Siwon dan Kyuhyun akhirnya sampai di apartemen Tifanny, mereka langsung menggedor pintu apartemen wanita itu.
"Tifanny keluar,," teriak Siwon dan akhirnya Tifanny membuka pintu apartemen nya, ia begitu terkejut saat Siwon langsung masuk ke dalam rumahnya.
"Oppa, apa kamu ingin memesan ku? Ayolah kita bisa melakukannya di kamarku" ujar Tifanny sambil menarik tangan Siwon, tetapi dengan cepat pria itu langsung menghempaskan tangan Tifanny.
"Menjijikan, aku tidak akan pernah melakukanya denganmu, jangan terlalu naif" teriak Siwon.
"Mengapa kamu membentak ku oppa?"
"Kamu memang pantas di bentak"
Kyuhyun berusaha untuk menenangkan Siwon, ia takut jika Siwon tidak bisa menahan emosinya.
"Hyung, biar aku saja yang menjelaskan nya" ujar Kyuhyun dan Siwon mengangguk.
"Ada apa ini?" tanya Tifanny pada Kyuhyun.
"Apa yang kamu lakukan pada Yoona"
"Mwo? Yoona? Memang apa yang aku lakukan padanya"
"Jangan berpura-pura tidak tahu nona Hwang"
"Kamu gila, aku sama sekali tidak melakukan apapun, bahkan bertemu dengan nya saja tidak pernah" ujar Tifanny. Siwon mulai menggepalkan tangannya dan menatap Tifanny dengan tatapan tajam.
"Yang mengetahui status ku saat ini selain keluarga dan teman-teman ku, hanya kamu nona Hwang" ujar Siwon.
"Aku tidak mengerti apa maksud mu"
"Im Yoona, kekasihku saat ini sering sekali mendapatkan teror surat kaleng dari seseorang, di dalam surat tersebut menceritakan tentang kehidupan ku, tentang keluarga ku"
"Lantas kamu menuduh ku melakukan hal itu? Kamu pikir aku begitu rendah melakukan hal gila itu oppa"
"Kamu pikir aku percaya padamu"
Suara ponsel Kyuhyun berbunyi, dan ia segera mengangkat telepon nya.
"Tuan Cho Kyuhyun, saya sudah mendapatkan informasi tentang seseorang di balik nomor tersebut" ujar salah satu suruhan Kyuhyun.
"Ne siapa dia?"
"Dia seorang pria tuan, dan saya belum mengetahui nama aslinya"
"Pria?"
Kemudian Kyuhyun mematikan ponselnya dan berbisik pada Siwon.
"Pelakunya adalah seorang pria Hyung, dan kita sudah salah alamat, Tifanny seorang wanita bukan pria" bisik Kyuhyun.
"Tapi,,"
"Mungkin saat ini Tifanny sudah jujur, dia tidak melakukan apapun"
"Tapi yang mengetahui status ku selain kamu dan keluarga ku hanya dia Cho Kyuhyun"
"Kita akan mencari tahu lagi Hyung, ayo kita pergi dari sini" ujar Kyuhyun, kemudian ia menarik Siwon.
Tifanny hanya tersenyum melihat kepergian mereka.
"Bodoh,," gumam Tifanny.
"Noona, apakah mereka sudah pergi?" tanya seorang pria berwajah tampan dan pria itu menghampiri Tifanny.
"Tentu saja,,"
"Mereka terlalu mudah untuk di bohongi" bisik pria yang bernama Jakson Hwang yang tak lain adalah adik kandung Tifanny.
"Apa kamu sudah melaksanakan apa yang noona minta? Kamu sudah memfoto kan noona?"
"Tentu noona, aku sudah memfotokan kalian berdua"
"Bagus,,"
****
Yoona POV
Lagi-lagi ponsel ku berbunyi dan menandakan bahwa pesan masuk. Aku mengambil ponsel ku dan melihat pesan yang baru saja aku terima. Pesan itu di kirim oleh orang yang sama lagi dan lagi.
Aku lelah, aku lelah jika harus di teror oleh banyaknya surat dan juga pesan, tetapi aku juga ingin tahu semua tentang Siwon, disini aku juga bisa melihat apakah Siwon jujur atau berbohong padaku.
From : 01*********
Nona Im, apa kamu masih belum sadar juga bahwa saat ini Siwon sudah melupakan mu? Kenapa, karena dia akan kembali dengan istrinya yang bernama Anna, istrinya sudah kembali dan saat ini Siwon juga sedang bersamanya, maka dari itu dia tidak pernah menghampiri mu.
Seseorang itu mengirimkan sebuah foto pada ku yang di mana foto tersebut terlihat bahwa Siwon sedang berduaan dengan seorang wanita yang wajahnya di blur, wanita itu menarik tangan Siwon.
Aku tersenyum melihatnya, dan hatiku juga terasa sakit, apakah benar jika istri Siwon sudah kembali? Apakah benar Anna sudah kembali? Dan mereka sedang berdua, tetapi mengapa wajah wanita itu harus di blur? Apakah aku tidak boleh melihatnya?
"Apa yang harus aku lakukan,," gumam ku. Apakah aku harus percaya pada pesan itu? Apakah benar jika selama ini Siwon mendekati ku hanya karena wajah ku mirip dengan istrinya, lalu apakah benar jika selama ini Siwon membohongi ku? Dia mengatakan jika istrinya sudah meninggal dan dia sama sekali tidak mencintai istrinya?
Dengan keberanian yang yang besar, aku pun membalas spesan tersebut. Aku ingin tahu apa tujuan seseorang itu meroror ku, dan siapa di balik semua ini.
To : 01**********
Siapa kamu? Mengapa kamu selalu mengirim pesan dan juga surat padaku mengenai kehidupan Siwon.
Form : 01**********
Aku hanya takut jika kamu menjadi mangsa keduanya.
To : 01**********
Aku ingin bertemu denganmu. Jika kamu memiliki keberanian, kita bertemu dan aku ingin melihat apakah yang kamu katakan ini benar atau tidak.
From : 01*********
Baiklah, kita akan bertemu di club yang sangat terkenal di Seoul. Aku akan menunggu mu nanti malam.
Mwo? Tidak, tidak. Mengapa harus di club itu, aku sudah berjanji untuk tidak kembali ke tempat yang sangat berdosa itu. Dan saat aku ingin menolak untuk bertemu disana, nomor itu sudah tidak aktif. Bagaimana ini? Apa aku harus datang ke sana?
Tetapi jika aku tidak menemuinya, aku pasti tidak akan tahu siapa seseorang yang sering meneror ku selama ini.
****
Author POV
Siwon kembali ke rumahnya, ia sangat pusing memikirkan siapa seseorang yang meneror Yoona selama ini. Padahal saat ini ia sangat ingin bertemu dengan Yoona, tetapi ia takut jika Yoona menolak nya, ia akan membiarkan Yoona waktu untuk berpikir.
"Hyung, ada apa denganmu? Mengapa kamu terlihat begitu banyak pikiran?" tanya Sehun saat melihat Siwon duduk di ruang tamu sambil memijit kepalanya.
Siwon tidak menjawab pertanyaan Sehun. Ia tidak ingin Sehun tahu tentang percintaan nya, bahkan ia belum memberitahu jika dirinya sedang menjalin kasih dengan wanita yang bernama Im Yoona.
"Hyung, apa yang selama ini kamu sembunyikan dari ku dan juga Darren? Apa kamu diam-diam memiliki kekasih?" tanya Sehun dan Siwon menatapnya.
"Dia wanita yang mirip dengan almarhum istrimu bukan?" Siwon menatap Sehun dengan tatapan tidak percaya. Dari mana pria itu mengetahui nya?
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Also Lust
RomanceKarena kamu aku kehilangan semuanya, karena kamu aku di benci oleh semua orang. Kamu memang pria kejam yang tidak bisa membedakan mana yang namanya cinta dan juga nafsu. Aku pikir kamu memang pria yang baik, tapi aku salah. Aku menyesal telah mencin...