Part 17. Open Minded (bagian 2)

862 142 182
                                    

Pagi ini Taera tetap menjalankan kewajibannya layaknya seorang istri dan ibu seperti biasanya.

Meski status yang ia miliki bukan siapa-siapa Jun Jae, ia tetap melayani laki-laki itu.

Taera selalu memilihkan baju untuk Jun Jae semenjak tinggal di Mansion. Ia juga tak lupa memakaikan dasi, karena laki-laki itu berdalih dasi buatan Taera lebih rapi.

 Ia juga tak lupa memakaikan dasi, karena laki-laki itu berdalih dasi buatan Taera lebih rapi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Apa hari ini kau sibuk Jun?" tanya Taera sembari membantunya untuk bersiap-siap.

" Aku juga tak tau sayang.... Project ku belum 100 persen selesai. Maaf yaa... Aku sering meninggalkanmu." Jun Jae memegang tangan Taera dan memandang dalam mata wanita itu.

" Oooo.. tak apa kalau kau sibuk bekerja. Tapi jangan lupa kau punya aku dan In Ho di rumah, atau kau sudah bosan pada kami?" Tanya Taera dengan mulut yang mengerucut kecut.

" Hahaha... Kau ini bicara apa sayang.... Mana mungkin aku bosan dengan wanita secantik dirimu. Kau kira aku tak kesal harus meninggalkan wanita cantik sepertimu. Apa kau ingin merasakan betapa aku sangat merindukan belaian mu?" Jun Jae menggoda Taera dan membuat kedua pipi wanita itu bersemu merah.

" Kau ini dasar..... mesum. Tadi malam kau sudah dapat jatah, apa masih kurang?"

" Kau mau aku jujur? Sangat kurang sayang... Bagaimana kalau aku sudah tak sibuk, kita pergi bulan madu berdua... Biar In Ho kita tinggal sementara."

" Enak saja... kau kira In Ho barang? Mau ditinggal seenaknya, lagi pula kenapa kita perlu bulan madu? Kita saja belum menikah."

" Jangan seperti itu.... Secepatnya, aku janji secepatnya kita akan menikah. Dan aku berjanji, tanganmu ini tak akan pernah bisa melepas cincin pemberianku, sampai ajal menjemput."

Taera yang mendapatkan kata-kata seperti itu hanya tersipu malu. Di hatinya ia mengaminkan semua ucapan Jun Jae.

Tapi....

Masih ada yang mengganjal dari perilaku Jun Jae seminggu ini. Kadang ia bisa sangat manis namun tak jarang ia juga bersikap acuh. Seperti tadi malam.

" Sudahlah tak perlu menggombal, sebaiknya kita turun untuk sarapan. Pasti In Ho sudah menunggu kita. Lagi pula aku sudah menyiapkan makanan kesukaan mu." Mereka berdua pun turun ke lantai satu sambil bergandengan tangan.

---------------

Siang itu salah satu pelayan Jun Jae memberikan sebuah map coklat yang ditujukan untuknya. Taera tau itu adalah berkas penyelidikan yang dijanjikan Lee Dong Wook padanya.

Yaa... Orang yang selama ini di hubungi Taera adalah Dong Wook. Laki-laki itu adalah bawahan ayahnya dan salah satu petinggi di perusahaan Tuan Jeong.

Meski mereka selalu bertangkar tapi Dong Wook sudah seperti Kakak untuk Taera. Atau bisa dianggap, Dong Wook juga pengasuh Taera. Ia akan selalu melaporkan apa yang terjadi kepada Tuan Jeong.

Not Officially Yours Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang