MK • TWENTY 🐝

11.7K 709 0
                                    

"Kenapa menangis hm?" tanya David lagi.

"I-Ica sedih karna apa yang N-Natasha u-ucapkan b-benar hiksh," ucap Ica di sela tangisnya.

"Memangnya Natasha kenapa?" tanya David menuntut penjelasan.

"J-jadi w-waktu--"

Grepp

David memeluk Ica dan menenangkan Ica dalam pelukannya agar saat bercerita Ica dapat bercerita dengan benar dan tentu saja membuat David dapat mendengar dengan jelas dari sisi pandang milik Ica. Setelah sedikit reda David menghapus sisa air mata yang berada di pipi milik Ica kemudian mencium ke dua pipi dan dahi milik Ica dengan lembut.

"Jadi cerita sekarang?" tanya David lembut yang dijawab anggukan oleh Ica.

"Jadi waktu itu kan Ica abis buang air kecil terus Ica cuci tangan biar tangannya bersih. Nah waktu Ica cuci tangan tuh tiba-tiba ada yang manggil nama Ica dan bukan nama panggilan tapi nama lengkap Ica dan spontan Ica liat siapa yang manggil Ica, awalnya Ica pikir hantu karena tadi toilet sepi tapi ternyata cewe pakai baju kekecilan banget sama wajahnya tuh di hias kek badut. Ica liat dia lewat kaca karena Ica takut. Nah begitu nyadar kalau dia bukan hantu ya Ica jawab dong 'Yes, what's up?' Ica jawab gitu sambil senyum biasa nah abis itu dia tiba-tiba bilang gini sama Ica 'I just wanted to say if you and David don't deserve to be together. David is very rich and he is a famuos young businessman whereas you are just someone who has nothing, so you better stay away and get out if David's life, because you dont deserve it.' dia bilang gitu, Ica masih inget sampe sekarang karena apa yang Natasha ucapkan benar menurut Ica. Abis nguncapin itu dan ngenalin diri kalau namanya Natasha dia keluar dari toilet, terus Ica ga tau apa yang terjadi sama Ica karena Ica hati Ica sakit dan Ica nangis. Awalnya Ica mau nunjukkin dan buktiin kalau apa yang Natasha ucapin itu bohong tapi ternyata semua benar," ucap Ica dengan sedih dan mata mulai berkaca-kaca membuat David menghela napas pelan.

"Benar bagaimana hm?" tanya David.

"Benar kalau Ica sama Niel ga cocok. Niel orang kaya, Ica bukan orang kaya. Niel punya rumah gede banget, Ica punya rumah kecil. Niel punya mobil mahal-mahal banyak, Ica ga punya mobil sama sekali. Ica rasa apa yang Natasha ucapkan benar," ucap Ica dengan air mata yang mulai mengalir.

"Heii apa yang dia ucapkan itu tidak benar baby girl," ucap David sembari menghapus air mata milik Ica dan menatap Ica lembut.

"Dengerkan aku baik-baik okei?!" ucap David yang dijawab anggukan oleh Ica.

"Tidak ada siapapun yang berhak mengatakan jika Ica tidak pantas denganku, karena bagiku tidak perduli jika ia kaya atau miskin, cantik atau tidak, dari kalangan atas atau bawah, aku tidak perduli. Selama ia membuatku jatuh cinta berkali-kali maka orang tersebut sangat-sangat pantas, dan jangan dengarkan apa kata orang lain, paham?!" ucap David tegas yang membuat Ica menganggukan kepalanya.

🐝🐝🐝

Ica, dan David saat ini tengah berada di lapangan lebih tepatnya berada di tengah-tengah lapangan dengan banyak siswa dan siswi berkerumun disana membuat Ica bingung.

"Niel ini ada apa?" tanya Ica sembari menggoyangkan lengan milik David.

"Ada seseorang yang ingin meminta maaf denganmu baby girl," jawab David lembut sembari mengelus lembut rambut panjang milik Ica.

"Siapa?" tanya Ica.

"Tunggu saja," jawab David dengan senyum lembut namun tidak dengan tatapan matanya yang menyuruh untuk menunggu membuat Ica menganggukan kepalanya.

Ica diam menunggu hingga tiba-tiba seorang gadis yang tersungkur di dekat Ica dan memeluk kaki Ica membuat Ica terkejut dan inggin mundur namun tidak bisa lantaran kakinya yang dipeluk erat membuat Ica akan terjatuh namun dengan cepat David menahannya dan menggendong ala bridal style.

"Kamu gapapa baby girl?" tanya David khawatir.

"E-engga," jawab Ica dengan jantung yang masih berpacu cepat karena terkejut.

"Ica maafkan aku!! Aku mohon maafkan aku!!" ucap orang itu dengan suara serak membuat Ica terkejut dan ingin melihat siapa orang tersebut.

"Niel turunkan Ica," ucap Ica yang langsunf dituruti oleh David dengan menurunkan Ica pelan-pelan.

"Natasha?!" pekik Ica kala melihat jika orang yang meminta maaf itu adalah Natasha atau seseorang yang tadinya membuat batin Ica tersiksa.

"Aku mohon maafkan aku!! Maafkan aku!!" ucap Natasha sembari memeluk dan mencium kaki Ica membuat Ica seketika mensejajarkan tinggi badannya dengan Natasha.

"Eh jangan gini, Natasha ga boleh kayak gini," ucap Ica yang membuat Natasha menghentikan aksi menciumi kaki milik Ica.

"Lalu harus bagaimana agar kau memaafkanku?" tanya Natasha.

"Ica udah maafin Natasha kok," jawab Ica cepat.

"Makasih Ica makasih!!" ucap Natasha cepat dan senang.

David yang melihat Ica memaafkan dengan mudah mendegus kesal dan kemudian menarik tangan Ica untuk pergi dari sana karena kesal meninggalkan lapangan tersebut dan menuju mobil kemudian melajukan mobilnya keluar gedung sekolah.

"Niel kok ke luar sekolah?" tanya Ica.

Tak mendapatkan respon dari David membuat Ica mendegus kesal dan mengercutkan bibirnya ke depan. David menghentikan mobilnya ke rumah. Setelah menyuruh Ica turun David melajukan mobilnya membuat Ica sedih.

"Ica salah apa?" tanya Ica sedih yang kemudian masuk ke dalam rumah dan langsung naik ke lantai dua yaitu kamarnya karena Mommy yang tidak ada disana.

Ketika membuka pintu Ica menemukan gaun yang sangat cantik membuat Ica memekik senang dan mendekatinya kemudian menyentuh gaun tersebut.

"Wahh cantik banget!!" ucap Ica karena terpesona dengan gaun tersebut.

"Eh ada kartu ucapannya," pekik Ica kala mendapati sebuah kartu yang tersemat di gaun itu.

Pakailah dan biarkan mereka mendandanimu, jangan marah karena aku meninggalkanmu begitu saja ya :v

D <3

Ica tersenyum melihat kartu ucapan tersebut. Tak selang berapa lama datang beberapa orang untuk mendandani dirinya.  Tanpa banyak kata Ica menuruti segala yang diucapkan oleh perias itu.

"Wahh cantik banget!!" ucap Ica kala berganti gaun yang diberikan oleh David berserta heels dan perlengkapannya.

"Terus Ica ngapain?" tanya Ica karena ia bingung.

Tok tok tok

"Masuk," ucap Ica.

"Ini nona," ucap salah seorang laki-laki berjas yang tampan namun masih lebih tampan David menyerahkan sebuah kartu.

Ica mengambil kartu tersebut. Ia pertama membuka amplopnya dan kemudian membaca isi kertasnya dengan senyum manis  mengembang di bibir mililnya.

TBC
SEMARANG, 14 FEBRUARI 2021

Micha Kecilku [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang