MK • TEN 🐯

11.3K 885 5
                                    

Max dan William menghela napas berat kemudian mereka memejamkan matanya untuk sejenak melupakan masalah tersebut. Sedangkan di tempat lain David tengah berkutat dengan berkas-berkasnya agar pikirannya teralihkan. Sekuat apapun David mengenyahkan dan menyingkirkannya sangat susah hingga tiba-tiba pintunya terketuk.

Tok tok tok

"Masuk," ucap David dingin.

Tak selang berapa lama Roki masuk ke ruang kerja milik David. Ia menatap David lembut karena sudah menganggap David seperti anaknya sendiri. Sedangkan David menatap Roki dengan tajam.

"Tuan besar meminta Tuan muda untuk ke ruangannya," ucap Roki yang dijawab anggukan oleh David.

"Kalau begitu saya pamit Tuan muda, dan jangan terlalu lelah karena Tuan baru saja sampai, lebih baik Tuan muda beristirahat," ucap Roki.

"Terima kasih," ucap David.

David tersenyum miris setelah kepergian Roki dari ruangannya. Ia menatap foto yang berada di atas mejanya dengan sendu.

"Aku merindukan tingkah polos dan mata lucu milikmu," ucap David sendu sembari mengelus foto yang menampakkan seorang gadis seumuran dengan David dengan senyum cerah dan mata polos, siapa lagi kalau bukan Ica.

David memfoto Ica karena Ica yang meminta sebagai kenang-kenangan dan David mengiyakan. Jujur saja pria itu tidak bisa untuk berkata tidak kepada Ica.

🐯🐯🐯

Cklek

David membuka pintu tanpa banyak kata atau menguncapkan sepatah kata sama sekali. Daddy yang mendengar pintunya terbuka mengalihkan pandangannya dan bertemu dengan manik mata milik putra kandungnya David.

"Katakan," ucap David dingin tanpa melangkah mendekat ke arah Daddy-nya.

"Kau tidak merindukanku son?" tanya Daddy dengan mendesah lesu.

David tidak berniat membalas ucapan dari Daddy-nya. Ia hanya diam dan memandang Daddy dengan dingin tanpa ada perasaan sama sekali di dalam bola mata milik David.

"Sayang jangan seperti itu, bagaimanapun dia Daddy-mu bukan?" ucap Mommy yang membuat David tetap terdiam.

"Katakan apa yang kamu mau son!!" ucap Daddy yang tetap tak membuat David mengeluarkan suara emasnya dan membuat Daddy menghela napas melihat hal tersebut.

"Istirahatlah di kamarmu jangan di ruang kerja milikmu," ucap Daddy.

Cklek

David keluar dari ruang kerja milik Daddynya dan masuk kedalam ruang kerja miliknya. Ia sangat malas berjumpa dengan Daddynya sendiri. Walau dia Daddynya tapi ia sedang tidak mood untuk menanggapi pertanyaan dari Daddynya.

Ia kemudian mengeluarkan ponsel miliknya dan mengotak-atik ponsel tersebut. Ia bimbang menatap ponsel tersebut. Jarinya di ketuk-ketukkan di meja kerjanya. Hingga Hap!! Ia menekan panggilan vidio. Tak lupa ia memakai kacamata dan merapikan rambutnya sangat-sangat rapi.

"Halo," ucap penerima panggilan tersebut dengan memakai pakaian seragam sekolah dan David dapat melihat jika diseberang sana penerima panggilan vidio tersebut tengah makan di kantin sekolah.

"How are you?" tanya David yang membuat penerima tersebut mengercutkan bibirnya kedepan.

"Ish Niel kok jahat sama Ica sih nanya pake bahas inggris!!" kesal Ica yang membuat David mengulum senyum.

Yap!! David memutuskan untuk menelfon Ica agar mengembalikan moodnya dan membuat dirinya semangat lagi.

"Lalu harus bagaimana Ica?" tanya David balik.

"Ya pakai bahasa yang Ica tau dong. Bahasa Indonesia," ucap Ica.

"Baiklah sesuai permintaan princess," ucap David yang membuat Ica tersenyum cerah dan malu-malu pada saat bersamaan membuat David gemas.

"Ihh Niel jangan gitu!! Ica malu tau!!" ucap Ica sembari menutup mukanya dengan tangan miliknya.

"Gitu gimana hm?" goda David dengan menaik turunkan alisnya.

"Ish jangan godain Ica!!" ucap Ica kesal yang sudah tak malu lagi karena David yang tidak paham apa yang Ica maksud padahal David paham hanya saja ia menggoda Ica.

"Niel ga sekolah?" tanya Ica karena David diam.

"Disini sore Ica jika kamu lupa," ucap David yang membuat Ica menatapnya polos dengan mata belonya yang mengerjap-ngerjap.

"Hentikan Ica!!" sambung David.

"Hentikan? Memangnya Ica ngapain? Ica diem aja kok sambil makan," jawab Ica polos dan mengerjapkan matanya.

"Sudahlah lupakan saja!!" ucap David yang diangguki oleh Ica.

"Niel udah makan?" tanya Ica dengan sesekali memakan makanannya.

"Belum," jawab David yang seketika membuat Ica membelakkan kedua bola matanya.

"KENAPA GA MAKAN?!! NANTI NIEL SAKIT ICA GA SUKA!!!" pekik Ica dengan suara cemprengnya yang membuat David terkekeh.

"Maksudnya untuk sekarang belum tapi sebentar lagi makan malam," jelas David yang membuat Ica menunjukkan cengiran khasnya.

"Yauda kamu fokus sekolah dulu, aku mau makan dulu," ucap David yang dijawab anggukan oleh Ica.

"Eh Niel tunggu!!" pekik Ica yang membuat David mengurungkan niatnya menekan tombol merah tersebut.

"Kenapa hm?" tanya David lembut yang membuat Ica malu.

"Hm j-janji Niel gimana?" tanya Ica dengan suara pelan, untung saja David memiliki pendengaran yang bagus.

"Ica mau kapan hm?" tanya balik David.

"Ica nurut," ucap Ica polos yang membuat David tersenyum.

"Nanti aku kabarin lagi ya," ucap David yang membuat Ica menganggukan kepalanya.

"Semangat Niel, Ica sayang Niel!" ucap Ica yang kemudian mematikan panggilan vidio tersebut secara sepihak tanpa mendengarkan jawaban diseberang sana teelebih dahulu.

TBC
SEMARANG, 14 FEBRUARI 2021

Micha Kecilku [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang