MK • FIFTEEN 🐙

11.2K 795 18
                                    

"Pakai minyak telon Dad, kenapa?" tanya Ica dengan menatap Daddy polos.

"Gapapa kok sayang, Daddy cuma nanya," ucap Daddy gemas dengan Ica.

"Kok jam segini kamu sudah rapi sayang?" tanya Mommy.

"Memangnya salah ya Mom? Bukannya jam tujuh masuk? Ini sudah jam enam lebih dua puluh," jawab Ica.

"Engga salah sayang," ucap Mommy.

"Morning!!" sapa David, William, dan Max bersamaan membuat semua orang menatap mereka.

"J-jadi yang semalam bukan mimpi?!" pekik Ica karena berpikir jika yang terjadi semalam adalah mimpi ternyata bukan.

David, William, dan Max pandangan mereka terpaku pada Ica yang terlihat sangat imut bahkan menggoda. David menggeram tertahan dan membelakkan kedua bola matanya kemudian mengikat jaketnya ke pinggang ramping Ica membuat Ica memekik pelan.

"Ini milikku hanya aku yang boleh melihatnya," ucap David tegas dan dingin disertai tatapan setajam leser yang membuat Ica menelan ludahnya.

"Ingat ini baby girl, kau adalah milikku yang berarti jika kau ingin melakukan sesuatu harus dengan persetujuanku, paham?!" tegas David disertai tatapan tajam miliknya.

"Kalau Ica milik Niel berarti Niel juga milik Ica?" tanya Ica polos yang membuat mereka semua menahan tawa ninus David menghela napas pelan dan Ica menatap David polos dengan mata belo miliknya.

"Iya Niel juga milik Ica," ucap David dengan senyum manis yang dibalas Ica dengan senyum manis juga.

"Ayo sarapan!!" ucap Mommy.

Mereka semua sarapan dengan disertai obrolan ringan dan dalam obrolan ringan tersebut tak jenuh-jenuhnya Ica melontarkan pujian karena ketampanan yang dimiliki oleh Max, William, dan David.

Sebenarnya David tidak keberatan namun entah kenapa saat Ica berkata jika Max dan William tampan membuat David emosi, ia tidak suka jika Ica menatap memuja kepada laki-laki lain walau sekalipun laki-laki itu adalah saudaranya sendiri.

"Apakah aku kurang tampan baby girl?" kesal David yang membuat Max dan William tertawa sedangkan Mommy dan Daddy mengulum senyum.

"Niel tampan kok, tampan banget malah!! Ica makin sayang deh!!" ucap Ica dengan senyum manisnya membuat emosi yang David rasakan sekarang pergi entah kemana.

"Aku juga baby girl," ucap David sembari mengelus rambut panjang Ica.

"Hm Niel," panggil Ica.

"Hm," jawab David dengan gumamman saja.

"Kita ga ke sekolah? Udah mau jam tujuh lho," ucap Ica polos yang menghancurkan suasana romantis tersebut dan sontak membuat William, Max, Mommy, dan Daddy tertawa terbahak-bahak sedangkan David menghela napas pelan.

'Untung cinta,' batin David.

"Iya baby girl, kita berangkat sekarang yuk!!" ajak David yang diangguki oleh Ica.

Mereka berempat David, William, Max, dan Ica berpamitan kepada Mommy dan Daddy. Mereka berjalan menuju garasi yang berjejer mobil-mobil mahal yang lagi-lagi membuat Ica terkejut dan menganga tidak percaya.

Micha Kecilku [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang