MK • EIGHTEEN 🐲

10K 726 0
                                    

"Kamar ini sangat mewah, bagus, beda dari kamar Ica yang kecil dan sangat berbeda jauh, apa benar kata Natasha kalau Ica dan Niel ga pantas? Tapi kalau Ica pergi dari Niel hati Ica sakit!!" ucap Ica sembari memegang dadanya yang seketika sangat sakit seperti di remas oleh tangan yang dilapisi oleh benda-benda tajam membuat dada Ica sangat sakit dan sesak.

Ica menangis kencang dan meraung-raung. Untung saja ruangan Ica kedap suara sehingga dari luar tidak terdengar suara Ics yang menangis kencang namun Ica tidak tau jika ruangan yang Ica tempati kedap suara. Selesai menangis beberapa jam hingga sembab kini mata Ica sangat bengkak dengan hidung dan mata yang memerah.

Ica berjalan ke kamar mandi dan kemudian mandi. Setelah selesai menunaikan mandinya Ica memakai piyama tidur miliknya dan kemudian tidur di atas tempat tidur tak lupa menarik selimut tebal yang berada di atas tempat tidur dan memejamkan mata Ica.

🐲🐲🐲

"Baby girl, bangun!! Saatnya makan malam," ucap David sembari menggoyangkan tubuh milik Ica.

"Eughh i-iya," ucap Ica sembari mengucek-ngucek kedua bola matanya bergantian dengan tangan milik Ica.

"Makan malam yuk!!" ajak David yang diangguki oleh Ica.

Ica dan David keluar kamar dan berjalan menuruni tangga menuju ruang makan berdua dengan David dan Ica yang berjalan berdampingan.

"Kok Niel bisa tau Ica tidur?" tanya Ica sembari berjalan menuju ruang makan.

"Tadi dipanggil ga nyaut-nyaut jadi masuk deh ke kamar eh ternyata lagi tidur," ucap David yang membuat Ica terkekeh pelan.

"Lelah sekolah hm?" tanya David yang diangguki oleh Ica.

Ketika sampai di ruang makan mereka makan dengan senang disertai obrolan ringan dan kadang sesekali Ica tertawa karena cerita yang di lontarkan oleh William atau Max sedangkan Daddy dan Mommy hanya terkekeh mendengar cerita itu. David? Ia sibuk dengan pikirannya sendiri dengan menatap Ica yang sedang tertawa.

Namun pandangan mata David bukan pada tawa Ica yang biasanya David suka namun untuk kali ini pandangan mata David tertuju pada mata milik Ica yang sembab.

'Apa yang membuat Ica menangis hebat?' tanya David dalam hati.

Selesai makan malam mereka kembali ke kamar masing-masing. Saat di kamar David tidak dapat tidur karena pikirannya masih tertuju kepada Ica yang tiba-tiba berubah. Namun jika benar kalau Ica merindukan Ibunya kenapa harus menangis hebat? Itulah yang berada di pikiran David saat ini. Ingatannya tertuju saat ia memasuki kamar Ica tadi.

Flasback on

David mendatangi kamar Ica karena tadi saat David turun ia tidak melihat Ica jadi ia putuskan untuk ke kamar Ica menjemput Ica.

Tok tok tok

"Baby girl, ayo makan malam!!" ucap David.

Karena tidak mendengar sahutan dari dalam membuat David kembali mengetuk pintu kamar milik Ica.

Tok tok tok

"Baby girl?!" panggil David.

Lagi-lagi tak terdengar suhutan dari dalam membuat David sedikit khawatir.

Micha Kecilku [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang