" Sohi... Anak Jo Young adikku."
PLAKKK
Taera menampar Jun Jae dengan kuat.
" HEBATTTT.....!!! sekarang kau berbohong atas nama adikmu. Apa kau tak punya malu sama sekali Jun......" Taera bertepuk tangan sembari menatap Jun Jae sinis.
Bisa-bisanya Jun Jae berbohong atas nama Jo Young. Mana mungkin istri laki-laki itu hamil dari anak adiknya sendiri. Sungguh tak bisa dipercaya sama sekali.
" Percayalah padaku sayang. Sohi seutuhnya bukan darah dagingku. Bae Rona hamil ketika kami menikah."
" Hahahha... Kau pikir aku percaya pada mulut buaya mu itu. Bullshit!!"
PLAKKK...
Suara tamparan kembali terdengar dari tangan Taera, wanita itu sama sekali tak bisa menahan amarahnya.
Jun Jae diam, tak berkutik. Laki-laki itu hanya bisa memegangi pipinya yang terasa sakit. Ia sadar bahwa ia pantas mendapatkan pukulan dari Taera.
" Taera aku berani bersumpah demi nama In Ho. Hanya dia anak kandungku. Aku tau, aku dulu sering bermain wanita, tapi aku bisa pastikan mereka tak pernah mengandung anakku. "
" Jangan bawa-bawa nama In Ho pada mulut kotormu. Kau terlalu sering membohongiku Jun..... bagaimana aku bisa mempercayai mu lagi Kau pikir aku wanita bodoh?"
Jun Jae yang ingin meyakinkan kekasihnya, mulai berlutut di depan wanita itu.
Taera yang terlalu kesal, memilih untuk meninggalkan laki-laki itu. Ia menuju walk in closed dan mulai memasukkan bajunya pada koper.
Hanya baju yang dia bawa dari apartemennya dulu, semua baju dan aksesoris yang dibelikan oleh Jun Jae, Taera tinggalkan begitu saja.
Jun Jae yang melihat perilaku Taera mulai jengah, dan menyusul wanita itu.
" Kau pikir kau mau kemana malam-malam seperti ini Taera?"
" Taera jawab aku !!! Kau mau kemana membawa barang-barang mu itu?" Jun Jae semakin kesal, karena wanita itu tak menjawab sama sekali pertanyaannya. Laki-laki itu menarik koper yang di pegang oleh Taera, dan melemparkannya dengan kuat.
PRANK...
Koper kecil itu membentur salah satu lemari kaca. Dan memecahkan kaca lemari menjadi berkeping-keping.
Taera yang terkejut dengan apa yang terjadi, semakin memandang Jun Jae dengan benci. Seketika air mata yang telah di tahan sekuat tenaga, mengalir membasahi pipinya.
" Mianhaeyo Taera..... Jeongmal Mianhae. Aku tak bermaksud seperti itu." Jun Jae sendiri juga terkejut dengan apa yang dia lakukan. Bisa-bisanya ia memecahkan lemari kaca dan membuat Taera semakin benci padanya.
Jun Jae mulai mengulurkan tangannya pada Taera yang sudah jatuh terduduk di lantai. Wanita itu menangis dengan kerasnya.
" Jangan sentuh aku...!!!" Bentak Taera ketika ia merasakan tangan Jun Jae berada di atas tangannya.
Taera kemudian mulai berdiri dan berjalan menuju pintu kamar. Ia pun keluar dan menuju kamar In Ho.
Dilihatnya In Ho sudah tertidur nyenyak, Taera langsung menghampiri anaknya dan berniat untuk menggendong In Ho. Ia harus keluar dari Mansion ini sekarang.
Persetan dengan semua barangnya. Ia bisa membelinya kembali.Saat akan menggendong In Ho, tangan wanita itu di tahan oleh sebuah tangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Officially Yours
RomanceWARNING ( 21+ ) Harap bijak dalam membaca. " Waeyo ??... Harusnya kau senang aku tersenyum dari pada marah-marah Young'i." Sungut pria itu pada lawan bicaranya yaitu Jo Young. " Bukan begitu Hyung. Aku kan hanya bertanya.." Heo Jo Young hanya mampu...