Pagi itu setelah membersihkan badan dan menyiapkan baju kantor Jun Jae, Taera turun ke dapur untuk membuat sarapan. Jun Jae sendiri masih tertidur nyenyak, belum ada tanda-tanda untuk bangun.Sesampainya di dapur, Taera melihat sudah ada dua pelayan yang sudah menyiapkan masakan. Ada yang memotong sayur, serta ada juga yang memasak nasi di rice cooker.
" Pagi..... " Sapa Taera pada kedua pelayan tersebut.
" Selamat pagi Nyonya." ucap kedua pelayan itu bersamaan.
Panggilan Taera sendiri sudah berganti menjadi "Nyonya", bukan "Nona" lagi. Karena beberapa hari yang lalu, Jun Jae sudah memberitahu semua pekerja di rumah itu, bahwa Taera adalah Nyonya di Mansion. Semua yang diperintahkan Taera harus dituruti, apabila melanggar akan dipecat saat itu juga.
Awalnya Taera menolak, di panggil "Nyonya". Ia sempat menentang keinginan Jun Jae. Tapi laki-laki itu mengancam semua karyawan akan mendapatkan hukuman, jika Taera tak mau di panggil "Nyonya".
Dan Taera dengan berat hati menerima panggilan itu.
" Bi biar aku saja yang meneruskan memasak, bibi bisa kerjakan yang lain."
" Biar bibi saja Nyonya.... kalau Tuan Jun Jae tau, kami bisa di hukum. Biarkan kami membantu Nyonya disini." ucap Bibi Nam karena tak ingin majikannya marah, mengetahui sang kekasih yang menyiapkan sarapan.
Taera menghembuskan nafas berat, hanya ada satu cara yang bisa ia gunakan untuk melawan pelayan paruh baya itu.
" Bibi Nam... Anggap ini perintah dari saya, sekarang bibi bisa mengerjakan pekerjaan lain. Apa bibi mau melawan saya?" Taera berucap sedikit tegas.
" Maaf Nyonya... baiklah, saya akan kebelakang sekarang. Apabila nyonya butuh bantuan, saya akan siap. Saya permisi dulu.." Bibi Nam dengan satu pelayan lain meninggalkan Taera sendiri di dapur itu.
Selepas pelayan-pelayan itu pergi. Taera dengan tangan yang cukup lihai, memotong aneka sayuran yang tadi ditinggalkan bibi Nam. Taera akan memasak sup daging dan sayur untuk sarapan.
Tak lupa ia juga memasukkan beberapa potong Odeng kesukaan In Ho.Selain itu Taera mulai menyiapkan Gyeran Mari atau biasa disebut telur gulung Korea. Salah satu menu andalan Taera agar In Ho mau makan sayur. Namanya juga anak-anak, mereka cukup sulit jika harus disuruh makan sayur.
Menu yang Taera buat memang makanan biasa orang Korea pada umumnya. Bukan menu mewah ala orang Eropa, karena Jun Jae lebih menyukai makanan-makanan negara sendiri.
Sekitar satu jam kemudian, beberapa masakan Taera sudah siap untuk dihidangkan. Hanya perlu menunggu daging sup lebih lunak.
Tiba-tiba Taera merasakan sepasang tangan menelusup ke dalam kaos yang Taera pakai pagi itu. Taera tak perlu menengok siapa yang dengan kurang ajarnya, menggerayangi tubuhnya itu. Dari aroma parfum dan bentuk tangan, Taera yakin itu adalah Jun Jae.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Officially Yours
RomanceWARNING ( 21+ ) Harap bijak dalam membaca. " Waeyo ??... Harusnya kau senang aku tersenyum dari pada marah-marah Young'i." Sungut pria itu pada lawan bicaranya yaitu Jo Young. " Bukan begitu Hyung. Aku kan hanya bertanya.." Heo Jo Young hanya mampu...