~03~

57 23 8
                                    

Riuh sorakan di tengah lapangan sekolah seorang gadis terduduk di tengah-tengah kerumunan dengan pakaian yang kotor dipenuhi tepung terigu, dia dea yang sedang ditindas oleh seniornya vivian and the geng.
Ya vivian valentine senior penindas orang-orang yang lemah seperti halnya dea.

Kini dea hanya bisa menangis dalam diam ia tidak bisa melawan seorang vivian karena banyak yang mendukung vivian untuk membully. Sedangkan dea? Tak ada seseorang pun yang membelanya jangan kan membela teman saja tak punya.

Vivian berjongkok dan mensejajarkan tubuh nya dengan dea yang terduduk.
Kemudian vivian mencengkram dagu dea.

" Ini akibat nya karna lo udah ngerebut alian dari gue!"

" A-aku g-ga re-but -ka al," ucap dea terbata-bata sebab cengkraman vivian yang sangat kuat.

" Bohong lo, dasar JALANG!!!" ucap vivian sambil menekan kan kata jalang, kemudian tangan vivian beralih menjambak rambut dea sangat kencang dan membuat dea meringis kesakitan.

" Mau gua santet kalian!" Suara bas itu menghentikan aksi vivian dan semua siswa maupun siswi memberi celah agar pria tadi masuk kedalam kerumunan. Mereka semua tau yang berbicara tadi Alian Gundara anak prmilik sekolah ini.

Alian memasuki kerumunan ia melihat dea yang terduduk dan vivian yang menjambak dea. Vivian pun melepaskan jambakkan nya dan berdiri dihadapan Alian.

"Lo jangan usik dea!"

" Kok kamu lebih milih dea sih.."

" Lo bukan selera gue!" Kemudian Alian menjulurkan tangan nya dan tanpa ragu dea menerima nya, setelah itu alian menarik dea keluar dari kerumunan menuju parkiran sekolah dan dea hanya menuruti saja.

~~~

Alian kini membawa dea kerumah nya tepat nya rumah orang tua Alian, kemudian alian memasuki rumah serta dea yang membuntuti alian dari belakang ketika berada diruang tamu ada bunda alian sedang membaca majalah.

Alian pun menghampiri bunda nya dan menyalami punggung tangan bundanya dan diikuti dea.

"Kamu bolos lagi yan?"

" Hehe.." Bunda Alian hanya menghela nafas nya berat kemudian pandangan nya beralih ke arah dea.

" Dia siapa bang? Dan dia kenapa kok basah?"

" Dia dea bun, pacar alian."

Bunda alian hanya manggut-manggut kemudian berdiri dan menghampiri dea. Dea melongo kenapa alian menganggap nya pacar?

" Ayo bunda antar ganti baju." Bunda alian pun merangkul pundak dea dan membawa dea menuju kamarnya.

" Ehh i-iya tan." ucap dea canggung

" Panggil bunda aja, kan kamu calon mantu bunda.." Dea hanya tersenyum canggung. Kemudian mereka berdua pergi ke kamar sambil mengobrol walaupun bagi dea terasa canggung, sedangkan alian? Dia ditinggal sendirian.

~~~

Disebuah danau mereka berdua terduduk ditepi danau dengan amparan reremputan ditambah angin yang sepoy-sepoy membuat rambut mereka sedikit berterbangan kesana kemari.

Alian memandang dea yang sedang melempar batu ke danau tersebut"
De, gua kasih tawaran lagi buat lu jadi pacar bohongan gue, gimana?"

Dea melirik kearah alian sekajap kemudian pandangan nya beralih ke danau " Hmm gimana ya ka..aku gak mau pacaran."

" Yaelah de, hayuk atuhh nanti kaya simbiosis mutualisme yang berbeda jenis namun saling menguntungkan, lu yang lepas dari bullyan dan gue terhindar dari vivian. Gimana?"

Dea pun berpikir sebentar, ada benar nya juga ucapan alian." Hmm oke deh ka. Tapi cuman bohongan jangan ada rasa apapun, janji?" ucap dea mengiyakan tawaran alian dan mengangkat jari kelingking nya kemudian alian menautkan jari kelingking nya dan jari kelingking dea.

" Janji!!"

Selasa, 16 febuari 2021

Hanya Kenangan // Belum Revisi (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang