"Woi cepet woii Pak Teri dah naik woii," teriak Ridho sang ketua kelas.
Ica seketika mengebut dan dengan cepat ia menyimpan buku di tasnya kembali begitu juga Nando dan Arya yang kembali ke tempatnya. Semua murid duduk di tempat masing-masing. Tepat saat Ica selesai memasukkan bolpennya ke dalam tempat pensil Pak Teri masuk.
"Siapkan kertas ulangan hari ini ulangan hanya delapan soal saja," ucap Pak Teri. Oh ya nama aslinya adalah Pak Tris cuma di panggil Pak Teri karna panggilannya Pak Tri sehingga diplesetkan saja menjadi Pak Teri.
"Iya Pak!!" kompak satu kelas.
Ulangan harian pun berlangsung dengan. Ica santai karena apa yang ia tulis di meja semua keluar sedangkan Nando dan Arya mereka pusing sendiri karena apa yang mereka tulis dan soal hanya beberapa yang sama.
Tett tettt
Bel tanda istirahat berbunyi yang berarti waktu ulangan telah selesai. Kertas dikumpulkan dan dibawa Pak Teri ke ruang guru untuk dinilai sedangkan para murid beristirahat. Ica tanpa kata langsung pergi setelah bel berbunyi yang bahkan Pak Teri saja belum keluar dari kelas.
"MICHA KECILKU!!" teriak Pak Teri yang tak dihiraukan Ica.
"Astaga bocah satu itu," gerutu Pak Teri sambil mengelus dadanya.
"Sabar ya Pak, Ica lagi kepo murid baru tuh," jelas Puspi.
"Murid barunya culun," ucap Pak Teri yang kemudian pergi dari kelas.
🐰🐰🐰
Ica berlari di koridor sekolah hingga tanpa sengaja ia menabrak beberapa orang namun ia tidak perduli. Yang Ica perdulikan adalah semoga murid baru tersebut belum istirahat. Ica ngos-ngosan ketika hampir sampai Mipa satu.
Brakk
Ica membuka pintu kelas Mipa satu dengan keras hingga membuat beberapa orang menatapnya sambil geleng-geleng kepala. Ica segera mengedarkan pandangannya dan ia tersenyum kala melihat ada tiga orang laki-laki yang baru ia lihat. Dalam otak kecilnya ia berpikir jika mereka adalah murid baru. Segera saja Ica berlari mendekati mereka.
"Haii!!" sapa Ica dengan riang.
"Hai!!" sapa Max dan William.
"Kalian pasti murid baru ya?! Salam kenal!! Namaku Micha Kecilku panggil aja Ica. Nama kalian siapa?" tanya Ica setelah selesai memperkenalkan dirinya.
"Max Ricardo panggil saja Max," ucap Max.
"William Olando, panggil aja William," ucap William.
"Nama kamu siapa?" tanya Ica kepada satu orang lagi yang sibuk membaca buku.
Karna merasa diacuhkan oleh orang tersebut seketika Ica mengambil buku yang sedang dibacanya. Dan foila Ica berhasil namun Ica mendapat tatapan tajam dari orang tersebut hingga membuat Ica bergidik ngeri.
"N-nama kamu siapa?" tanya Ica gugup karena tatapan itu.
"Daniel Davidson. David," ucap David setelah membuang napas secara kasar.
"Oh ya alasan kalian pindah ke Indonesia kenapa? Disana sekolahnya pada gimana? Seru ngga? Apa kelas dibedakan dengan tingkat kecerdasan juga? Mahal-mahal ngga barang disana? Makanan disana gimana? Kantin disana gimana? Teman-temannya asik ngga?" tanya Ica beruntun dalam satu tarikan napas yang membuat William dan Max ternganga sedangkan David tersenyum kecil.
'Menarik,' batin David.
"Bisakah bertanya satu-satu?" tanya William geli.
"Kenapa? Susah ya pertanyaan Ica?" tanya Ica polos.
KAMU SEDANG MEMBACA
Micha Kecilku [END] ✔
Romance"Shtt tenang sayang. Everything gonna be alright." "Shtt sudah ya jangan nangis. David janji kalau Ica berhenti nangis nanti Ica juga sekolah di NY bareng David." "N-Niel hiksh j-jan hiksh ji hiksh." "Janji!!" 🥇Datar 19-06-2021 🥇Fake 08-07-2021 🥇...