MK • SEVENTEEN 🐍

10.3K 725 4
                                    

"Tidak terjadi sesuatu atau apa-apa?" tanya David dengan tatapan menelisik.

"Sesuatu? Maksudnya apa?" tanya Ica polos sembari mengerjapkan matanya membuat David gemas sehingga menggigit pipi tembam milik Ica.

"Ah Niel sakit!!!" pekik Ica yang membuat David melepaskan gigitannya dan kemudian terkekeh kala mendapati Ica memandangnya kesal.

"Sakit baby girl?" tanya David sembari mengelus pipi milik Ica yang tadi ia gigit.

"Heem," jawab Ica dengan mata berkaca-kaca membuat David terkekeh.

"Maaf ya sayang," ucap David sembari memandang Ica lembut dan dijawab anggukan kepala oleh Ica.

Cup

"Nah sekarang masih sakit ga?" tanya David setelah mencium pupi milik Ica yang tadi ia gigit.

"E-engga k-kok," jawab Ica dengan muka memerah karena malu.

'Jantung Ica kenapa?' tanya Ica dalam hati karena jantung miliknya yang berdetak kencang sekali.

"N-Niel," panggil Ica sembari memegangi dadanya membuat David mengangkat salah satu alis miliknya.

"Apa baby girl?" tanya David lembut.

"Jantung Ica bunyinya kenceng banget!! A-apa jantung Ica mau meledak ya?!" ucap Ica panik yang membuat David terkekeh sedangkan Max dan William yang memandang Ica takjub.

"Engga kok, jantung Ica ga bakal meledak, memangnya jantung Ica begitu karena apa?" tanya David lembut.

"K-karna Niel tadi c-cium pipi Ica," ucap Ica dengan suara memelan di akhir karena malu.

David tertawa senang karena ternyata Ica juga mencintainya sedangkan Max dan William tersenyum senang dan teman-teman sekelas terkejut dan terpana dengan tawa yang keluar dari mulut David. Karena baru pertama kali mereka mendengar suara tawa David dan bahkan melihatnya secara langsung sungguh dewi fortuna sedang berpihak kepada mereka.

"Itu artinya Ica cinta sama David," ucap Max.

"Cinta? Cinta itu apa?" tanya Ica polos sembari mengerjapkan matanya membuat David, William, dan Max gemas.

"Cinta itu seperti apa yang Ica rasain ke David, paham?" jelas William singkat yang di jawab gelengan kepala oleh Ica membuat William menghela napas, Max terkekeh pelan, dan David yang tersenyum.

"Ica mau permen?" tanya David sembari menyodorkan satu permen membuat Ica seketika menganggukkan kepalanya dan menerima permen tersebut membuatnya lupa tentang cinta.

🐍🐍🐍

Ica, David, Max, dan William berjalan bersamaan menuju tempat mobil milik mereka terpakir. Ketika sampai David, Max, dan William menekan kuncinya sehingga pintu mobil mereka terbuka membuat Ica terdiam.

'Niel punya mobil yang bagus tapi Ica punya mobil saja tidak, apa yang dikatakan Natasha bener ya kalau Ica sama Niel ga cocok? Tapi kalau Ica bayangin Ica jauh sama Niel hati Ica sakit,' batin Ica sedih yang tanpa sadar sebulir kristal bening jatuh dari pelupuk mata miliknya.

"Baby girl kamu kenapa?!" panik David sembari menangkup wajah Ica membuat Ica seketika tersentak dan kembali ke dunia nyata.

"Ha? Apa?" ucap Ica polos.

"Nangis kenapa hm?" tanya David lembut sembari menghapus sebulir kristal yang turun ke pipi tembem dan putih milik Ica.

'Ica nangis? Apa karna Ica bayangin jauh sama Niel ya?' batin Ica bertanya yang tanpa sadar sebulir kristal bening jatuh lagi dari mata milik Ica.

"Hei!! Kenapa menangis lagi hm?" tanya David yang lagi-lagi membuat Ica tersentak kembali ke dunia nyata.

"I-Ica K-kangen Ibu," ucap Ica gugup karena berbohong.

David yang mengetahui jika ada yang aneh dari Ica namun ia hanya diam saja. David hanya mengganggukkan kepalanya saja dan akan menyelidiki nanti. 'Apa yang Ica sembunyikan, andai saja ada alat untuk membaca pikiran maka aku akan menukarkan apapun untuk mengetahui pikiranmu baby girl,' batin David.

"Ayo masuk!!" ucap David yang diangguki oleh Ica.

Mereka berdua masuk ke dalam mobil dan kemudian melajukan mobilnya membelah jalanan diikuti dengan William dan Max yang ada di belakang mereka.

🐍🐍🐍

Ica baru sadar jika rumah yang ia tempati adalah rumah milik David juga dan Ica juga baru sadar jika rumah yang Ica tempati sangat-sangat-sangat mewah hingga Ica sendiri saja tidak dapat mendeskripsikannya karena menurutnya dari luar saja sudah sangat besar, megah, dan mewah.

Halaman yang luas, tempat parkir yang besar, mobil-mobil yang Ica yakin berharga sangat mahal berjejer rapi dan banyak. Yang ada di pikiran Ica berapa luas rumah ini? Karena baginya ini sangat besar sekali.

"Ica!!" panggil David dengan sedikit keras membuat Ica kembali ke dunia nyata dan mengerjapkan matanya berkali-kali setelah itu menatap David dengan polos.

"Kamu kenapa sayang?" tanya Mommy sembari merangkul Ica membuat Ica terkejut hingga memekik kecil karena tadi menurutnya tidak ada orang disampingnya.

"Kamu sakit?" tanya Daddy dengan menempelkan punggung tangan miliknya ke dahi Ica yang juga membuat Ica memekik kecil karena terkejut.

"Ica gapapa kok Dad, Mom," jawab Ica dengan senyum lebar miliknya.

"Lalu kenapa dari tadi kamu tidak fokus," ucap Max. 

"Setelah dari kamar mandi sendirian kamu mulai ga fokus," ucap William.

"Apakah terjadi sesuatu?" tanya David.

"Engga Niel, kan Ica udah bilang kalau Ica sampai kamar mandi abis itu Ica masuk terus buang air kecil terus cuci tangan terus cuci muka terus keluar kamar mandi terus kembali ke kelas," jelas Ica tanpa ada jeda tentu daja ia merahasiakan kejadian ketika dirinya dan Natasha berbicara agar tidak membuat David marah.

"Apakah kau jujur baby girl?" tanya David dengan tegas sembari menatap Ica tajam membuat Ica menelan ludahnya kasar dan memilin kedua tangan milik Ica.

"I-iya," ucap Ica gugup.

Mommy yang mengetahui jika Ica tidak nyaman kemudian menatap putranya dengan tajam membuat David memutar kedua bola matanya sedangkan Max dan William terkekeh karena David akan menuruti perintah orang tuanya walau ia cuek dengan keluarganya semenjak ia dihianati oleh mantan pacarnya dan juga ditinggal meninggal oleh Mommy kandungnya.

"Ica ke kamar ta istirahat," ucap Mommy yang dijawab Ica dengan anggukan kepala.

"I-Ica ke kamar dulu, permisi," pamit Ica yang kemudian berlari ke lantai atas menuju kamarnya.

David, William, Max, Mommy, dan Daddy yang melihat Ica berlari seperti anak-anak hanya terkekeh geli. Selepas kepergian Ica, Mommy kembali ke kamar, Daddy kembali ke ruang kerja sedangkan Max, William, dan David mereka bersiap untuk pergi ke kantor mereka masing-masing.

Sedangkan di dalam kamar Ica ia menatap sekeliling kamar dan mencermati semuanya kemudian Ica mendesah sedih dan tanpa sadari lagi-lagi dan lagi sebulir kristal bening jatuh lagi dari mata milik Ica.

TBC
SEMARANG, 14 FEBRUARI 2021

Micha Kecilku [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang