~22~

11 4 4
                                    

Dea berjalan dilorong kelas 12 ips, lorong-lorong dipenuhi kakak kelas 12 mereka semua menatap Dea tajam dan sinis. Dea hanya menundukkan kepalanya takut ia tidak berani untuk menegakkan kepalanya.

Setelah sampai didepan pintu kelas 12 ips 4 , Dea dikagetkan karena berpapasan dengan Alian yang hendak keluar kelas bersama temannya.

Dea tersenyum lalu menyapa dengan senyuman bahagia dipagi hari " Hay, Kak Al!" sapa Dea lontarkan namun diabaikan.

Alian mengabaikan Dea, ia melangkah keluar kelas melewati Dea seolah-olah sapaan itu angin lalu.

" Kak Al!" panggil Dea, lalu Alian memberhentikan langkahnya.

Alian membalikkan badanya menarik pergelangan tangan Dea yang membuat Dea meringis kesakitan tetapi Alian tidak peduli. Alian membawa Dea ditengah-tengah kerumunan lorong 12 ips.

" Kalian lihat?! Cewek cupu yang menjadi pacar gue, mulai sekarang DEA ANGELICA lo jahuin gue! Sekarang kita putus!" ucap Alian sambil menghempaskan tangan Dea, ia merebut botol mineral dari salah satu siswi.

Byurr

Air dingin itu membasahi kepala Dea, ia menatap Alian dengan sorot mata kecewa. Mata yang sudah berkaca-kaca hidung yang sudah memerah karena menangis.

" Kak Al, Dea salah apa? Bukannya waktu melihat senja kita baik-baik saja? Kenapa kak Al berubah?" ucap Dea lirih namun ditanggapi dengan tampang datarnya Alian.

Keempat teman Alian, Bagas, Aska, Aril maupun Rival hanya menampangkan wajah yang heran, heran karena tak menyangka Alian bisa berbuat seperti itu.

" Mendingan lu pergi! Jangan temuin gue lagi! Terkesan kaya murahan!" bentak Alian, Dea menutup mulutnya kaget ia tidak menyangka jika Alian Gundara yang ia kenal, yang membuatnya bahagia, menjadi seperti ini.

Sebuah jaket terpasang dibahu Dea, menutupi tubuh Dea karena bajunya terkena air yang menyebabkan baju Dea tembus pandang.

Dea melihat sang pelaku, ternyata Mirza.
Alian hanya bisa menatap Mirza dengan tatapan benci dan menatap Dea dengan sorot terluka. Tangan Mirza meraih bahu Dea lalu membawa Dea menjauh dikawasan 12 ips.

" Gue bakal bongkar aib keluarga lo, yang ngebunuh aya--"

Kalimat itu yang selalu ada dipikiran Alian yang membuatnya seperti sekarang. Meninggalkan Dea adalah ide yang bagus, pikir Alian.

" ANJING!" teriak Alian sambil meninju tembok sangat keras, menyebabkan buku tangannya mereh.















Sabtu, 14 Agustus 2021

Hanya Kenangan // Belum Revisi (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang