini
Tak bisakah sejenak
Kau jangan pergi

Cobalah 'tuk bertahan
Pahami hatiku
Haruskah 'ku meminta
Kau jangan pergi

" Sabar itu ada batasnya..."
--------------

Taera yang tak bisa memjamkan matanya malam itu, memilih untuk berjalan-jalan demi menjernihkan pikirannya. Tak lupa ia juga mengunjungi kamar anaknya.

Di situ In Ho tertidur nyenyak di tempat tidur berbentuk mobil, yang baru saja datang tadi siang atas pesanan Jun Jae. Ia juga melihat Bibi Min tertidur di tempat tidur sebelah In Ho.

Taera mencium kening anaknya dengan sayang, kemudian membenarkan selimut In Ho yang sedikit berantakan.

Tak pernah Taera bayangkan, ia bisa kembali bersama dengan Jun Jae. Tak pernah terfikir bahwa hubungannya dengan Jun Jae akan kembali membaik.

Dulu Taera merasa bahwa cinta seorang Ibu sudah cukup untuk In Ho. Tapi setelah melihat keadaan saat ini, ia tau betapa In Ho sangat membutuhkan sosok seorang ayah. Yaitu Jun Jae.

" Tidur yang nyenyak sayang.... Eomma akan melakukan segala hal agar kau bahagia. Meskipun Eomma harus menderita." Taera kembali membelai dengan lembut rambut In Ho, sebelum keluar dari kamar sang anak.

Wanita itu memilih menuju taman disebelah mansion yang sangat indah malam itu. Lampu-lampu taman yang di tata dengan apik menghiasi malam yang sunyi ini.

Taera memilih untuk duduk di sebuah ayunan kayu yang ia tempati tadi sore bersama In Ho. Ia memandang bulan yang bersinar terang.

Indah... tapi sebenarnya dia kelam. Bulan memang bersinar terang pada malam hari, tapi itu semua berkat pantulan cahaya matahari. Tanpa matahari bulan tak hanya seonggok batu besar di angkasa.

Bulan bertahan setiap malam memberikan cahaya semu hanya untuk buminya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bulan bertahan setiap malam memberikan cahaya semu hanya untuk buminya. Bumi yang sangat dicintai sang bulan.

Taera berjanji pada dirinya sendiri, bahwa ia juga akan menjadi Bulan. Bulan yang menemani bumi bernama In Ho di keadaan tergelap.

Ia harus menerangi In Ho apapun yang terjadi. Meskipun ia menanggung panas matahari setiap harinya.

" Nonaa... kenapa anda di sini malam-malam? Di luar sini sangat dingin, sebaiknya anda segera masuk ke dalam." Ucap Chang Wook yang menghampiri kekasih majikannya itu.

Saat itu Chang Wook sedang berkeliling untuk berjaga, ia melihat seorang wanita terduduk sendirian di taman yang sepi. Sehingga ia memutuskan untuk  menghampirinya.

"Aa...... Chang Wook sudah ku bilang jangan panggil aku Nona, aku tak suka dengan panggilan itu. Cukup panggil aku Taera." Taera memandang pengawal Jun Jae itu dengan senyum manisnya.

" Tapi aku akan dimarahi oleh Tuan Jun Jae, jika memanggilmu tanpa embel-embel Nona..."

" Jun.... tak akan keberatan. Lagipula ia juga jarang berada di rumah ini." Jawab Taera dengan sedikit lirih, pikirannya kembali pada laki-laki itu.

Not Officially Yours Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang